GitHub vs GitLab adalah topik yang cukup menarik untuk dibahas.
Bagi Sahabat Qwords yang berprofesi sebagai developer, Anda mungkin sudah familiar dengan GitHub dan GitLab.
Namun, beberapa orang belum terlalu mengenal platform ini tapi harus menggunakannya berkenaan dengan workflow perusahaannya.
Keduanya adalah repositori git berbasis cloud. Ini berarti untuk mengakses GitHub dan GitLab, Anda harus memerlukan koneksi internet.
Lalu, apa perbedaan GitHub vs GitLab? Kami akan menjelaskan tentang keduanya di artikel ini secara lengkap.
Apa Itu Git Repository?
Untuk developer di perusahaan startup, enterprise, dan bahkan kantor pemerintahan, git repository menjadi tool penting untuk tracking dan kolaborasi task.
Nah, Git sendiri adalah VCS (version control system) open source yang memungkinkan Anda untuk menyimpan “catatan” proyek sebuah pengembangan software.
Jika menggunakan Git, semuanya dilakukan secara offline. Anda dapat membuat request dan memberi akses ke developer lain dengan menggunakan sambungan LAN.
Tapi, sekarang ini banyak perusahaan yang memiliki tim yang bekerja secara remote.
Untuk task yang dikerjakan secara remote, perusahaan banyak beralih ke repositori berbasis cloud seperti GitHub dan GitLab.
Dengan GitHub dan GitLab, developer-developer di seluruh dunia dapat berkolaborasi untuk mengembangkan sebuah proyek dengan mudah tanpa harus menyediakan virtual LAN.
Selain itu, git repository yang berbasis cloud, menawarkan fungsionalitas yang melebihi Git yang berbasis offline.
Setelah mengetahui keunggulan cloud-based git repository, maka pilihan Anda adalah antara menggunakan GitHub atau GitLab.
Untuk itu, mari bahas GitHub vs GitLab secara keseluruhan.
GitHub vs GitLab
Sebagai permulaan, mari bahas dari sisi perusahaan masing-masing.
Apa Itu GitHub?
Platform ini adalah git repository berbasis cloud yang difungsikan sebagai hosting kode-kode yang digunakan untuk mengembangkan software.
Jadi, dengan GitHub, para developer dapat memuat dan memonitor perubahan kode saat mengembangkan suatu proyek.
Pada akhirnya, GitHub berevolusi menjadi platform development secara utuh.
GitHub merupakan anak perusahaan dari Microsoft dan kantornya berpusat di San Fransisco, Amerika.
Walau kegiatannya berpusat di San Fransisco, GitHub memiliki lebih dari 1,600 karyawan yang tersebar di seluruh dunia.
Apa Itu GitLab?
GitLab juga merupakan git repository berbasis cloud sekaligus DevOps platform.
Platform ini membantu developer untuk memonitor, melakukan tes dan deploy kode mereka.
Pada awalnya, selling point dari GitLab adalah repository cloud Git-nya.
Namun, sekarang GitLab juga menawarkan segudang fitur DevOps, seperti keamanan, integrasi berkelanjutan, dan tool app deployment.
Selain itu, platform ini juga memberikan project management tools yang membantu Anda dalam memonitor dan mengontrol task member tim.
Gitlab Inc. yang mengembangkan GitLab memiliki lebih dari 1,300 staff yang mana semuanya bekerja secara remote.
Perbedaan Utama GitHub vs GitLab
Walaupun fungsinya sama-sama sebagai cloud-based repository, Github dan GitLab juga memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Kami akan menjabarkannya satu per satu.
Perbedaan Mengenai Workflow
Keduanya mungkin memiliki nama yang mirip. Tapi untuk urusan workflow, keduanya sangat berbeda.
Jika kita berbicara tentang workflow GitHub, platform ini menekankan kecepatan. Sedangkan Gitlab menekankan pada aspek reliability.
Pada Github-flow master branch bertindak sebagai development branch utama.
Dengan begitu, master branch selalu siap untuk men-deploy. Sehingga Anda dapat segera me-restore atau mengembalikan status quo jika ada error.
Dengan begitu, Anda dapat kembali ke versi sebelumnya hanya dalam beberapa detik.
Pada workflow GitLab, Anda memungkinkan untuk membuat beberapa stable branches di luar master branch.
Yang artinya, workflow ini dapat memperlambat proses task untuk tim berukuran kecil.
Perbedaan Mengenai Harga dan Paket Premium
GitHub maupun GitLab menyediakan layanan mereka secara gratis. Namun untuk menggunakan fiturnya secara keseluruhan, Anda mungkin akan memerlukan paket premiumnya.
Sebagai permulaan, mari bahas dari sisi GitHub terlebih dahulu.
GitHub menyediakan 3 jenis paket yaitu free (gratis), Team, dan Enterprise.
Pada versi gratisnya, GitHub menawarkan fitur-fitur dasar untuk individu dan organisasi.
Untuk paket Team, GitHub membanderolnya seharga 4 USD per bulan untuk per usernya.
Sedangkan untuk paket Enterprise, GitHub mengenakan biaya sebesar 21 USD per bulan untuk satu user.
Di GitLab, paket yang sama pun ditawarkan. Mereka menyediakan paket Free (gratis), Premium dan Ultimate.
Paket Premium GitLab ditujukan untuk koordinasi dalam skala kecil atau tim. Paket ini bisa didapatkan seharga 19 USD per user/bulan.
Sedangkan untuk paket Ultimate, GitLab membanderolnya seharga 99 USD per user/bulan.
Integrasi dengan Aplikasi Lain
Jika membicarakan tentang integrasi, bisa dibilang GitHub memiliki keunggulan di sini.
Saat ini GitHub dapat berintegrasi dengan lebih dari 300 aplikasi gratis.
Sedangkan GitLab, mendukung integrasi dengan lebih dari 30 aplikasi dan platform seperti Slack, Gmail, Microsoft Teams dan lainnya.
Sedikitnya aplikasi yang dapat berintegrasi dengan GitLab bukan menjadi penghalang untuk memiliki fungsionalitas yang powerful.
Pada kenyataannya, GitLab telah mengcover fungsi CI, time tracking dan backup default.
Sedangkan Github membutuhkan integrasi aplikasi pihak ketiga seperti Jenkins untuk melakukannya.
Kesimpulan
Jadi, bisa dikatakan bahwa keduanya memiliki fungsi dasar yang sama, namun ada beberapa hal berbeda yang ditawarkan kedua platform ini.
Untuk urusan workflow, GitHub bisa dibilang lebih cepat dibandingkan dengan GitLab.
Berkenaan dengan harga, tentunya relatif karena fitur yang ditawarkan oleh keduanya pun berbeda.
Terakhir, jika berbicara tentang integrasi aplikasi, ada lebih dari 300 aplikasi yang dapat Anda integrasikan dengan GitHub.
Sedangkan GitLab hanya dapat berintegrasi dengan 30-an aplikasi saja.
Walaupun begitu, keduanya sama-sama baik untuk mengerjakan proyek open source.
Oh iya, Sahabat Qwords, jika Anda ingin membangun website, jangan lupa percayakan website Anda di Qwords sebagai penyedia hosting terbaik Indonesia.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya!