Uang yang digunakan sebagai alat tukar oleh umat manusia selalu mengalami revolusi dari masa ke masa. Mulai dari sistem barter hingga kini memasuki era sistem mata uang digital.
Pada tahun 2009 silam, pihak dengan nama samaran Satoshi Nakamoto mengumumkan telah menciptakan Bitcoin. Dan dalam waktu yang tidak cukup lama, keberadaannya mulai menyita perhatian.
Dewasa ini, Bitcoin menjadi mata uang kripto yang paling banyak diminati, baik sebagai alat tukar maupun instrumen investasi.
Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag), per akhir Mei 2021, terdapat 6,5 juta masyarakat Indonesia yang melakukan transaksi aset kripto.
Sehingga, nilai transaksinya meroket menjadi Rp 370 triliun. Padahal di tahun 2020, nilai transaksinya baru mencapai 65 triliun.
Sungguh nilai yang fantastis dan menggiurkan bukan?
Maka, tidak heran apabila banyak pihak yang pada akhirnya memilih mata uang kripto, termasuk Bitcoin, sebagai salah satu instrumen investasi mereka.
Mungkin saat ini Anda juga sedang mempertimbangkan untuk turut duduk di meja bundar investasi Bitcoin dan memanfaatkan peluang yang ada.
Walau tidak dipungkiri, pasti ada beberapa pertanyaan signifikan yang menggelitik benak Anda saat ini, termasuk bagaimana nasib kepemilikan aset Bitcoin jika tiba-tiba terjadi sesuatu yang kurang menyenangkan pada Anda.
Mengingat Bitcoin Wallet hanya dapat diakses oleh pemilik Private Key, yaitu Anda seorang.
Mari langsung simak artikel di bawah ini untuk menemukan jawaban cara mewariskan Bitcoin dengan aman kepada orang yang benar-benar Anda percaya.
Mengenal Bitcoin Lebih Dekat
Bitcoin adalah mata uang kripto (cryptocurrency) pertama di dunia yang terdesentralisasi.
Bitcoin dianggap memiliki peluang bisnis menjanjikan dan dapat digunakan sebagai instrumen investasi masa depan.
Mata uang ini sepenuhnya berbentuk digital alias tidak memiliki bentuk fisik dan menggunakan metode kriptografi sebagai fungsi dasar keamanan.
Metode kriptografi ini melindungi segala informasi dan komunikasi menggunakan kode tertentu sehingga transaksi Bitcoin terenkripsi dan tidak dapat dimanipulasi.
Transaksi Bitcoin dapat dilakukan kapanpun melalui internet dan setiap transaksi yang dilakukan akan tercatat dalam sistem block chain.
Block chain merupakan sebuah shared public ledger, dimana semua pihak yang memiliki Bitcoin dapat melihat segala transaksi yang terjadi.
Sistem ini diciptakan untuk memastikan arus transaksi memiliki catatan permanen dan mencegah terjadinya double spending (pihak tidak bertanggung jawab yang mencoba menggandakan pengiriman dalam sekali transaksi).
Selain itu, block chain juga akan menunjukan berapa saldo yang Anda miliki.
Dalam kepemilikannya, Bitcoin memperbolehkan kepemilikan tanpa identitas, sehingga setiap transaksi bisa dilakukan secara anonymous. Yang dapat dilihat hanyalah Wallet ID-nya.
Ketika Anda akan melakukan transaksi, Anda tinggal membuat sebuah alamat yang berfungsi bagaikan rekening bank.
Namun, alamat ini hanya dapat digunakan satu kali transaksi. Ketika ingin melakukan transaksi lainnya, Anda tinggal membuat alamat baru.
Bitcoin juga merupakan perangkat lunak yang bersifat open-source, dimana tidak ada pihak yang memiliki atau mengontrol Bitcoin sepenuhnya. Semua pihak dapat berpartisipasi dalam pengembangan dan penggunaan Bitcoin.
Ditilik dari sejarahnya, situs resmi bitcoin.org pertama kali didaftarkan pada 18 Agustus 2008.
Sayangnya, domain ini dilindungi whoisguard sehingga, kita tidak bisa mengintip siapa sosok yang ada di balik kepemilikan situs dan pihak yang terlibat dalam penciptaan Bitcoin.
Kemudian, baru pada tanggal 03 Januari 2009, Satoshi Nakamoto resmi meluncurkan blok pertama dari blok chain yang diberi nama genesis block of Bitcoin atau block number 0.
Genesis block of Bitcoin ini pertama kali di tambang pada 09 Januari 2009. Momen ini menandai awal perjalanan pertambangan Bitcoin.
Baca juga: Jenis-Jenis Investasi Populer di Era Digital
Menambang Bitcoin
Sebenarnya, ada tiga cara yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan Bitcoin,yaitu:
- membeli dengan uang resmi seperti Rupiah, Dollar, Euro, dan lain sebagainya,
- melakukan transaksi jual-beli barang maupun jasa menggunakan Bitcoin,
- dan mendapatkannya melalui proses tambang atau mining Bitcoin.
Kegiatan menambang Bitcoin hanyalah penyederhanaan bahasa dari proses matematis rumit yang diolah oleh komputer untuk mendapatkan Bitcoin.
Komputer yang digunakan dalam proses penambangan Bitcoin pun bukan sembarang komputer, proses ini harus dilangsungkan menggunakan mesin khusus bernama ASIC (Application Specific Integrated Circuit) Miner Bitcoin.
Selain memerlukan mesin khusus, proses pertambangan juga memakan listrik yang tinggi. Tentunya biaya yang dikeluarkan akan cukup fantastis.
Hal ini menyebabkan masyarakat umum tidak dapat menambang Bitcoin secara mandiri. Masyarakat umum biasanya memperoleh bitcoin melalui cara pada nomor 1 dan 2.
Selain itu, algoritma Bitcoin juga bekerja sedemikian rupa agar proses penambangan semakin sulit untuk dilakukan. Pasalnya jumlah Bitcoin di dunia ini terbatas.
Total Bitcoin yang ada di dunia ini hanyalah 21 juta keping. Dan hingga saat ini, 18,5 juta kepingnya telah berhasil ditambang dan tinggal tersisa 2,5 juta keeping lagi.
Baca juga: Panduan Cara Mining Bitcoin dengan Mudah
Kenapa Investasi Bitcoin?
Nah, setelah mengetahui gambaran umum terkait Bitcoin dan sejarah singkatnya, kini kami akan memaparkan kenapa sebagian pihak memilih berinvestasi dengan Bitcoin.
1. Peer to Peer Transactions
Semua orang dapat menggunakan Bitcoin tanpa persyaratan apapun maupun keharusan untuk memahami detail teknisnya.
Untuk memulai penggunaan Bitcoin, Anda harus menginstal Bitcoin Wallet terlebih dahulu, baik di komputer maupun smartphone.
Setelah terinstal, Bitcoin Wallet akan secara otomatis memberikan alamat transaksi pertama Anda.
Nah, saat melakukan transaksi tersebut, Anda tidak perlu melewati bank maupun pihak otoritas keuangan lain.
Anda bisa benar-benar langsung terhubung dengan pihak kedua dan melakukan transaksi sesuai kebutuhan. Tentunya proses ini lebih cepat dan mudah, dimana Anda tidak perlu membayar biaya administrasi apapun.
Saat ini banyak investor dan pengguna menggunakan pertukaran mata uang kripto untuk membeli, menjual, dan melakukan transaksi dengan Bitcoin. KuCoin adalah contoh bagus dari salah satu bursa terkemuka saat ini. Anda dapat membaca review KuCoin ini untuk mempelajarinya lebih lanjut.”
Sistem inilah yang disebut peer to peer transactions (P2P).
2. Mempermudah Pembayaran ke Seluruh Dunia
Bitcoin sebagai mata uang kripto yang terdesentralisasi memungkinkan Anda melakukan transaksi dimanapun dan kapanpun, tanpa dibatasi wilayah negara maupun mata uang resmi apa yang negara tertentu gunakan.
Jadi segala proses pembayaran dapat dilakukan secara lebih mudah dan praktis.
3. Pengamanan Bitcoin yang Ketat
Seperti yang telah disinggung pada awal artikel, Bitcoin menggunakan metode kriptografi, dimana metode ini juga digunakan oleh e-commerce dan bank.
Dan dengan metode kriptografi ini, dapat dikatakan aset Anda sangat terlindungi. Tidak ada pihak lain yang dapat mengakses Bitcoin Wallet Anda, apalagi melakukan transaksi.
Pasalnya, dalam setiap transaksi Anda perlu menggunakan Private Key.
Private Key adalah data rahasia berbentuk cryptographic signature yang dapat membuktikan bahwa Anda adalah pihak yang berwenang atas Bitcoin Wallet tertentu.
4. Telah Diakui oleh Kemendag
Melihat tren mata uang kripto yang semakin meningkat dan potensinya untuk memiliki value yang semakin besar di masa depan, Kemendag akhirnya menyatakan mata uang kripto sebagai salah satu alat investasi.
Hal ini diatur dalam peraturan Kepala Bappebti Nomor 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto.
5. Tidak Terpengaruh Inflasi Keuangan
Bitcoin dapat terhindar dari inflasi karena jumlahnya yang terbatas.
Seperti halnya emas, ketika keberadaannya di pasaran sedikit dan permintaan meningkat, maka harga emas akan ikut melambung.
Begitu pula dengan Bitcoin, dengan jumlah yang tidak akan pernah bertambah lagi, harga per koin akan cenderung meningkat.
Kemudian, ada beberapa pihak yang menyatakan Bitcoin bagaikan emas digital yang kenaikan valuenya telah mencapai 2300% sejak tahun 2016 hingga 2020.
Karena terhindar dari inflasi dan dapat digunakan sebagai aset jangka panjang inilah alasan sebagian investor memilih untuk menginvestasikan sebagian besar uang mereka ke Bitcoin.
6. Bitcoin Dapat Diwariskan
Poin penting lain dalam memilih Bitcoin sebagai aset investasi adalah ia dapat diwariskan. Jadi aset digital ini tidak terbuang sia-sia. Cara mewariskan Bitcoin pun tidak terlalu rumit.
Cara Mewariskan Bitcoin
Memang tidak ada yang berharap tertimpa kejadian tidak diinginkan seperti kelumpuhan maupun kematian mendadak.
Tapi bukankah persiapan atas segala kemungkinan buruk lebih baik? Apalagi menyangkut aset keuangan yang berdampak pada ekonomi keluarga.
Sudah banyak kasus kecelakaan dan kematian yang menyebabkan lenyapnya jutaan dolar dalam bentuk kripto karena tidak menentukan sistem pewarisan.
Pasalnya, sistem keamanan Bitcoin yang sangat tinggi tidak memungkinkan orang lain masuk kedalam wallet-nya.
Berikut merupakan cara mewariskan Bitcoin, agar aset Anda tidak hilang secara sia-sia:
1. Membagikan Private Key Anda kepada Pihak Penerima Warisan
Membagikan disini bukan berarti begitu saja menyerahkan private key Anda pada anak, pasangan, maupun sanak saudara lain.
Anda dapat menuliskannya pada surat wasiat yang disimpan dalam brankas atau dalam email khusus yang telah dijadwalkan pengirimannya.
Namun, cara ini masih tergolong tradisional dan beresiko tinggi untuk bocor ketangan orang lain sebelum waktunya.
2. Melalui Bursa Kripto
Anda dapat menggunakan jasa bursa kripto untuk menyimpan private key.
Kelak, penyedia jasa bursa kripto akan terlebih dahulu memastikan aset jatuh ke tangan ahli waris yang sah dengan meminta dokumen valid sebagai bukti.
Dokumen tersebut dapat berupa akta kematian pemilik Bitcoin Wallet, surat wasiat, kartu identitas, dan lain sebagainya sesuai regulasi yang ditetapkan masing-masing bursa kripto.
3. Menggunakan Metode Shamir Backup
Shamir Backup adalah sebuah metode membagi kunci utama (master seed) menjadi beberapa bagian kunci.
Mengapa master seed harus dipecah?
Jawabannya demi keamanan dan kenyamanan bersama pemilik maupun pewaris Bitcoin Wallet.
Master seed dipecah agar masing-masing pecahannya dapat dibagikan ke lebih dari satu orang. Kemudian, sebagian atau semua pecahan kunci ini dapat digunakan untuk mengakses private key.
Hal ini dilakukan untuk mencegah aset Bitcoin Anda diakses secara sepihak, tanpa persetujuan pihak lain yang bersangkutan.
Contohnya ketika Anda ingin mewariskan Bitcoin kepada dua anak Anda. Dengan pemecahan master seed menjadi tiga bagian, Anda dan kedua anak dapat memegang kunci masing masing.
Dengan Shamir Backup, Anda bisa membuat pengaturan bahwa diperlukan 2 dari 3 kunci agar Bitcoin dapat diakses. Artinya dari total tiga orang, dua dari kalian harus memberikan persetujuan.
Jadi, jika ada satu pihak yang diam-diam ingin menjual aset Bitcoin, wallet tidak akan bisa diakses.
Dan ketika sudah waktunya Anda mewariskan Bitcoin Anda, kedua Anak anda sudah memiliki aksesnya. Anda tidak perlu bingung lagi.
Penutup
Begitulah cara mewariskan bitcoin kepada pihak-pihak yang Anda inginkan.
Semoga artikel ini bermanfaat ya, menjadi sebuah pencerahan dan pengetahuan baru bagi Anda yang ingin berinvestasi dengan Bitcoin.
Bagi Anda yang sudah menjadi Investor, jangan lupa diatur sistem pewarisannya demi kebaikan bersama.
Oh iya, jika Anda juga seorang website enthusiast, Anda bisa mendapatkan hosting berteknologi terkini dengan pelayanan dan harga terbaik di Qwords.
Nikmati juga diskon sebesar 20% untuk pembelian hosting selama 1 tahun dengan memasukkan kode “HOST2021” di halaman cek out.
Saya masih bingung perbedaan antara privet key dan pasword pada aplikasi bursa crypto. Berapa karakter privat key itu. Apakah sama dengan pasword yang kita buat sendiri
Jelas beda kak
Biasanya private key itu sekali generate dengan random password maker, jadi keamanannya lebih baik daripada password yang kita buat.
Terima kasih