Apa Itu Docker? istilah “Docker” mungkin masih terdengar asing.
Namun, dalam dunia pengembangan perangkat lunak dan virtualisasi, Docker telah menjadi suatu fenomena yang mendapatkan perhatian besar.
Docker adalah platform container yang revolusioner yang memberikan solusi untuk masalah kompleksitas dalam meluncurkan aplikasi di berbagai lingkungan.
Dengan Docker, Anda dapat menjalankan aplikasi secara efisien di dalam container virtual yang terisolasi, tanpa khawatir perbedaan konfigurasi sistem.
Apakah Docker merupakan solusi yang Anda cari? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai Docker.
Apa Itu Docker?
Docker adalah aplikasi open source yang digunakan untuk menyatukan berbagai macam file dalam pengembangan sebuah program perangkat lunak.
File-file pendukung itu disebut dengan image. Kumpulan berbagai image tersebut nantinya disatukan dalam sebuah wadah yang disebut dengan Container.
Nah, Docker ini bisa dikatakan sebagai platform yang dibangun dengan teknologi Container sebagai dasarnya.
Docker pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013 pada acara PyCon US oleh Solomon Hykes.
Pada saat pertama kali diperkenalkan ini, para developer yang datang pada acara tersebut sudah menaruh perhatian yang besar pada Docker.
Tahun berikutnya, tepatnya pada bulan Juni tahun 2014, Docker akhirnya dirilis ke publik.
Solomon Hykes menggandeng dua rekannya, yaitu Andrea Luzzardi dan Francois-Xavier Bourlet untuk mengembangkan platform ini menjadi lebih baik.
Usaha tersebut tidak sia-sia karena Docker kini telah menjadi salah satu platform populer yang digunakan oleh hampir seluruh developer di berbagai belahan dunia.
Kepopuleran Docker sebagai sebuah platform berbasis teknologi Container membuat sebagian orang sering menganggap Docker merupakan istilah lain dari Container.
Apa Fitur yang Ada di Docker?
Setelah mengetahui apa itu Docker dan sejarah singkat mengenainya, sekarang saatnya Anda mengetahui fitur-fitur yang ada pada Docker.
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai 6 fitur yang ada pada Docker, yaitu:
- Docker Engine
Yaitu digunakan untuk membuat Image dan Container
- Docker Hub
Yaitu registry yang berisi sekumpulan Image
- Docker Compose
Yaitu fitur yang digunakan untuk menjalankan multi-Container sekaligus
- Docker yang digunakan pada Mac
Dengan fitur ini, memungkinkan Anda menjalankan Container Docker pada Mac OS.
- Docker yang digunakan pada Linux
Fitur yang memungkinkan Anda menjalankan Container Docker pada OS Linux
- Docker yang digunakan pada Windows
Sesuai namanya, digunakan untuk menjalankan Container pada Windows
Apa Kelebihan dan Kekurangan Docker?
Kelebihan Docker
Kepopuler Docker telah membuat banyak perusahaan besar dengan lebih dari 500 hosts menggunakan platform ini sebagai arsitekturnya.
Hal ini juga tidak terlepas dari berbagai keunggulan yang dimiliki oleh Docker. Apa saja keunggulan Docker? Berikut ulasannya.
1. Konfigurasi Pada Docker Sangat Sederhana
Agar sebuah aplikasi bisa dijalankan di berbagai lingkungan, tentunya membutuhkan konfigurasi yang cukup rumit.
Namun dengan menggunakan Docker, konfigurasi yang dibutuhkan sangat sederhana karena hanya membutuhkan beberapa baris kode dan aplikasi bisa menyesuaikan diri di berbagai environment yang ada.
2. Docker Bisa Berjalan Pada Platform Multi-Cloud
Docker juga terbukti memiliki fleksibilitas yang tinggi karena bisa berjalan di berbagai platform multi-Cloud.
Tidak hanya fleksibel, Docker juga dikenal memiliki ukuran yang ringan sehingga tidak memerlukan banyak memori.
3. Keamanan yang Baik
Docker juga menawarkan sistem keamanan yang baik karena aplikasi tidak akan bisa mempengaruhi kontainer. Juga tidak ada yang bisa mengubah konfigurasi yang ada kecuali Anda memiliki akses penuh.
Kekurangan Docker
Berikut beberapa kekurangan Docker:
1. Keamanan kurang
Docker memungkinkan pengembang untuk mengemas aplikasi dalam satu kontainer sehingga dapat membuat aplikasi lebih aman.
Namun, jika kontainer dikonfigurasi dengan tidak benar, dapat terjadi kerentanan keamanan.
2. Kompatibilitas OS
Docker tidak kompatibel dengan semua sistem operasi, hanya mendukung Linux, Windows, dan macOS.
3. Sistem lebih Kompleks
Docker lebih kompleks untuk dipelajari dan digunakan, terutama bagi pemula.
4. Overhead besar
Docker dapat menambahkan overhead ke sistem, akibatnya dapat mengurangi kinerja.
5. Biaya mahal
Biaya docker bisa lebih mahal, terutama jika Anda menggunakan layanan cloud untuk menjalankan kontainer.
Perbandingan Docker dengan Virtual Machine
Berikut perbandingan Docker dan Virtual Machine dalam bentuk tabel:
Perbandingan | Docker | Virtual Machine |
Operating System | Menggunakan satu OS yang sama antar-container | OS berbeda untuk setiap VM, bisa sesuaikan kebutuhan |
Security | Keamanan kurang, karena OS dan kernel digunakan bersama | Lebih aman, karena VM tidak menggunakan OS sendiri |
Performance | Performa lebih cepat bahkan saat menjalankan banyak container sekaligus | Performa kurang stabil apalagi menggunakan banyak VM |
Booting | Hitungan detik | Hitungan menit |
Memory | Lebih ringan | Memerlukan banyak memori |
Diskspace | Dalam ukuran Megabyte | Dalam ukuran Gigabyte |
Portability | Mudah diluncurkan di berbagai lingkungan yang berbeda | VM sulit di-port ke sistem lain |
Perbandingan di atas memberikan gambaran umum tentang perbedaan antara Docker dan Virtual Machine, Namun pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan, lingkungan dan tujuan penggunaan.
Apakah Docker bisa menggantikan kebutuhan menggunakan Virtual Machine?
Tidak bisa, Docker tidak bisa menggantikan kebutuhan untuk menggunakan virtual machine.
Kedua teknologi ini berbeda dan memiliki tujuan yang berbeda.
Meskipun Docker dapat digunakan dalam beberapa kasus sebagai alternatif untuk VM, namun Docker tidak sepenuhnya menggantikan kebutuhan untuk menggunakan mesin virtual.
Docker lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan portabilitas dan efisiensi sumber daya.
Kontainer Docker lebih ringan dan hemat sumber daya daripada mesin virtual, sehingga dapat membantu mengurangi biaya hosting.
Selain itu, aplikasi yang ada di dalam container bisa berjalan di berbagai perangkat, tanpa perlu menyesuaikan konfigurasi baru.
Apakah Docker hanya digunakan untuk menjalankan aplikasi berbasis web?
Tidak, Docker dapat digunakan untuk menjalankan berbagai jenis aplikasi, termasuk aplikasi berbasis web, backend, database, server, dan mobile.
Aplikasi berbasis web adalah salah satu aplikasi yang paling umum dan banyak menggunakan Docker.
Docker dapat membantu mempermudah saat proses deployment dan manajemen aplikasi web.
Yuk Coba Pakai Docker!
Demikian pembahasan mengenai apa itu Docker, fitur-fitur yang dimiliki, serta keunggulan yang ada pada platform open-source ini.
Dengan segala hal yang dimiliki oleh Docker, tidak heran jika platform yang dikembangkan oleh Solomon Hykes tersebut menjadi begitu populer dan banyak digunakan oleh para developer di seluruh dunia.
Bagi para pelanggan layanan web hosting Qwords jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan promo diskon menarik dari Qwords, kunjungi website Qwords.com sekarang dan dapatkan promo menariknya.
Selain itu, dapatkan juga domain premium Indonesia dengan segudang keuntungan untuk semakin mempopulerkan usaha Anda.
Semoga bermanfaat.