Eril Obeit Choiri Graduating with an IT degree, Eril falls in love with Digital Marketing especially with Search Engine Optimization and Content Writing.

Apa Itu Feedback, Jenis & Cara Memberikannya

4 min read

Apa Itu Feedback dan Jenisnya

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin Anda pernah mendengar istilah kata “feedback” saat melakukan komunikasi dengan orang lain. 

Istilah ini umumnya ditemui dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang IT sekalipun.

Banyak definisi yang dimiliki oleh feedback sehingga malah membuat kita semua bingung sebenarnya apa arti feedback yang benar itu?

Nah pada kesempatan kali ini sahabat Qwords tidak perlu khawatir karena kami akan memberikan penjelasan mengenai pengertian feedback dan jenisnya.

Silahkan lanjutkan pembahasannya berikut ini.

Pengertian Feedback

feedback
feedback

Jika diartikan secara kata, feedback berasal dari bahasa Inggris yakni kata “feed” dan kata “back”.

Feed” memiliki arti memberi dan “back” memiliki arti kembali, jadi jika keduanya digabungkan feedback memiliki arti “memberikan kembali”.

Feedback sering juga disebut sebagai umpan balik.

Feedback adalah tanggapan atau respon yang diberikan oleh seorang komunikan  kepada komunikator.

Komunikan adalah penerima pesan dan komunikator adalah pengirim pesan.

Contohnya sebagai karyawan pasti memiliki seorang atasan, nah atasan biasanya akan memberikan feedback tentang performa karyawan selama bekerja.

Feedback memiliki fungsi untuk memberikan motivasi kepada karyawan kedepannya agar performa kerja lebih meningkat dari sebelumnya.

Contohnya lain sebagai developer website, Anda membuatkan website sesuai dengan keinginan yang diutarakan oleh pembeli website.

Nah saat sudah jadi, Anda memperlihatkan kepada pembeli website kemudian meminta feedback kira-kira kurang apa saja dan ada revisi atau tidak.

Secara umum, feedback atau umpan balik memiliki fungsi yang banyak terutama terciptanya komunikasi dua arah yang baik.

Feedback yang positif akan menghasilkan pekerjaan yang baik pula.

Sedangkan saat memberikan feedback yang negatif jangan lupa untuk memberikan saran kira-kira apa saja yang perlu diperbaiki, jangan hanya menyalahkan tanpa memberikan solusi.  

Jenis Feedback

Dalam prakteknya, ternyata feedback memiliki beberapa jenis yang berbeda-beda.

Nah agar lebih jelas, berikut pembahasan mengenai jenis-jenis feedback.

1. Feedback positif

Feedback positif adalah tanggapan yang ditunjukan oleh komunikan yang menandakan dia mengerti, mau membantu dan bekerjasama dengan komunikator dalam suatu pembahasan tertentu.

Contohnya seorang manager marketing memberikan feedback atau umpan balik kepada para marketingnya terutama dalam hal performa pekerjaan yang jauh dari target.

Kemudian para marketing memberikan penjelasan mengenai apa yang menjadi penghambat dan usulan-usulan kepada manajer marketing agar hasilnya mendekati pada target  yang sudah ditentukan.

2. Feedback negative

Feedback negative memiliki arti tanggapan yang ditunjukan oleh komunikan berupa ungkapan tidak suka, tidak mendukung dari apa yang komunikator sampaikan.

Contohnya tidak peduli dengan apa yang disampaikan, sikap acuh tidak acuh, dan beberapa tindakan lainnya.

3. Feedback netral

Rating feedback
Rating feedback

Pengertian feedback netral adalah tanggapan yang sulit dipahami apakah itu positif atau negative.

Biasanya dilihat dari respon yang diberikan oleh komunikan berupa diam tidak memberikan balasan.

4. Feedback internal

Feedback internal adalah tanggapan atau respon yang berasal dari diri sendiri (komunikator).

Maksudnya ketika seorang komunikator menyampaikan suatu hal kepada komunikan, kemudian dia meralat apa yang disampaikan karena berbagai hal tertentu, nah inilah yang dinamakan feedback internal.

5. Feedback eksternal

Feedback eksternal adalah tanggapan atau respon yang didapatkan dari pihak komunikan.

Contohnya komunikan memberikan ekspresi wajah, perilaku, suara-suara dan gerak-gerik tertentu saat terjadi komunikasi dengan seorang komunikator.

6. Feedback verbal

Feedback verbal adalah respon yang diberikan oleh komunikan berupa ucapan verbal seperti  interupsi, komentar, pertanyaan, nyeletuk saat komunikator menyampaikan pesan.

7. Feedback non verbal

Sebaliknya, feedback non-verbal adalah wujud tanggapan berupa tulisan, ekspresi wajah, gerak-gerik, isyarat dan sebagainnya.

Komponen Utama pada Feedback

Agar feedback yang diberikan dapat berdampak positif dan mendorong perbaikan, ada beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan:

1. Fokus pada Perilaku, Bukan Pribadi

Ketika memberikan feedback, sebaiknya kita fokus pada tindakan atau perilaku spesifik yang dilakukan, bukan pada karakter atau pribadi seseorang.

Contoh yang kurang tepat: “Kamu malas dalam bekerja sehingga hasilnya tidak sesuai.”

Contoh yang lebih baik: “Pada proyek terakhir, laporan yang kamu serahkan terlambat dua hari.”

Dengan fokus pada perilaku, kita memberikan ruang bagi orang tersebut untuk memperbaiki diri tanpa merasa diserang secara personal.

2. Berikan Contoh Konkret

Dengan menggunakan contoh konkret, feedback lebih mudah dipahami dan diingat.

Contoh: “Saat presentasi kemarin, kamu terlihat gugup dan suaramu terlalu pelan sehingga kurang didengar.”

Dengan memberikan contoh spesifik, penerima feedback dapat dengan jelas memahami apa yang perlu diperbaiki.

3. Gunakan Bahasa yang Deskriptif

Hindari menggunakan kata-kata yang bernada menyalahkan atau menghakimi secara personal.

Contoh yang kurang tepat: “Kamu bodoh karena sudah membuat kesalahan kemarin.”

Contoh yang lebih baik: “Kesalahan dalam perhitungan ini membuat hasil akhir menjadi tidak akurat, lain kali lebih teliti lagi.”

Bahasa yang deskriptif membantu menciptakan suasana yang nyaman dan lebih terbuka untuk menerima feedback.

4. Tawarkan Solusi atau Saran

Feedback yang konstruktif tidak hanya menunjukkan kesalahan, tetapi juga menawarkan solusi atau saran untuk perbaikan.

Contoh: “Mungkin kamu bisa mencoba latihan presentasi di depan cermin untuk meningkatkan rasa percaya diri.” Dengan memberikan solusi, penerima feedback merasa lebih termotivasi untuk berubah.

5. Komunikasi Dua Arah

Buatlah suasana yang memungkinkan penerima feedback untuk bertanya dan memberikan tanggapan.

Contoh: “Apakah ada yang ingin kamu tanyakan mengenai feedback ini? Atau mungkin kamu punya pandangan lain?”

Komunikasi dua arah membantu memastikan bahwa feedback diterima dengan baik dan dipahami dengan benar.

6. Fokus pada Perbaikan Masa Depan

Alih-alih hanya membahas kesalahan di masa lalu, fokus pada bagaimana memperbaiki kinerja di masa depan.

Contoh: “Dengan memperbaiki akurasi perhitungan, saya yakin kamu bisa menghasilkan laporan yang lebih berkualitas di masa mendatang.” Hal ini membantu menjaga motivasi dan semangat penerima feedback.

Feedback yang efektif adalah feedback yang spesifik, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan.

Dengan menerapkan komponen-komponen di atas, kita dapat memberikan feedback yang tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga memperkuat hubungan interpersonal.

Sekarang, kita belajar cara memberikan feedback yang baik dan benar.

Cara Memberikan Feedback yang Baik

Dalam penyampaiannya, feedback atau umpan balik memiliki dua jenis yaitu feedback yang disampaikan secara langsung dan feedback tidak langsung.

Dalam penyampaian feedback, Anda perlu melakukannya sebaik mungkin. Nah berikut cara menyampaikan feedback yang benar:

  • Harus jelas dan spesifik

Agar mudah dipahami, feedback usahakan disampaikan secara jelas dan spesifik agar komunikan bisa memahaminya dengan lengkap tidak setengah-setengah.

Arti spesifik disini adalah feedback disampaikan secara detail.

  • Lakukan secara tertutup

Karena fungsi feedback adalah memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kelebihan yang dimiliki, maka dalam penyampaiannya usahakan dilakukan secara tertutup.

Tujuannya agar orang lain tidak mengetahuinya, terutama pada kekurangan yang dimiliki.

  • Berikan waktu untuk merespon

Saat feedback disampaikan, usahakan berikan waktu kepada komunikator untuk memberikan respon terhadap apa yang Anda sampaikan.

Karena sejatinya feedback adalah komunikasi dua arah antara komunikator dan komunikan.

Walaupun Anda berkomunikasi dengan bawahan sekalipun, mereka tetap berhak mendapatkan waktu untuk merespon feedback yang diberikan.

  • Ciptakan suasana yang hangat

Dalam penyampaian feedback, usahakan ciptakan suasana yang hangat dan kondusif, jangan mengedepankan emosi sesaat. Tujuannya agar apa yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh komunikan.

  • Lakukan follow up

Nah yang terakhir adalah lakukan follow up terhadap feedback yang sudah Anda sampaikan kepada komunikan.

Jika perlu lihat progres perkembangannya juga agar apa yang disampaikan benar-benar dikerjakan. Follow up artinya memberikan tindak lanjut dari feedback yang sudah diberikan.

Demikianlah pembahasan mengenai apa itu feedback dan jenis-jenisnya.

Perlu diingat bahwa saat memberikan feedback dengan cara-cara yang baik, maka akan menghasilkan output yang baik pula. 

Perlu diketahui bahwa Qwords adalah salah satu penyedia layanan domain hosting di Indonesia yang berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggannya.

Jika butuh domain hosting bisa langsung saja pesan di Qwords.com.

Terima kasih

 

Eril Obeit Choiri Graduating with an IT degree, Eril falls in love with Digital Marketing especially with Search Engine Optimization and Content Writing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *