Eril Obeit Choiri Graduating with an IT degree, Eril falls in love with Digital Marketing especially with Search Engine Optimization and Content Writing.

Mengenal Web Application Firewall (WAF), Fungsinya Apa?

3 min read

Akses internet yang mudah membuat bisnis berlomba-lomba menghadirkan layanan dan produk secara online. 

Website dan aplikasi pun menjadi garda terdepan dalam interaksi dengan konsumen. 

Namun, kemudahan akses internet juga diiringi dengan potensi ancaman keamanan siber yang semakin meningkat akhir-akhir ini. 

Hacker mengincar data sensitif atau merusak sistem, tentu menjadi mimpi buruk bagi pemilik bisnis.

Untuk menghadapi ancaman keamanan tersebut, Web Application Firewall (WAF) hadir sebagai solusi keamanan terbaik. 

Mari kita mulai pembahasan mengenai WAF!

Apa itu Web Application Firewall (WAF)?

WAF adalah sistem keamanan jaringan yang dirancang khusus untuk melindungi aplikasi web dari berbagai serangan siber dengan cara blocking, monitoring, dan filtering data

WAF menjadi penjaga keamanan yang sigap di pintu masuk, WAF akan memantau lalu lintas berbahaya yang datang kepada Anda.

WAF bekerja pada lapisan OSI layer 7, sehingga fungsinya lebih spesifik dalam mendeteksi dan mencegah serangan yang menargetkan kerentanan pada aplikasi website.

Jenis Web Application Firewall (WAF)

Serangan siber yang mengincar semakin canggih dan beragam, berikut beberapa jenis serangan yang dapat diatasi oleh WAF antara lain:

  1. Cross-Site Scripting (XSS)

Serangan XSS bertujuan untuk menyisipkan kode berbahaya (script) ke dalam halaman website. Script ini digunakan untuk mencuri data pengguna, merusak tampilan web, atau bahkan mengambil alih kontrol website.

WAF dapat mengatasi serangan XSS dengan:

  • Memblokir script berbahaya
  • Mensterilkan input pengguna
  • Memvalidasi output
  1. SQL Injection

Serangan SQL Injection bekerja dengan mengeksploitasi celah keamanan pada database aplikasi website dengan menyisipkan kode SQL, kemudian peretas dapat mengakses, mengubah, atau bahkan menghapus data sensitif yang tersimpan di database.

WAF dapat mengatasi serangan SQL Injection dengan:

  • Memfilter input pengguna
  • Memvalidasi input SQL
  • Mensterilkan input SQL
  1. Distributed Denial-of-Service (DDoS)

Serangan DDoS membanjiri aplikasi website dengan traffic yang sangat besar sehingga melumpuhkan fungsinya dan membuat pengguna sah tidak dapat mengaksesnya.

WAF dapat mengatasi serangan DDoS dengan:

  • Memblokir traffic berbahaya
  • Menerapkan mekanisme captcha
  • Membatasi traffic dari satu sumber
  1. File Inclusion Vulnerabilities

Serangan File Inclusion Vulnerabilities memanfaatkan kelemahan pada aplikasi website yang memungkinkan penyerang untuk mengeksekusi kode berbahaya yang tersimpan di server.

WAF dapat mengatasi serangan File Inclusion Vulnerabilities dengan:

  • Memblokir access ke file berbahaya
  • Memvalidasi URL
  • Mensterilkan input pengguna
  1. Bot Attacks

Bot attacks adalah serangan yang dilakukan oleh program otomatis (bot) untuk melakukan berbagai aktivitas jahat, seperti scraping data, melancarkan serangan brute-force login, atau menyebarkan malware.

WAF dapat mengatasi serangan Bot Attacks dengan:

  • Menerapkan mekanisme captcha
  • Membatasi jumlah request dari satu sumber

Dengan menggunakan WAF, Anda dapat meningkatkan keamanan aplikasi website secara signifikan dan meminimalisir risiko terjadinya kebocoran data, gangguan operasional, dan kerugian finansial.

Bagaimana Cara Kerja WAF?

Web Application Firewall (WAF) bagaikan tameng perisai yang sigap melindungi website dari berbagai serangan siber. 

WAF bekerja dengan menganalisis lalu lintas (traffic) yang masuk ke website kemudian memilah mana yang aman dan mana yang mencurigakan, dan memblokir traffic berbahaya sebelum mencapai website.

1. Analisis Permintaan HTTP

WAF memfokuskan analisisnya pada dua jenis permintaan HTTP utama:

  • GET: Digunakan untuk mengambil data dari server, seperti saat pengguna membuka halaman web.
  • POST: Digunakan untuk mengirim data ke server, seperti saat pengguna mengisi formulir online.

2. Pemeriksaan Berdasarkan Aturan Keamanan

WAF menggunakan serangkaian aturan keamanan untuk menentukan apakah traffic tersebut aman atau berbahaya. Aturan ini dapat berupa:

  • Whitelisting: Hanya mengizinkan traffic dari sumber yang dianggap aman, seperti IP address tertentu atau domain terpercaya.
  • Blacklisting: Memblokir traffic dari sumber yang diketahui berbahaya, seperti IP address yang terasosiasi dengan bot jahat atau situs web phishing.
  • Analisis Anomali: Mencari pola traffic yang tidak biasa atau mencurigakan, seperti lonjakan traffic yang tiba-tiba atau permintaan yang tidak sesuai dengan perilaku pengguna normal.

3. Tindakan Pencegahan

Jika WAF mendeteksi traffic berbahaya, ia akan mengambil tindakan untuk mencegahnya mencapai website. Tindakan ini dapat berupa:

  • Memblokir akses dari IP address yang teridentifikasi sebagai berbahaya.
  • Membatalkan permintaan yang dianggap berbahaya sebelum diproses oleh website Anda.
  • Mengalihkan pengguna ke halaman challenge (seperti captcha) untuk memverifikasi bahwa mereka adalah pengguna manusia dan bukan bot jahat.

4. Pencatatan dan Pelaporan

WAF mencatat semua aktivitas yang terjadi, termasuk traffic yang diizinkan, diblokir, dan aktivitas mencurigakan lainnya. 

Laporan ini dapat digunakan untuk:

  • Melacak pola serangan dan mengidentifikasi potensi kerentanan pada website.
  • Memperbarui aturan WAF berdasarkan laporan aktivitas untuk meningkatkan efektivitasnya.
  • Memberikan bukti kepatuhan terhadap peraturan keamanan data yang berlaku.

Jenis-jenis Web Application Firewall (WAF)

WAF tersedia dalam berbagai bentuk dan konfigurasi, tergantung pada kebutuhan Anda. 

Beberapa jenis WAF yang umum digunakan antara lain:

  1. Signature-based WAF, digunakan untuk memblokir traffic berdasarkan pola serangan yang telah diketahui (signature).
  2. Anomaly-based WAF, digunakan untuk mendeteksi traffic mencurigakan berdasarkan analisis anomali.
  3. Hybrid WAF, digunakan untuk menggabungkan pendekatan signature-based dan anomaly-based untuk perlindungan yang lebih komprehensif.

Cara Memilih Web Application Firewall (WAF) yang Tepat

Memilih WAF yang tepat memerlukan pertimbangan yang matang. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain:

  • Kebutuhan Keamanan

Jenis dan kompleksitas aplikasi web Anda akan menentukan tingkat perlindungan yang dibutuhkan.

  • Skala Bisnis

Pilih WAF yang dapat menskalakan fungsinya sesuai dengan pertumbuhan bisnis Anda.

  • Kemudahan Pengelolaan

Sesuaikan dengan keahlian tim IT Anda dalam mengelola sistem keamanan.

Kesimpulan

Web Application Firewall  merupakan solusi keamanan yang penting untuk melindungi aplikasi website dari berbagai ancaman siber.

Dengan menggunakan WAF dapat meningkatkan kepercayaan pengguna, meminimalisir risiko kerugian finansial, dan memastikan kelancaran operasional bisnis Anda.

Yuk mulai amankan dari sekarang dengan WAF!

Eril Obeit Choiri Graduating with an IT degree, Eril falls in love with Digital Marketing especially with Search Engine Optimization and Content Writing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *