Eril Obeit Choiri Graduating with an IT degree, Eril falls in love with Digital Marketing especially with Search Engine Optimization and Content Writing.

Cara Memenangkan Persaingan Produk dengan STP Marketing

4 min read

ilustrasi STP marketing

Di dunia bisnis yang kompetitif dan serba digital saat ini, menjangkau pelanggan yang tepat menjadi hal yang krusial. 

Sahabat Qwords bisa memiliki produk terbaik di dunia, namun jika memasarkannya kepada orang yang salah, produk tersebut tidak akan laku.

STP Marketing hadir sebagai solusi untuk permasalahan tersebut. Model pemasaran ini membantu sahabat Qwords memahami pasar, mengidentifikasi segmen pelanggan yang ideal, dan memposisikan produk secara strategis untuk memenangkan persaingan.

Mari kita mulai pembahasan STP marketing!

Apa itu STP Marketing?

konsep marketing 4.0
konsep marketing 4.0

STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting, dan Positioning. 

Ketiganya merupakan kerangka kerja pemasaran yang akan membantu Anda mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.

Mari kita bahas ketiga tahapan fundamental dalam STP Marketing:

1. Segmentation

Bayangkan Anda sedang berada di pusat perbelanjaan, ada berbagai macam toko yang menjual beragam produk, mulai dari pakaian anak-anak, kuliner hingga peralatan elektronik.

Mengapa toko-toko tersebut tidak menjual semua produk tersebut di bawah satu atap? 

Sebab, mereka memahami bahwa pelanggan memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda.

Segmentasi dalam STP Marketing merupakan tahap membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan karakteristik tertentu. 

Karakteristik ini bisa berupa:

  • Demografis: Usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
  • Geografis: Lokasi tempat tinggal, iklim, dan kepadatan penduduk.
  • Psikografis: Kepribadian, gaya hidup, minat, dan nilai-nilai.
  • Perilaku: Kebiasaan membeli, loyalitas merek, dan tahap kesiapan membeli.

Dengan mengelompokkan pelanggan potensial ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil, Anda dapat lebih memahami kebutuhan dan keinginan mereka secara spesifik.

Sebagai contoh, misalkan Anda memiliki bisnis yang menjual sepatu olahraga, melalui segmentasi Anda dapat mengidentifikasi segmen seperti:

  • Pelari yang membutuhkan sepatu dengan bantalan yang empuk dan nyaman.
  • Orang yang suka jalan santai akan mencari sepatu yang ringan dan nyaman untuk jalan.
  • Pecinta fashion memilih mencari sepatu olahraga yang stylish dan gaya.

Dengan memahami kebutuhan spesifik dari setiap segmen, Anda dapat mengembangkan produk dan strategi pemasaran yang lebih relevan.

Cara Melakukan Segmentasi

Tidak ada cara yang “benar” untuk melakukan segmentasi. Namun, ada beberapa langkah yang bisa Anda ikuti:

  • Kumpulkan data pelanggan: Mulailah dengan mengumpulkan data tentang pelanggan yang sudah ada. Ini bisa berupa data demografis, psikografis, dan perilaku pembelian, kemudian analisis datanya dan ambil kesimpulannya.
  • Identifikasi variabel segmentasi: Pilih variabel yang paling relevan dengan produk yang Anda jual. Misalnya, untuk bisnis sepatu olahraga, variabel yang relevan mungkin adalah jenis olahraga yang diminati pelanggan.
  • Kelompokkan pelanggan berdasarkan variabel tersebut: Setelah Anda memilih variabel segmentasi, kelompokkan pelanggan Anda ke dalam segmen-segmen yang homogen (seragam). Pelanggan dalam satu segmen harus memiliki karakteristik yang serupa.

Tips: Jangan membuat terlalu banyak segmen. Fokuslah pada segmen-segmen yang cukup besar dan menguntungkan, karena effortnya tidak berbeda jauh dengan segmen yang kecil.

2. Targeting

Setelah Anda melakukan segmentasi, langkah selanjutnya adalah memilih segmen mana yang akan Anda targetkan. 

Penargetan melibatkan proses mengevaluasi segmen-segmen yang telah diidentifikasi dan memilih segmen yang paling menarik dan menguntungkan bagi bisnis Anda.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat melakukan penargetan:

  • Ukuran segmen: Seberapa besar segmen tersebut? Apakah cukup besar untuk menghasilkan keuntungan yang cukup di masa depan?
  • Aksesibilitas: Bisakah Anda mencapai segmen tersebut secara efektif melalui saluran pemasaran yang tersedia?
  • Kompetisi: Seberapa ketat persaingan dengan kompetitor di segmen tersebut dan ada berapa banyak?
  • Kesesuaian: Seberapa sesuai kebutuhan dan keinginan segmen tersebut dengan produk Anda?

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Anda dapat memilih segmen target yang paling menjanjikan untuk bisnis kedepannya.

Sebagai contoh: Misalkan Anda memiliki bisnis sepatu olahraga yang baru saja berdiri. 

Anda mungkin memutuskan untuk menargetkan segmen pelari pemula daripada pelari yang sudah berpengalaman. 

Hal ini karena segmen pelari pemula mungkin lebih besar dan lebih mudah dijangkau, sementara persaingan di segmen pelari berpengalaman mungkin lebih ketat walaupun pasarnya lebih kecil.

Lebih mudah menargetkan pengguna pemula, baru melakukan ekspansi ke pengguna yang lebih tinggi.

3. Positioning

Setelah Anda memilih segmen target, langkah selanjutnya adalah memposisikan produk dalam benak konsumen di segmen tersebut.

Positioning melibatkan proses menciptakan citra yang unik dan berbeda untuk produk dibandingkan dengan produk pesaing.

Ada beberapa hal mengenai pentingnya positioning dalam produk:

  • Membantu konsumen memahami manfaat produk secara jelas.
  • Membedakan produk dari pesaing.
  • Menciptakan loyalitas merek.

Strategi untuk Melakukan Positioning

Ada beberapa hal penting dalam melakukan positioning produk yang perlu Anda ketahui, berikut daftarnya:

  • Identifikasi keunggulan kompetitif

Apa yang membuat produk Anda berbeda dan lebih baik dari pesaing? Fokuslah pada keunggulan yang relevan dengan kebutuhan dan keinginan segmen target Anda.

  • Sampaikan pesan positioning

Pesan positioning harus singkat, jelas, dan mudah diingat. Pesan ini harus mengkomunikasikan keunggulan kompetitif dan manfaat yang akan diterima oleh konsumen.

  • Konsisten dalam komunikasi pemasaran

Pastikan pesan positioning konsisten di semua saluran pemasaran, termasuk iklan, media sosial, dan kemasan produk.

Berikut beberapa contoh positioning produk:

  • Aqua: “Aqua – Air Minum Sehat dan Murni” (Positioning berdasarkan atribut produk).
  • Gojek: “Gojek – Super App untuk Segala Kebutuhan Anda” (Positioning berdasarkan kegunaan produk).

Dengan melakukan positioning, Anda dapat membuat produk lebih menonjol di pasar dan memenangkan persaingan dengan kompetitor.

Manfaat STP Marketing

Menerapkan STP Marketing dapat memberikan berbagai manfaat bagi bisnis Anda, diantaranya:

  1. Meningkatkan Efisiensi Biaya Pemasaran

Dengan fokus pada segmen pasar yang spesifik, Anda dapat mengalokasikan anggaran pemasaran secara lebih terarah dan menghindari pemborosan.

Kampanye pemasaran yang terfokus dan relevan akan menghasilkan Return on Investment (ROI) yang lebih tinggi, sehingga meminimalkan biaya yang tidak perlu.

Hindari membuang-buang waktu dan uang untuk menjangkau audiens yang tidak tertarik dengan produk Anda.

  1. Meningkatkan Efektivitas Pemasaran:

Pahami kebutuhan, keinginan, dan perilaku segmen target untuk merancang pesan pemasaran yang relevan dengan mereka.

Konten dan komunikasi yang relevan akan menarik perhatian dan interaksi dari target audience sehingga menghasilkan konversi yang lebih tinggi, baik dalam hal penjualan, leads, maupun brand awareness.

  1. Meningkatkan Brand Awareness

Positioning yang jelas dan konsisten di benak segmen target akan memperkuat brand image dan mudah diingat.

Tonjolkan keunikan dan nilai jual yang sesuai dengan kebutuhan target pasar sehingga akan membedakan brand dari kompetitor.

Dengan memiliki pemahaman yang mendalam tentang target audience akan membantu membangun hubungan yang lebih kuat dan langgeng dengan pelanggan.

  1. Meningkatkan Penjualan

Pahami kebutuhan dan keinginan segmen target untuk menciptakan produk yang sesuai dengan preferensi mereka.

Dengan menetapkan harga yang kompetitif dan sesuai dengan daya beli target pasar ditambah dengan sistem distribusikan produk lewat saluran yang mudah diakses, penjualan bisnis bisa meningkat.

  1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

STP Marketing membantu memahami ekspektasi dan kebutuhan pelanggan secara lebih mendalam.

Dengan memahami kebutuhan pelanggan, Anda dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan sesuai dengan ekspektasi mereka.

Pengalaman pelanggan yang positif akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas mereka terhadap brand Anda.

STP Marketing merupakan pendekatan yang ampuh untuk memenangkan persaingan di pasar yang kompetitif dengan banyak persaingan. 

Dengan menerapkan tiga langkah dari STP Marketing, Anda dapat membuat strategi pemasaran yang lebih terarah dan efektif, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan bisnis.

Contoh Studi Kasus STP Marketing

Mari kita lihat contoh bagaimana sebuah perusahaan dapat menerapkan STP Marketing, dengan niche produk lebih ke teknologi:

Perusahaan: Produsen smartphone global

Segmentasi: Perusahaan dapat membagi pasar menjadi beberapa segmen khusus berdasarkan:

  • Demografis: Usia, pendapatan
  • Psikografis: Gaya hidup, minat
  • Perilaku: Kebiasaan membeli, loyalitas merek

Penargetan: Misalkan perusahaan memutuskan untuk menargetkan segmen pelajar dan mahasiswa. Segmen ini cenderung lebih melek teknologi dan memiliki budget terbatas untuk membeli smartphone.

Positioning: Perusahaan dapat memposisikan smartphone mereka sebagai:

  • “Smartphone dengan fitur canggih dan harga terjangkau khusus untuk pelajar dan mahasiswa.”

Dengan menerapkan STP Marketing, perusahaan dapat mengembangkan smartphone yang sesuai dengan kebutuhan segmen target mereka, serta merancang pesan pemasaran yang relevan dan menarik.

Kesimpulan

STP Marketing merupakan strategi yang ampuh untuk membantu memahami pasar, mengidentifikasi target pelanggan, dan memposisikan produk secara tepat. 

Dengan menerapkan STP Marketing, Anda dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih terarah dan efektif, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan dan profitabilitas bisnis.

Tidak lupa, Anda bisa menggunakan website untuk menjangkau target market yang lebih luas, pastinya untuk kebutuhan hosting domain bisa cek di Qwords.com.

Selamat mencoba!

Eril Obeit Choiri Graduating with an IT degree, Eril falls in love with Digital Marketing especially with Search Engine Optimization and Content Writing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *