Hampir seluruh mahasiswa dan murid di Indonesia sedang menjalani pembelajaran jarak jauh akibat terjadinya pandemi Covid-19. Kegiatan pembelajaran jarak jauh ini memerlukan aplikasi yang mendukung. Moodle adalah salah satu paket perangkat lunak yang banyak dipakai untuk kegiatan e-learning.
Sebelum pandemi pun, Moodle sudah banyak dipakai di sekolah maupun perguruan tinggi. Perangkat lunak yang satu ini dipilih karena mudah untuk diaplikasikan serta kaya akan fitur. Apa sebenarnya pengertian Moodle?
Apa Itu Moodle?
Moodle memiliki kepanjangan, yaitu Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment. Pengertiannya, moodle adalah sebuah rangkaian perangkat lunak yang diciptakan untuk aktivitas pembelajaran menggunakan internet dan website dengan prinsip social constructionist pedagogy. Di Indonesia, penggunaan Moodle lebih terfokus pada Learning Management System (LMS).
Baca juga: Mengenal Learning Management System & Manfaat yang Ditawarkan
Aplikasi ini termasuk ke dalam jenis perangkat lunak open source berlisensi GNU (General Public License). Artinya, pengguna dapat melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhannya tanpa bermaksud untuk meraup keuntungan berupa materi atau uang.
Moodle dikembangkan oleh Martin Dougiamas menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database SQL. Aplikasi e-learning sendiri dapat diinstall pada jenis platform apapun, misalnya Linux, Windows, Unix, dan juga MacOS. Penggunanya hanya perlu meletakkan file kode dari Moodle di database seperti MySQL, Oracle, dan ODBC. Setelah itu, Moodle bisa diakses oleh siapa saja.
Keunggulan Moodle
Aplikasi Moodle ini dipilih oleh sebagian besar sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia, bahkan seluruh dunia. Pemilihan ini dilatarbelakangi oleh keunggulan yang dimiliki oleh LMS yang satu ini.
1.Gratis
Alasan pertama dan paling utama mengapa banyak institusi memilih Moodle adalah gratis. Penggunanya tak perlu membeli aplikasi atau source code dari aplikasi pembelajaran yang satu ini. Karena gratis, institusi pendidikan tak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk mengadakan sarana pembelajaran online.
2.Tidak Ada Kunci Vendor
Keunggulan kedua ini masih berhubungan dengan yang pertama. Anda tentu telah memahami bahwa Moodle masuk ke dalam kategori aplikasi open source. File kode bisa didapatkan secara gratis dan penggunanya pun dapat melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhan.
Anda juga dapat mencari Moodle yang telah dimodifikasi oleh vendor atau pihak tertentu. untuk menggunakan aplikasi yang sudah dimodifikasi, Anda tak perlu menggunakan kunci atau harus membelinya terlebih dahulu karena semua turunan Moodle juga open source.
3.Keamanan
Karena Moodle adalah jenis aplikasi yang terbuka, semua orang dapat mengetahui celah keamanannya. Namun semua orang juga bisa melakukan peningkatan keamanan sendiri-sendiri. Hal ini memungkinkan tingkat keamanan dari Moodle lebih tinggi dibandingkan dengan perangkat lunak sejenis.
4.Kustomisasi
Lagi-lagi keunggulan Moodle masih berhubungan dengan open source. Dari awal sudah disebutkan bahwa semua pengguna dapat melakukan modifikasi atau kustomisasi. Hal ini mencegah adanya fitur-fitur tidak terpakai yang dapat membuat aplikasi menjadi berat ketika dijalankan.
5.Future-Proof
Kemudahan dalam melakukan perubahan terhadap Moodle membuatnya fleksibel dan dapat digunakan di segala zaman. Bahkan apabila banyak perubahan terjadi terhadap sistem pembelajaran di masa depan, Moodle akan tetap bisa digunakan. Tentunya memerlukan penyesuaian atau modifikasi dari segi kodenya.
Fitur Moodle
Sebenarnya fitur yang dimiliki oleh aplikasi Moodle ini hampir sama seperti LMS lainnya. Inilah 9 fitur utamanya:
- Berita
- Forum diskusi
- Kuis
- Wiki
- Pengumpulan tugas
- Unduh arsip
- Kalender
- Chat
- Pemeringkatan kelas
Fitur dasar di atas masih dapat ditingkatkan lagi oleh pengembang dengan berbagai kustomisasi yang tersedia. Ada berbagai macam plug in juga yang dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini daftarnya:
- Aktivitas yang berhubungan dengan pembelajaran, misalnya permainan kata atau perhitungan
- Jenis-jenis source
- Pilihan tipe jawaban untuk menyelesaikan soal (isian singkat, boolean, dan multiple choice)
- Berbagai cara input data, khusus untuk aktivitas database
- Tema yang dilengkapi dengan gambar
- Cara untuk autentikasi pengguna, meliputi pencocokan username dan password
- Pilihan metode penilaian
- Penyaringan konten berdasarkan aturan tertentu
Aplikasi Moodle
Sampai di titik ini, Anda tentu sudah memahami pengertian Moodle beserta keunggulan dan fitur yang dimilikinya. Oleh karena itu, Anda sudah bisa mempelajari cara membuat e-learning dengan Moodle.
Baca juga: Apa Itu E-learning dan Mengapa Saat Ini Banyak Dibutuhkan
- Persiapkan web hosting sebagai server untuk upload Moodle supaya dapat diakses oleh semua pengguna.
- Buka cPanel. Log in menggunakan username dan password.
- Install Moodle. Opsi ini ada di cPanel bagian bawah. Setelah itu, Anda akan dibawa menuju laman untuk melanjutkan proses install Moodle.
- Lakukan software setup.
- Pilih versi Moodle yang ingin dipakai.
- Protocol, pilih “http://www”.
- Domain, pilih situs yang akan digunakan domainnya.
- Directory, wajib dipilih apabila Anda ingin menginstall Moodle di sub folder.
- Database, isi nama database dan ingat-ingat karena akan digunakan pada proses berikutnya.
- Jika sudah, Anda bisa melanjutkan proses ke “Site Setting”. Beri nama situs e-learning beserta deskripsinya.
- Ubah default table untuk database sesuai dengan yang sudah Anda buat sebelumnya.
- Buat “Admin Account” dengan mengisi data berupa username, password, nama, dan email.
Itulah pembahasan terkait pengertian Moodle dan contoh penggunaannya. Nah, sekarang saatnya bagi Anda untuk memanfaatkan aplikasi ini ke dalam aktivitas sehari-hari. Untuk kebutuhan web hosting dan nama domain selalu percayakan ke Qwords.com sebagai provider terkemuka yang sudah dipercaya oleh pulusan ribu pengguna.
Semoga bermanfaat.