Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Dari 301 dan 302, Ini Jenis-Jenis Redirect dan Manfaatnya!

3 min read

JENIS-JENIS REDIRECT

Mengubah URL atau mengalihkan ke suatu halaman pada sebuah website tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. 

Hal ini bisa berdampak pada reputasi website Anda di mata pengunjung atau juga search engine.

Maka dari itu, Anda perlu melakukan redirect dengan tepat agar tidak kehilangan traffic dan reputasi. 

Bagi yang telah lama mempelajari SEO, redirect bukanlah istilah yang asing di telinga Anda, tetapi tidak bagi pemula.

Nah, untuk membantu Anda yang belum tahu seputar redirect, artikel ini akan mengulas apa itu redirect dan jenis-jenisnya. Simak, ya!

Apa Itu Redirect dalam SEO?

Redirect adalah sebuah cara yang dilakukan untuk mengalihkan pengunjung ke URL atau halaman lain atau baru.

Misalnya, ketika Anda mengunjungi website Qwords dengan mengetikkan qwords.co.id, lalu Anda akan secara langsung dialihkan ke qwords.com, dan URL yang terdapat pada kolom browser otomatis berubah ke qwords.com.

Nah, berdasarkan penerapannya, ada beberapa jenis redirect yang bisa dilakukan. Beberapa di antaranya mungkin pernah Anda dengar, seperti redirect 301 dan 302.

Untuk selengkapnya, berikut pembahasan jenis-jenis redirect yang sebaiknya Anda pahami.

Baca Juga: Cara Redirect Domain Tanpa Memiliki Hosting, Mudah!

Jenis-Jenis Redirect

Secara umum, redirect dikelompokkan menjadi dua, yaitu menurut periode dan lokasi tujuan URL. Berikut pembahasannya:

1. Berdasarkan Periode

Ada dua jenis yang termasuk ke dalam redirect berdasarkan periode, yaitu permanen dan sementara.

a. Redirect 301

Redirect 301 adalah jenis pengalihan permanen yang paling populer di dunia SEO. Karena permanen, ini akan memberikan sinyal kepada search engine bahwa halaman atau URL yang lama sudah tidak lagi tersedia, dan segala aspek SEO yang berjalan akan ‘ditransfer’ ke halaman atau URL baru.

b. Redirect 302

Redirect 302 mengindikasikan bahwa perubahan URL adalah sementara. Pengalihan ini digunakan ketika Anda hanya ingin mengalihkan sementara kunjungan ke halaman baru, dan Anda berencana untuk kembali ke halaman asli di masa depan. 

Dengan demikian, redirect 302 tidak mewarisi peringkat SEO seperti redirect 301.

2. Berdasarkan Lokasi Tujuan URL

Sedangkan berdasarkan lokasi URL tujuan, redirect dibagi menjadi dua jenis:

  • Redirect Internal: Pengalihan yang dilakukan di dalam satu website yang sama
  • Redirect Eksternal: Sebaliknya, pengalihan ini dilakukan untuk mengarahkan URL atau halaman yang berada di website lain

Jenis Redirect Lainnya

Selain dua jenis di atas, redirect juga masih memiliki beberapa jenis lainnya:

a. Redirect 303

Pengalihan ini mengindikasikan bahwa client (browser) harus menggunakan metode GET untuk mengakses URL tujuan. 

Umumnya, redirect 303 (See Other) digunakan untuk mengalihkan pengunjung ke halaman yang hanya dapat diakses dengan metode GET, seperti halaman download.

b. Redirect 307

Dikenal sebagai Temporary Redirect, pengalihan sementara ini mengindikasikan bahwa klien (browser) harus menggunakan metode HTTP yang sama untuk mengakses URL tujuan.

c. Redirect 308

Redirect 308 juga dikenal sebagai Permanent Redirect, mengindikasikan bahwa client (browser) harus menggunakan metode HTTP yang sama untuk mengakses URL tujuan. 

Oh iya, pengalihan jenis ini hampir mirip dengan redirect 301, tetapi mengindikasikan bahwa klien tidak boleh mengubah metode HTTP ketika mengakses URL tujuan.

Walaupun mirip, redirect ini hampir tidak pernah digunakan dan banyak yang lebih memilih menggunakan redirect 301.

