Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Apa yang Terjadi Ketika Data Bocor? Ini Solusi Lengkapnya!

4 min read

YANG TERJADI KETIKA DATA BOCOR

Pernahkah Anda membayangkan apa yang akan terjadi jika informasi pribadi Anda jatuh ke tangan yang salah?

Apakah Anda tahu bagaimana data pribadi yang bocor dapat merusak hidup Anda?

Dalam era di mana teknologi telah terintegrasi ke dalam hampir setiap aspek kehidupan kita, menjaga privasi dan keamanan data pribadi kita adalah sebuah tantangan yang semakin kompleks.

Sejak awal komputer mulai menggantikan dokumen fisik dan sistem digital menjadi pusat perhatian kita, bahaya tersembunyi dari bocornya data pribadi telah menjadi lebih nyata daripada yang kita bayangkan.

Di balik serangan siber yang terkenal dan serangan terhadap perusahaan-perusahaan besar, terdapat cerita-cerita individu yang jarang terdengar, tetapi dampaknya sangat merusak.

Artikel ini akan membahas secara mendalam apa yang sebenarnya terjadi ketika data pribadi bocor, mengurai dampaknya pada kehidupan pribadi, keuangan, dan bahkan kesehatan mental.

Simak, ya, Sahabat Qwords!

Penyebab Bocornya Data

Sesuai namanya, data leaks atau kebocoran data adalah keadaan di mana sebuah data yang sangat sensitif tersebar dan dapat diakses oleh pengguna yang tidak sah.

Secara umum, kebocoran data dapat timbul karena dua alasan utama: sistem yang rentan dan kurangnya kesadaran dari pengguna.

Untuk lebih memahami secara rinci, mari kita eksplorasi satu per satu penyebab dari kebocoran data:

  • Infrastruktur yang Buruk

Kesalahan dalam pengaturan atau perizinan akses, serta penggunaan versi perangkat lunak yang sudah usang, dapat membuka celah bagi data untuk terbuka kepada pihak yang tidak berwenang.

Meskipun tampak sepele, kenyataannya hal ini sering terjadi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa semua infrastruktur telah dikonfigurasi dengan benar untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

  • Social Engineering

Ketika terjadi pelanggaran data (data breach) yang disebabkan oleh tindakan peretasan, seringkali para peretas menggunakan metode yang mirip ketika mereka ingin membocorkan data tersebut.

Salah satu contoh yang sering digunakan adalah taktik email phishing, di mana mereka memanfaatkan kelengahan atau kecerobohan pengguna untuk mendapatkan akses yang tidak sah.

Dengan memancing korban agar memberikan informasi pribadi atau akses ke sistem, peretas dapat dengan mudah mendapatkan data yang sensitif.

Baca Juga: Bahaya! Ini yang Terjadi Ketika Website tidak Aman!

  • Kata Sandi yang Lemah

Pengguna sering menggunakan kata sandi yang sama pada semua akun yang dimilikinya, entah itu media sosial maupun kredensial login ke sebuah sistem.

Kekuatan kata sandi yang buruk pun menambah risiko terjadinya kebocoran data.

Pasalnya, ketika salah satu kata sandi dapat diketahui, semua akun yang menggunakan kata sandi tersebut dapat menjadi korban kebocoran data, lho.

  • Perangkat yang Hilang

Bila seseorang yang kehilangan sebuah perangkat dengan data dan informasi perusahaan yang sensitif, hal tersebut dapat berpotensi menyebabkan pelanggaran/kebocoran data.

  • Kerentanan Software

Kerentanan dalam perangkat lunak memang merupakan sumber utama terjadinya kebocoran data, dan sering kali dapat digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk melancarkan serangan yang lebih besar, seperti 0day exploits atau penyisipan malware.

Oleh karena itu, menjaga keamanan data pribadi dan perangkat lunak Anda merupakan langkah yang sangat penting.

Selalu perbarui perangkat lunak Anda, hindari menggunakan perangkat lunak ilegal atau tidak sah, gunakan kata sandi yang kuat, dan pelajari praktik keamanan siber untuk melindungi diri Anda dari potensi ancaman keamanan yang dapat mengakibatkan kebocoran data.

Ini yang Terjadi Ketika Data Bocor!

Dari banyaknya kasus kebocoran data yang telah terjadi, semuanya akan mengerucut pada tiga hal berikut:

1. Data Akan Dijual

Data yang berhasil terekspos oleh orang yang tidak memiliki wewenang biasanya akan dijual ke situs-situs dark web.

Jika belum tahu, dark web adalah sebuah bagian internet yang berisi para peretas di seluruh dunia.

Tidak sembarang orang dapat mengakses dark web, lho.

Jadi, ketika data Anda sudah bocor, apalagi sudah masuk dark web, Anda sedang berada dalam bahaya.

Bagaimana tidak? Kebanyakan data yang bocor dan berhasil dicuri berisi identitas dan informasi pribadi, seperti nama, alamat, nomor telepon, email, dan sebagainya.

Bahkan data Kominfo yang belum lama bocor juga sempat dijual di situs dark web.

Baca Juga: Sudah Yakin Aman? Ini Syarat Sistem Dikatakan Aman

2. Penyalahgunaan Data

Hal selanjutnya yang terjadi ketika data bocor adalah penyalahgunaan yang mengatasnamakan si korban.

Peretas juga memanfaatkan data yang bocor tersebut untuk melakukan kejahatan seperti transaksi narkoba, senjata api, dan barang ilegal lainnya.

Tidak hanya itu, data Anda mungkin juga akan didaftarkan untuk pinjaman online (pinjol).

Nantinya, Anda akan diminta untuk melunasi hutang yang bahkan bukan Anda yang melakukannya.

Sangat berbahaya, bukan?

3. Hilangnya Reputasi & Kepercayaan

Membangun reputasi khususnya bagi perusahaan dan bisnis tidaklah mudah. 

Beberapa aspek yang dapat memengaruhi reputasi adalah kualitas layanan hingga keamanan.

Bila keamanan yang dimiliki sangat lemah, maka potensi untuk kebocoran data sangat besar, mengingat akan menyimpan data milik banyak audiens.

Berawal dari rusaknya reputasi, bisnis pun akhirnya mengalami kerugian yang sangat besar.

Maka dari itu, keamanan data menjadi aspek utama yang harus diperhatikan dalam menjalankan bisnis terutama di dunia online seperti sekarang ini.

Seperti yang diketahui, ketika Anda melakukan satu saja kesalahan, tidak perlu menunggu lama berita tersebut akan menyebar di kalangan pengguna lainnya.

Setelah melihat dampak kebocoran data, tentu Sahabat Qwords tidak akan pernah ingin hal ini terjadi kepada Anda, kan?

Maka dari itu, wajib hukumnya untuk Anda mengetahui apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencegah kebocoran data, baik itu perusahaan, pebisnis, atau individu sekalipun.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 7 Cara Menjaga Privasi di Media Sosial

Cara Menghindari Data Bocor

Berikut empat langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghindari kebocoran data.

1. Menguji dan Audit Keamanan

Audit keamanan secara sederhana adalah proses identifikasi celah keamanan pada sebuah sistem.

Tidak hanya itu, semua aliran data dapat diketahui secara jelas, sehingga tidak ada informasi atau data yang bocor/hilang.

Ketika dalam proses audit menemukan sebuah masalah/celah, Anda dapat segera memperbaikinya.

2. Batasi Akses Data

Pembatasan akses ini dilakukan demi meminimalisir penyalahgunaan data oleh anggota yang tidak bertanggung jawab.

Pasalnya, kasus kebocoran data sangat mungkin dilakukan secara sengaja oleh anggota internal dengan alasan tertentu.

Berikan akses data hanya kepada anggota yang benar-benar membutuhkannya saja, hal ini juga akan menambah efisiensi kerja.

3. Memberikan Pelatihan Cyber Security kepada Staf/Anggota

Berikan pengetahuan dan pelatihan mengenai keamanan siber kepada para anggota/staf. 

Pasalnya, mereka adalah bagian dari sistem yang Anda jalankan. Ketika mereka tidak sadar akan keamanan siber, maka sistem Anda sangat rentan untuk mengalami kebocoran data.

Sebagai contoh, Anda bisa memberikan pengetahuan bagaimana cara mengenali surel yang berbahaya (berisi malware dan phishing) dan melaporkannya kepada tim keamanan.

4. Gunakan Fitur MFA

Multi-Factor Authentication (MFA) adalah sebuah proses validasi identitas menggunakan dua atau lebih kredensial, seperti penggunaan sidik jari, verifikasi wajah, dan menggunakan kode OTP.

Penggunaan MFA cukup efektif untuk mencegah pengguna yang tidak memiliki wewenang untuk mengakses informasi pada sistem.

Jadi, ketika ada pengguna yang tidak dapat melewati proses MFA, ia tidak akan dapat mengakses sedikit pun informasi pada sistem.

Baca Juga:  Jangan Dibuka! Ini Ciri-Ciri Website Tidak Aman & Berbahaya

Tips dari Qwords untuk Mengamankan Data!

Itulah beberapa langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghindari kebocoran data.

Setelah mengetahui apa yang terjadi ketika data bocor, kami sangat berharap bahwa Sahabat Qwords semakin waspada terhadap segala potensi bahaya di internet.

Salah satu contoh kecil yang masih sering diabaikan oleh pengguna adalah penggunaan jaringan internet yang belum aman, contohnya seperti pada restoran, kafe, dan tempat umum lainnya.

Meski tidak semuanya, biasanya jaringan umum semacam ini sering disusupi peretas yang ingin mencuri data pengguna.

Nah, bila Anda sering terhubung dengan jaringan di tempat umum, sangat disarankan bagi Sahabat Qwords untuk selalu menggunakan VPN.

VPN adalah sebuah layanan jaringan virtual yang memungkinkan penggunanya dapat mengakses internet dengan aman.

Koneksi yang digunakan VPN menggunakan server milik penyedia VPN, jadi semua pertukaran data disembunyikan dari pihak lain.

Jadi, keberadaan Anda di internet akan disembunyikan.

Beli Diego VPN Murah!

Nah, banyak VPN yang ditawarkan secara gratis. Namun, biasanya VPN gratis tidak menjamin keamanan data pengguna.

VPN gratis hanya akan mengubah alamat IP dan mengenkripsi data Anda, sementara data Anda akan dijual ke pihak ketiga.

Maka dari itu, usahakan untuk menggunakan VPN berbayar demi keamanan data Anda.

Untungnya, Qwords.com memiliki layanan VPN murah berkualitas untuk melindungi jaringan Anda.

Dengan harga mulai dari Rp22.000 saja per bulannya, Anda bisa mendapatkan perlindungan privasi ketika mengakses internet.

Yuk, beli VPN murah sekarang!

Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

One Reply to “Apa yang Terjadi Ketika Data Bocor?…”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *