Saat akan melakukan penggantian hardisk entah itu baru atau bekas, Anda perlu membuat partisi terlebih dahulu dengan cara memformat ulang. Nah pada proses ini cukup krusial karena jika salah komputer Anda akan rusak.
Berbicara partisi, ada dua partisi yaitu MBR dan GPT yang membuat bingung saat akan melakukan proses fotmat. Sebelum Windows 8 hadir, tidak banyak orang yang membahas tentang perbedaan MBR dan GPT. Saat itu sistem operasi masih menggunakan partisi hardisk MBR semuanya. Baru setelah ada OS Windows 8 partisi hardisk GPT mulai dikenal.
Nah untuk bisa menggunakan partisi hardisk GPT ini tidak bisa sembarangan, karena OS yang digunakan harus sudah mendukung 64 bit dengan BIOS UEFI. Jadi GPT ini bisa digunakan untuk hardware dan software yang terbaru saja.
Nah agar lebih memahami apa saja perbedaan MBR dan GPT pada partisi hardisk, berikut ini kami berikan penjelasan mengenai MBR dan GPT secara lengkap.
Apa itu MBR dan GPT
Pengertian MBR
MBR (Master Boot Record) adalah arsitektur partisi hardisk yang tugasnya memegang informasi tentang file sistem, logical partition dan pengaturan sistem. Jika kita menilik sejarah, MBR sudah ada sejak tahun 1983 dikeluarkan oleh IBM berbarengan dengan sistem operasi DOS. Hingga sekarang ini sistem operasi DOS masih tetap berjalan.
Salah satu kegunaan dari MBR yang paling terlihat adalah saat proses booting komputer. Pada saat booting, partisi MBR akan mencari lokasi boot sector berada. Boot sector ini berisi file dan informasi yang diperlukan sistem untuk proses booting dari startup sampai finish ke tampilan desktop.
Kekurangan partisi MBR
Ada beberapa alasan yang menjadikan partisi MBR ini mulai ditinggalkan sekarang ini, berikut pembahasannya:
- Partisi MBR hanya mampu mendukung media penyimpanan hardisk maksimal 2 TB.
- Partisi MBR hanya mampu mendukung pembuatan maksimal 4 primary partition pada hardisk.
- Jika ingin membuat lebih dari satu partisi dalam hardisk, maka harus mengorbankan primary partition menjadi extended partition.
- Lokasi file system hanya ada pada sector pertama hardisk, jadi jika terjadi corrupted atau error maka komputer gagal booting solusinya harus install ulang.
Mulai sekarang ini terutama pada komputer dan laptop generasi terbaru sudah beralih menggunakan GPT, jarang sekali ditemui yang menggunakan partisi model MBR.
Pengertian GPT
GPT (GUID Partition Table) adalah teknologi partisi hardisk generasi terbaru menggantikan MBR. GPT merupakan teknologi yang ada pada UEFI BIOS generasi terbaru yang lebih canggih dan lengkap. Jadi komputer/laptop yang menggunakan partisi GPT harus menggunakan UEFI.
Kelebihan dari GPT ini bisa membuat sampai 128 primary partition, tentunya ini lebih banyak dari partisi MBR yang hanya mengizinkan 4 primary partition saja. Untuk kapasitas penyimpanan hardisknya juga jauh lebih besar bisa sampai dengan 9,44 ZB (1 ZB setara 1 Juta TB). Bisa terbayang kan berapa besar data yang bisa disimpan di partisi GPT?
Sejarahnya GPT mulai dikembangkan pada tahun 1990-an, akhirnya GPT menjadi bagian dari UEFI yang menjadi pengganti BIOS seri lama. Baru beberapa tahun terakhir setelah kemunculan Windows 8 GPT mulai banyak digunakan.
Baca juga : Cara Mengatasi Laptop Hang Dengan Mudah
Perbedaan MBR dan GPT
Agar lebih jelas, berikut kami berikan beberapa perbedaan mengenai partisi MBR dan GPT.
- Hardisk dengan partisi MBR hanya bisa maksimal 4 partisi saja, sedangkan untuk GPT mampu menampung sampai 128 partisi.
- Kapasitas penyimpanan MBR hanya 2 TB saja sedangkan GPT bisa sampai 9,44 ZB.
- Jika partisi MBR ingin menambah partisi lebih dari 4, maka harus mengorbankan partisi primer.
- Partisi MBR hanya ada satu partisi saja yang bisa digunakan untuk menyimpan sistem operasi, sedangkan untuk partisi GPT sistem operasi tersebut sudah di backup pada partisi lain sehingga lebih aman.
- Hardisk dengan partisi MBR bisa digunakan untuk berbagai sistem operasi.
- Hardisk GPT hanya bisa digunakan untuk sistem operasi Windows 64-bit saja.
- Rekomendasi sistem operasi untuk partisi MBR menggunakan Windows 7 ke bawah, sedangkan untuk partisi GPT bisa menggunakan Windows 8 keatas.
- Untuk kecepatan booting hardisk MBR lebih lambat dibandingkan hardisk GPT.
- Bahasa yang digunakan pada hardisk MBR menggunakan bahasa Assembler, sedangkan untuk GPT sudah menggunakan C-language.
Baca juga : Ketahui Perbedaan HDD dan SSD
Cara mengubah MBR ke GPT
Ada beberapa pengguna komputer yang masih menggunakan partisi MBR pada komputer mereka, padahal sebenarnya bisa dirubah ke GPT. Untuk itu kami berikan tutorial cara mengubah MBR ke GPT dibawah ini:
-
Silahkan download software AOMEI Partition Assistant.
Kami memilih menggunakan software karena lebih simpel dan mudah digunakan. Selain itu menggunakan software sudah teruji berhasil dan banyak contohnya. Untuk download AOMEI Partition Assistant bisa Anda download melalui link tersebut.
-
Lakukan install
Jika sudah selesai proses downloadnya, silahkan install softwarenya sampai berhasil.
-
Convert to GPT
Silahkan buka softwarenya, kemudian pilih menu “Convert to GPT” pada sidebar menu. Silahkan tunggu hingga proses convert selesai.
Nah demikian pembahasan mengenai perbedaan MBR dan GPT dan juga cara convert MBR ke GPT. Jika Anda mengalami kesulitan dalam proses convert bisa Anda tuliskan pada kolom komentar dibawah.
Perlu sahabat Qwords ketahui bahwa Qwords.com adalah penyedia layanan domain hosting murah di Indonesia yang selalu berupaya memberikan layanan terbaik kepada para penggunannya. Cukup dengan biaya puluhan ribu Anda sudah bisa menikmati domain dan hosting dari kami. Tunggu apalagi pesan sekarang juga dan dapatkan bonus menariknya.
Terima kasih
mau nanya untuk convert menggunakan AOMEI Partition Assistant apakah data akan hilang?
terimakasih .
Belum pernah mencoba kak kalau yg itu
Permisi, izin menjawab ya kak.
Saya sudah coba convert MBR ke GPT, dan data-data saya pada SSD saya masih ada, sekitar 20GB ukuran besar semua data-data saya. Nah, saya coba convert ke GPT SSD saya yang awalnya MBR dan setelah berhasil, saya cek kembali data-data saya yang tersimpan pada SSD tersebut dan data-data saya tersebut masih ada dan tidak terganggu sama sekali. Intinya, jangan sampai kakak mengganggu bagian partisi yang tersimpan data-data kakak yang tersimpan tersebut. Kemungkinan besar, kehilangan data dapat terjadi dikarenakan kesalahan dalam pemilihan partisi dimana ini adalah bagian krusial atau kritis, sehingga apabila kakak salah memilih partisi atau mencoba untuk WIPE DATA pada salah satu partisi dan/atau seluruh partisi, maka, dapat dipastikan data-data kakak dapat ikut terhapus pada proses WIPE DATA tersebut.
Sekian hasil dari pengalaman saya yang dapat saya sharing ke kakak,
Terimakasih.
Kalau di convert nanti OS nya bermasalah apa tidak ?
Kami belum pernah mencobanya kak,
Mohon maaf.
Terima kasih
Waduh, ternmyata belum nyoba ya????
Saya coba convert WP MyPassport 1TB ke GPT, setelah klik Apply, hanya bebrapa detik, convertnya gagal dan datanya hilang.
Jadinya Unallocated.
Trus gimana nih, gak ada solusi setidaknya mengembalikan data yanghilang?