Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Penjelasan Lengkap Tentang Risiko Bisnis dan Cara Pencegahannya

4 min read

risiko bisnis

Dalam merintis bisnis, setiap orang tidak akan pernah terlepaskan dari yang namanya risiko.

Alih-alih menyerah, Anda justru harus menanamkan mindset bahwa risiko dalam berbisnis itu adalah hal yang sudah biasa.

Banyak pebisnis yang memilih untuk berhenti karena baru saja mengalami risiko yang belum pernah dialami sebelumnya.

Padahal bila dipelajari, Anda sebenarnya bisa mencegah atau setidaknya meminimalisir risiko ketika menjalankan bisnis, lho.

Lalu, bagaimana cara meminimalisir atau mencegah risiko di dalam bisnis? Temukan jawabannya pada artikel berikut ini!

Apa Itu Risiko Bisnis?

Risiko bisnis adalah sebuah akibat yang dikaitkan dengan kemungkinan munculnya kerugian yang tidak diduga sebelumnya dan tentu tidak diharapkan untuk terjadi.

Dalam berbisnis, sebelumnya sudah disebutkan bahwa risiko akan selalu ada karena beberapa penyebab/faktor.

Maka dari itu, akan lebih baik bila ingin menjadi pelaku bisnis Anda memiliki sifat yang ulet dan tidak mudah menyerah. 

Bila merujuk pada KBBI, risiko berarti akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.

Bisa disimpulkan bahwa semua hal yang menghambat dan mengancam perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis bisa disebut dengan risiko bisnis.

Namun, terkadang pelaku bisnis juga sering dihadapkan kepada risiko terburuk demi mendapatkan keuntungan yang besar.

Ada kalanya seorang pebisnis harus tahu kapan waktu yang tepat untuk menghadapi risiko atau mencegah datangnya risiko.

Untuk itu, sebaiknya Anda juga memahami jenis-jenis risiko bisnis agar memiliki persiapan yang matang.

Baca Juga: Membahas Tentang Konsep Pemasaran Dalam Bisnis

Jenis-Jenis Risiko Bisnis

Ketika Sahabat Qwords menjalankan sebuah bisnis, Anda akan dihadapkan pada beragam risiko yang dapat menghancurkan apa yang telah Anda bangun.

Maka, Anda perlu memahami jenis-jenis risiko bisnis agar dapat dijadikan sebagai persiapan dalam mengantisipasi segala risiko yang datang.

Pasalnya, risiko tidak pernah memandang sebesar apa skala bisnis yang Anda jalankan.

Ketika risiko menjadi kenyataan, bisnis yang telah disiapkan dengan baik dapat meminimalisir dampak pada pendapatan, kehilangan produktivitas waktu, dan dampak negatif pada pelanggan.

Langsung saja, berikut ini jenis-jenis risiko yang biasanya dihadapi oleh para pelaku bisnis.

1. Risiko Fisik

Yang dimaksud dengan fisik di sini adalah bangunan untuk menjalankan bisnis. Risiko fisik dapat mengakibatkan bisnis menjadi terhambat bila seandainya terjadi sesuatu, misalnya kebakaran, gempa, dan sebagainya.

Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan demi mengelola risiko fisik ini, yaitu:

  • Memberikan pengetahuan kepada karyawan mengenai mitigasi
  • Menyiapkan semua peralatan darurat seperti alarm kebakaran hingga pendeteksi asap
  • Memberikan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2. Risiko Manusia

Jenis risiko bisnis yang ketiga adalah dari sisi manusianya (sumber daya manusia).

Karyawan yang memiliki masalah menyimpang agar segera diatasi dengan memberikan konseling secara berkala.

Selain itu, Anda juga perlu memperketat prosedur akuntansi untuk menghindari penipuan atau penggelapan.

Di sini, Anda sangat memerlukan adanya peran HRD untuk menyaring setiap karyawan yang ingin bekerja bersama Anda.

Dengan demikian, potensi hilangnya produktivitas kerja dapat dihindari dan bisnis pun dapat berjalan sesuai tujuan awal.

3. Risiko Teknologi

Teknologi adalah hal teknis yang sangat penting dalam menunjang keberlangsungan bisnis Anda, misalnya listrik, komputer, internet, telepon.

Jika salah satu saja teknologi tersebut mengalami kendala, produktivitas akan terkendala, apalagi pada bisnis berskala besar, yang mana akan membutuhkan teknologi yang lebih kompleks.

Contohnya adalah ketika terjadi pemadaman listrik di sebuah pabrik, maka diperlukan pembangkit tenaga listrik tenaga gas untuk memulihkan listrik.

Tak hanya itu, manufaktur biasanya memerlukan generator tambahan untuk menjaga operasional pabrik agar tetap berjalan sampai listrik kembali pulih.

4. Risiko Strategis

Risiko strategis akan terjadi bila bisnis tidak berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan awal bisnis.

Akibatnya, perusahaan yang tidak sejalan dengan tujuannya akan mengurangi efektivitas strateginya dalam upaya meningkatkan pertumbuhan bisnis.

Hal ini biasanya merupakan dampak dari kurang matang dan jelasnya strategi yang disusun di awal karena kurang dalam dari segi riset dan pengembangan (R&D).

Salah satu contohnya adalah menurunnya minat pengguna untuk memakai aplikasi chatting Line dan memilih pindah menggunakan WhatsApp.

Banyak yang beralasan pindahnya pengguna aplikasi ini disebabkan oleh fitur yang dinilai kurang fungsional dan ukuran aplikasi yang cukup besar.

Sementara itu, WhatsApp lebih memberikan kemudahan dengan fitur yang tidak banyak tetapi fungsinya jelas.

Dalam hal ini, Line mengalami kemunduran akibat menghadapi risiko strategi karena Line tidak mampu mengantisipasi terjadinya perubahan zaman dan tren di kalangan pengguna.

5. Risiko Kepatuhan

Risiko selanjutnya yang harus diantisipasi oleh pelaku bisnis adalah risiko kepatuhan. Kepatuhan dalam bisnis mengacu pada undang-undang yang berlaku dan harus ditaati.

Apabila undang-undang atau kesepakatan dilanggar, maka bersiaplah untuk mendapatkan sanksi yang pasti akan sangat merugikan Anda.

Adapun contoh risiko kepatuhan adalah memberikan gaji di bawah UMR, atau bisnis yang tidak memiliki izin usaha. 

6. Risiko Keuangan

Keuangan adalah nyawa dalam keberlangsungan sebuah bisnis. Apabila keuangan tidak dikelola dengan baik, bisnis dapat terancam rugi dan bangkrut.

Seperti yang diketahui bahwa ketika menjalankan bisnis, maka Anda harus paham bahwa bisnis itu erat kaitannya dengan ketidakpastian pendapatan, tentu ini juga akan sangat berpengaruh terhadap keuangan perusahaan.

Maka dari itu, Anda harus pandai dan jeli dalam mengatur aliran keuangan yang keluar dan masuk, jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.

Baca Juga: Tips Mencari Inspirasi Bisnis

Sumber Risiko Bisnis

Risiko bisnis adalah sebuah ketidakpastian yang menjadi hal yang harus diantisipasi. Meski tidak dapat sepenuhnya dikendalikan, tetapi dalam beberapa hal Anda bisa menghindarinya agar tidak terkena dampaknya, atau bahkan menghadapi risiko tersebut karena justru di balik itu ada hal yang menguntungkan.

Nah, pernahkah Anda berpikir dari mana sumber dari ketidakpastian itu?

Ada dua sumber utama risiko bisnis berasal, yakni dari dalam bisnis itu sendiri (internal), dan dari luar bisnis (eksternal).

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca penjelasan di bawah ini.

  • Internal

Risiko internal mungkin masih sangat masuk akal untuk dikendalikan dan bahkan dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan/menghancurkan bisnis Anda.

Adapun contoh risiko internal adalah kurang lengkapnya fasilitas penunjang, karyawan yang kurang tertib, dan sebagainya.

  • Eksternal

Sumber eksternal tidak dapat dikendalikan sebagaimana sumber internal. Anda tidak memiliki wewenang untuk dapat mengendalikan atau menghindari sumber risiko eksternal karena dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kondisi lingkungan, politik, ekonomi, hingga demografis.

Beberapa contoh sumber risiko eksternal adalah bencana alam, gangguan teknologi, hiperinflasi, perubahan kebijakan, dan lain-lain.

Cara Menangani Risiko Bisnis

Setelah memahami apa saja jenis-jenis risiko bisnis yang ada, sebenarnya sudah berada pada tahap pengidentifikasian risiko bisnis.

Nah, kini saatnya mempelajari bagaimana cara melakukan penanganan terhadap risiko tersebut. 

Bagaimana caranya? Temukan jawabannya berikut ini, ya.

1. Membuat Penilaian Risiko

Penilaian risiko dapat dilakukan setelah Anda memahami apa saja risiko yang berpotensi terjadi.

Setelah itu, klasifikasikan risiko-risiko bisnis tersebut ke dalam beberapa kategori, misalnya:

  1. Sangat mungkin untuk terjadi
  2. Memiliki beberapa kemungkinan untuk terjadi
  3. Kemungkinan untuk terjadi masih kecil

Dengan kategori ini, risiko dapat diketahui sesuai skala prioritas untuk terjadi, sehingga dapat segera dilakukan upaya mengantisipasi risiko bisnis.

2. Mengasuransikan Risiko

Asuransi dapat membantu melindungi Anda dalam mengelola risiko bisnis. Untungnya, banyak risiko yang sebenarnya dapat diasuransikan seperti asuransi kebakaran serta asuransi kewajiban produk.

Tak hanya itu, ada juga risiko penipuan/penggelapan.

Dalam hal ini, perusahaan asuransi akan menanggung semua obligasi tunai demi memberikan perlindungan seaindainya benar-benar terjadi penipuan/penggelapan hingga pencurian.

Ketika ingin menggunakan jasa asuransi, Anda harus memikirkan kemungkinan terburuk alih-alih skenario terbaik.

Maksudnya adalah ketika Anda memiliki karyawan yang sudah bertahun-tahun bekerja dengan pengalaman yang tidak diragukan lagi dan tidak pernah membuat kesalahan, Anda harus tetap memerlukan asuransi untuk menghindari terjadinya segala risiko.

Cara Mencegah Risiko Bisnis

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan perkataan “Lebih baik mencegah daripada mengobati”. Nah, dalam bisnis, Anda harus dapat memahami jenis-jenis risiko yang berpotensi menjadi hambatan bisnis ke depannya.

Dengan demikian, Anda bisa mengantisipasi dan mencegah terjadinya banyak risiko.

Dalam upaya mencegah datangnya risiko ini, Anda bisa melakukan pelatihan terhadap karyawan, background checking (pemeriksaan latar belakang) seorang karyawan, pemeriksaan keamanan, pengelolaan infrastruktur.

Untuk lebih memudahkan, pilihlah seorang staf yang mampu bertanggung jawab atas manajemen risiko bisnis.

Dengan persiapan dan penilaian risiko yang baik, segala risiko dapat dihindari karena sudah memiliki alternatif solusi yang tepat.

Bagaimana, setelah mengetahui apa itu risiko bisnis dan cara mengatasinya, apakah Anda siap untuk menghadapi setiap risiko yang akan terjadi?

Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Apa Itu Bare Metal Server? Cocok…

Saat ini, kebutuhan akan layanan cloud terus mengalami peningkatan. Mulai dari penggunaan pribadi hingga bisnis profesional, cloud mulai melekat dalam keseharian pengguna. Nah, dari banyaknya...
Jordy Prayoga
2 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *