Mengenal Perbedaan Addon Domain & Subdomain

3 min read

Mengenal Perbedaan Addon Domain dan Subdomain

Memasuki era digital, berbagai instansi pemerintahan, pebisnis, dan anak muda generasi Z mulai menggunakan website untuk menunjukkan eksistensinya.

Bagi mereka website dianggap mampu menyalurkan ide-ide, produk, dan informasi penting yang ingin disampaikan kepada khalayak ramai melalui media online.

Apakah Anda juga berpikir demikian dan ingin membuat website Anda sendiri?

Jika iya, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mempelajari referensi tentang website, kemudian mulai eksekusi dan membuat website.

Jangan sampai di tengah jalan Anda mengalami kendala karena bingung memahami perbedaan addon domain dan subdomain yang bisa digunakan dalam website.

Keduanya tentu akan sering Anda temui saat mengakses cPanel. Baik addon domain maupun subdomain sering dianggap sama oleh sebagian pengguna.

Padahal, keduanya sangatlah berbeda. Lantas, apa perbedaan addon domain dan subdomain?

Pelajari selengkapnya pada artikel berikut ini ya, Sahabat Qwords.

Apa Itu Subdomain?

Subdomain pada dasarnya adalah turunan dari nama domain yang Anda miliki. Jadi, subdomain dapat Anda buat setelah memiliki domain.

Kita ambil contoh, Anda memiliki website informasi wisata dengan nama infojogja.net.

Kemudian, dari nama domain induk tersebut dapat dibuat subdomain dengan nama event.infojogja.net atau kuliner.infojogja.net, dan sebagainya.

Fungsinya adalah untuk memunculkan halaman khusus info terkait event maupun kuliner yang ada di Jogja dan sekitarnya.

Kesimpulannya, subdomain merupakan sebuah situs yang dapat membuat halaman khusus untuk menjelaskaan hal-hal yang terpisah dari domain utama.

Sehingga Anda tetap bisa membuat konten dengan niche yang berbeda tanpa ‘merusak’ niche konten pada website utama.

Contoh lainnya adalah ketika Anda memiliki website pribadi bernama joko.com, kemudian Anda ingin membuat website lain yang membahas tentang teknologi atau film, Anda bisa membuatnya dengan nama subdomain tekno.joko.com atau film.joko.com.

Dalam pembuatan subdomain, Anda tidak perlu merogoh kocek seperti saat membeli domain. Sahabat Qwords hanya perlu memastikan ketersediaan server Anda agar subdomain dapat diakses.

Baca Juga: Apa Itu Domain? Inilah Pengertian dan Contoh Ekstensi Domain Untuk Website

Bagaimana Cara Menambahkan Subdomain?

Untuk membuat subdomain di cPanel, berikut langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:

  1. Buka halaman cPanel hosting Anda.
  2. Melakukan login sesuai petunjuk
  3. Setelah itu, klik pada ikon “Subdomains” yang tertera pada tab bagian “Domains”.
  4. Masukkan nama subdomain sesuai selera pada kolom subdomain tersebut. Kita ambil contoh, Anda ingin membuat subdomain dengan nama event.infojogja.net, maka Anda dapat mengisi event.net pada kolom tersebut;
  5. Anda dapat melihat letak file dokumen yang terisi secara otomatis pada kolom “Document Root”;
  6. Cara selanjutnya adalah menekan tombol “create”;
  7. Pada halaman public_html akan muncul folder baru yang menandai berakhirnya pembuatan subdomain. Folder tersebut memiliki nama yang sama dengan nama subdomain yang dibuat.
  8. Jika Anda ingin mengisi subdomain dengan file website, maka file website tinggal diunggah atau diinstal pada folder fiksi tadi; serta
  9. Klik tombol “Go Back” dan Anda akan melihat konfirmasi keberhasilan pembuatan subdomain.

Cara Install WordPress pada Subdomain

Setelah selesai membuat subdomain, Anda dapat mencoba cara instal WordPress di subdomain. Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan sebagai berikut.

  1. Anda dapat membuka laman cPanel dan akan terlihat tampilan “Softaculous Apps Installer”.
  2. Selanjutnya, Anda akan menemukan tampilan halaman untuk melakukan instal WordPress di subdomain. Pada halaman ini yang pertama kali harus Anda lakukan adalah mengklik menu instal dan tentukan beberapa poin seperti di bawah ini.
  3. Mentukan protokol yang akan Anda gunakan melalui menu Choose Protocol, Misalnya, Anda memilih http://www pada kolom pilihan Choose Protocol, alamat domain Anda akan berubah dengan sendirinya menjadi domain.com.
  4. Memilih domain pada menu Choose Domain kemudian isi sesuai keinginan Anda.
  5. Kosongkan kolom In Directory. Karena sesuai standar, kolom ini sudah terisi dengan otomatis.
  6. Membuat judul dan deskripsi blog sesuai yang Anda inginkan pada menu Site Name dan Site Description.
  7. Membuat nama pengguna dan kata sandi yang tingkat keamanannya sangat kuat pada menu Admin Username dan Admin Password.
  8. Memasukkan alamat email yang sama dengan alamat email blog wordpress Anda pada menu Admin Email.
  9. Pilihlah bahasa yang akan digunakan pada menu Select Language.
  10. Setelah semua pengaturan telah diubah sesuai pilihan, Anda dapat mengklik menu Install.

Promo Domain COM

Pengertian Addon Domain

Jika tadi Anda sudah memahami apa itu subdomain, sekarang Anda akan diperkenalkan dengan Addon domain.

Addon domain artinya domain extra atau domain tambahan setelah domain utama yang digunakan.

Addon domain biasanya digunakan jika ingin menggunakan satu hosting untuk beberapa domain.

Melalui fitur ini Anda bisa memiliki beberapa website berbeda dengan satu hosting.

Tonton video Cara Menambahkan Domain Pada Hosting berikut:

Perbedaan Addon Domain dan Subdomain

generik top level domain
generik top level domain

Setelah memahami penjelasan di atas, akan terlihat jelas perbedaan addon domain dan subdomain.

  • Perbedaan Addon domain dan subdomain yang pertama terletak pada Uniform Resource Locator (URL). Addon domain mempunyai URL yang berbeda dengan domain utama. Sementara itu, pada subdomain URL yang digunakan masih menggunakan URL domain utama.
  • Perbedaan addon domain dan subdomain selanjutnya adalah akun File Transfer Protocol (FTP) pada Addon domain dibuat saat menambahkan addon domain. Sedangkan pada subdomain, akun FTP sama dengan akun di domain utama sehingga tidak perlu dibuat akun FTP yang baru
  • Adapun perbedaan addon domain dan subdomain yang terakhir yaitu addon domain memiliki domain yang terpisah dari domain utama. Dengan demikian, jika domain utama sedang bermasalah, maka addon domain tidak berpengaruh dan tetap bisa diakses. Pada subdomain, jika domain utama sedang bermasalah, maka semua subdomain juga bermasalah dan tidak bisa diakses.

Baca Juga: Perbedaan Hosting dan Domain yang Harus Diketahui

Belum Punya Domain? Ini Rekomendasi Domain Termurah!

Setelah mengetahui perbedaan addon domain dan subdomain, manakah yang ingin Anda gunakan?

Apapun pilihan Anda, kami akan selalu mengimbau kepada semua Sahabat Qwords untuk selalu menggunakan layanan web hosting terbaik dan tepercaya, ya.

Sebelum membeli, ketahui dahulu kriteria hosting terbaik agar tidak salah dalam memilih.

Nah, untuk domain, Anda bisa mendaftarkan nama domain murah dari Qwords.com, lho. Harganya mulai Rp12.000 saja.

Beli Domain TLD Murah 33.750/tahun di Sini!

Ada lebih dari enam ratus ekstensi domain seperti .com, .net, org, dan masih banyak lagi. Jangan sampai keduluan pengguna lain, ya.

Satu nama domain hanya berlaku untuk satu pengguna, jadi pastikan Sahabat Qwords segera mendaftarkannya.

10 DNS Server Terbaik yang Cepat…

Untuk memahami DNS Server, sebelumnya anda perlu mengenal tentang DNS (Domain Name System), yaitu sebuah teknologi yang berfungsi seperti buku alamat internet. Ketika anda...
Frydho Ghazian
1 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *