Pernah mendengar istilah psikologi warna? Ya, warna tanpa diragukan lagi mempunyai peran penting bagi keberhasilan proses marketing dan branding perusahaan Anda. Itulah mengapa memilih warna, termasuk untuk website, bukanlah sebuah proses gampang yang bisa dilakukan dalam waktu sekejap.
Mari lanjutkan membaca, karena artikel ini akan menyajikan segala hal yang perlu Anda ketahui mengenai warna website—mulai dari pengetahuan dasar hingga tips bagaimana memilih kombinasi warna yang tepat. Selamat membaca!
Pentingnya Memilih Kombinasi Warna Website Terbaik
Pertama, mari kita pelajari beberapa alasan mengapa memilih kombinasi warna website sangat krusial.
Meningkatkan Brand Awareness
Memilih kombinasi warna website yang sesuai dengan personalitas brand merupakan sebuah keharusan. Harapannya, customer akan lebih mudah mengenali dan mengingat produk/perusahaan Anda jika konsistensi tersebut terus dijalankan. Sebaliknya, inkonsistensi akan membuat pelanggan bingung dan kesulitan mengenali brand Anda.
Membuat Kesan Pertama yang Baik
Tak perlu diragukan, warna website bisa menentukan kesan pertama pengunjung dan mengarahkan persepsi publik. Sebagai contoh, Chanel menggunakan warna hitam dan putih untuk memberikan persepsi atau kesan elegan kepada produk mereka. Bagaimana dengan brand Anda?
Mempengaruhi Keputusan Pelanggan
Anda mungkin sudah tak asing lagi dengan teori yang mengatakan bahwa perusahaan makanan cepat saji, seperti McDonald dan Burger King, menggunakan warna merah untuk memicu rasa lapar pelanggan. Nah dari teori tersebut bisa kita pahami jika warna akan mempengaruhi mood atau emosi customer—yang pada akhirnya memotivasi mereka untuk membeli produk Anda.
Baca Juga: Daftar Kode Warna HTML & CSS Lengkap Full Color
Contoh Kombinasi Warna Website
Selanjutnya, mari pelajari beberapa contoh kombinasi warna website berdasarkan skema-skema berikut:
Triadic
Skema triadic menggunakan perpaduan tiga warna untuk memberikan efek dramatis pada website. Skema ini biasanya didominasi oleh satu warna sebagai primary colors, sedangkan dua warna lainnya digunakan sebagai aksen. Nah, website Strategic Materials ini bisa dijadikan contoh bagaimana menerapkan skema ini.
Monochromatic
Dalam skema ini, Anda tak akan bersusah payah mencari warna lain sebagai kombinasi; tetapi hanya perlu memadukan warna utama dengan turunannya. Misalnya jika Anda memilih warna biru, Anda dapat menggunakan perpaduan cobalt blue, maya blue, steel blue, turquoise, serta warna turunan biru lainnya. Sebagai inspirasi, Anda dapat melihat tampilan website DeepMind berikut.
Complementary
Jika memilih complementary scheme, Anda akan menggunakan warna yang saling berlawanan dalam color wheel. Hebatnya, kontras antara warna tersebut akan tetap menjaga keseimbangan tampilan web, dan dapat digunakan untuk menyoroti area tertentu dalam website. Nah, website Swink di bawah ini bisa dijadikan contoh bagaimana memadukan warna biru dengan jingga—yang berlawanan dalam color wheel.
Analogous
Berbeda dengan complementary, skema analogous ini memungkinkan Anda menggunakan warna-warna yang saling berdekatan dalam color wheel. Sebenarnya, analogous hampir sama dengan monokrom, namun warna yang dipilih dalam skema ini mempunyai kontras yang lebih besar. Sebagai contoh, Anda dapat melihat bagaimana Natuur & Milieu menggunakan skema analogous dengan memadukan biru dan hijau.
Beberapa Tips yang Perlu Anda Coba
Sudah siap memilih kombinasi warna untuk website Anda, berikut beberapa tips yang patut Anda coba:
1. Mulai dengan Memilih Warna Utama
Primary color bisa dipilih dari warna yang paling mendominasi logo Anda. Coca Cola, misalnya, memiliki logo dengan warna merah dan putih. Nah, brand tersebut kemudian menjadikan warna merah sebagai warna utama website mereka. Jika Anda masih kebingungan dalam memilih primary color, Anda bisa memanfaatkan online tool dari Grasshopper.
2. Tentukan Berapa Warna yang Akan Digunakan
Warna utama saja tentunya tak akan cukup. Anda juga perlu memilih warna tambahan agar website Anda tidak terlihat membosankan. Cara yang paling direkomendasikan adalah memilih a triadic color scheme atau kombinasi tiga warna. Untuk melakukannya, Anda dapat mengikuti 60-30-10 rule, yakni:
- 60% warna utama (primary color)
- 30% warna sekunder (secondary color)
- 10% warna aksen (accent color)
3. Tambahkan Warna Netral
Warna netral merupakan salah komponen penting dalam website. Anda bisa menggunakannya untuk membuat teks Anda lebih mudah terbaca, menjaga keseimbangan antara banyak elemen website (teks, gambar, animasi, dan sebagainya), serta meningkatkan user experience.
Baca Juga: Tren Desain Web Terpopuler dan Kekinian
Manfaatkan Tools untuk Menemukan Kombinasi Warna Website dengan Mudah
Anda masih kebingungan menentukan kombinasi warna terbaik untuk website Anda? Tak perlu khawatir. Ada banyak tools yang bisa Anda manfaatkan, yang diantaranya adalah:
1. ColorExplorer
ColorExplorer merupakan online tool gratis yang berfungsi untuk mengatur atau membuat color palettes dengan mudah. Yang lebih spesial lagi, ColorExplorer menyediakan Analysis & Conversion Tools—yang membantu Anda mengevaluasi color palletes yang telah Anda pilih, serta mengetahui apakah teks dan background web Anda mempunyai kontras yang sesuai dengan standar W3C.
2. ColorSpire
ColorSpire hadir dengan generator fungsional untuk menemukan kombinasi warna dengan mudah. Menariknya, Anda bisa memilih lima warna yang berbeda dan melihat langsung bagaimana perpaduan seluruh warna tersebut dalam preview box.
3. Color Wheel by Canva
Design tool ternama Canva juga menyediakan tool menjanjikan bernama color wheel. Cara menggunakannya pun sangat gampang. Anda hanya perlu memilih warna utama, kemudian menentukan jenis kombinasi yang diinginkan—apakah monochromatic, triadic, complementary, analogous, tetradic, atau custom.
4. Adobe Color
Tak ketinggalan, Adobe juga memiliki Adobe Color—sebuah online tool untuk mencari perpaduan warna hanya dalam beberapa klik. Hebatnya, Adobe Color menyediakan opsi kombinasi warna yang lebih lengkap; seperti split complementary, double split complementary, square, compound, dan shades.
Ditambah lagi, Anda bisa mengunggah gambar untuk mencari tahu perpaduan warna atau gradasi yang digunakan dalam gambar tersebut, kemudian menyimpannya sebagai color palette atau color gradient untuk website Anda.
5. Coolors
Coolors menyediakan generator yang dilengkapi dengan tampilan drag and drop. Ada banyak jenis kombinasi yang bisa dibuat dengan tool ini—mulai dari square, triadic, complementary, hingga monochromatic. Yang menarik, Coolors hadir dengan fitur-fitur yang sangat komplit; seperti penyesuaian kecerahan, color blindness, hingga membuat palette dari foto.
Saatnya Memilih Kombinasi Warna Website Pilihanmu
Kini Anda tentu semakin memahami bagaimana pentingnya memilih warna yang tepat untuk website Anda. Ingat, mengkombinasikan warna bukanlah sekedar memilih satu warna untuk dipadukan dengan warna lain. Ada banyak pertimbangan yang harus Anda buat—seperti kesesuaian warna tersebut dengan brand Anda, persepsi atau kesan apa yang dihasilkan, hingga pengaruhnya terhadap mood atau emosi pelanggan.
Kabar baiknya, ada banyak online tools yang bisa membantu Anda membuat dan menguji kombinasi warna pilihan Anda. Selain itu, Anda juga bisa mencari inspirasi color palettes terbaik dari BrandColors—tool yang menyediakan koleksi kode warna terlengkap dari brand ternama dunia.
Selanjutnya jika sudah memilih warna, jangan lupa juga perhatikan elemen desain web lainnya seperti opsi font, tampilan header, dan tombol navigasi. Dan tak kalah penting, pastikan juga jika website Anda telah menggunakan layanan hosting terbaik agar seluruh elemen desain web Anda bisa dimuat dengan optimal dan cepat.
Sebagai rekomendasi, Anda bisa memilih hosting murah dari Qwords.com yang mempunyai skor uptime di atas 99.99% dan memiliki kapasitas penyimpanan hingga 32GB.
Semoga berhasil!