Sampai di sini, Anda telah mengetahui jenis-jenis redirect secara lengkap. Sekarang, Anda bisa melakukan redirect di website Anda.

Akan tetapi, praktik redirect yang Anda lakukan harus tepat, ya, Sahabat Qwords. Kalau tidak, website Anda bisa menjadi korbannya, loh!

Nah, kami telah mengulas beberapa kondisi yang membuat redirect sangat diperlukan. Berikut ulasannya!

Kapan Redirect Diperlukan?

Melakukan redirect sebenarnya bisa dilakukan secara bebas. Namun, jika tidak melakukannya dengan tepat, website Anda bisa menjadi korbannya.

Ya, selain mendapatkan user experience yang buruk di mata pengunjung, website Anda juga berpotensi kehilangan kunjungan dan penurunan peringkat pada mesin pencarian, loh!

Setidaknya ada beberapa kondisi yang membuat Anda perlu melakukan redirect:

1. Ingin Pindah ke Domain Baru

Apabila Sahabat Qwords memiliki domain baru dan ingin mengalihkan semua kunjungan dari domain lama, maka redirect 301 adalah cara yang bisa Anda lakukan.

Selain mempertahankan kunjungan, semua strategi SEO yang telah Anda terapkan juga dapat dipertahankan.

2. Memiliki Beberapa Domain Sekaligus

Anda punya beberapa domain sekaligus dan ingin mengarahkannya ke salah satu website? Redirect saja!

Misalnya, Qwords memiliki beberapa domain seperti qwords.id, qwords.co.id, qwords.web.id, dan qwords.my.id. 

Kemudian, semua domain tersebut ingin diarahkan ke qwords.com sebagai website utama, lalu ketika pengunjung mengakses salah satu domain di atas akan secara otomatis diarahkan ke website qwords.com.

Dalam kasus ini, Anda bisa menggunakan redirect 301, ya, Sahabat Qwords!

Kepemilikan nama domain dalam jumlah yang banyak (hanya berbeda ekstensi) biasanya untuk menghindari cybersquatting, yaitu pendaftaran domain menggunakan nama perusahaan, merek, atau organisasi lain dengan maksud jahat.

3. Ketika Mengubah Struktur URL

Apabila Anda baru saja mengubah struktur URL pada sebuah halaman atau konten, terlebih jika halaman tersebut memiliki banyak traffic, maka redirect 301 sangat diperlukan.

Dengan begitu, pengunjung yang mengaksesnya dari URL lama tetap akan dapat menemukan halaman yang relevan meski URL telah dialihkan.

Misalnya, halaman dengan URL qwords.com/hohsting-murah-2022 telah dipindahkan ke URL baru qwords.com/hosting-murah.

Nantinya, pengunjung yang mengakses dari URL lama tetap akan bisa menemukannya walau telah dialihkan (redirected).

4. Mengatasi Konten yang Duplikat

Konten duplikat akan membuat bingung pengguna dan search engine. Maka dari itu, jika website Anda memiliki konten atau halaman yang sama, segera lakukan redirect agar tidak menurunkan pengalaman pengguna.

Caranya, Anda bisa menghapus salah satu konten lalu mengalihkan secara permanen (301) URL tersebut ke konten atau halaman yang lebih relevan.

5. Mengalihkan HTTP ke HTTPS

Redirect (301) juga sangat diperlukan untuk mengalihkan traffic website Anda dari HTTP ke HTTPS agar lebih aman.

HTTPS adalah protokol lalu lintas yang lebih aman dari HTTP karena sudah dienkripsi menggunakan sertifikat SSL.

Selain itu, Sahabat Qwords juga bisa mengalihkan dari WWW ke non-WWW atau sebaliknya.

6. Mengatasi Error 404

Kondisi berikutnya yang membuat Anda memerlukan redirect adalah untuk mengatasi masalah halaman tidak ditemukan (404)

Ketika pengguna mengakses URL yang tidak ada, Anda dapat mengarahkan mereka ke halaman lain yang relevan daripada membiarkan mereka mendapatkan pesan error.

Atau, Anda juga bisa membuat halaman 404 kustom yang lebih menarik.

7. Sedang Maintenance atau Promosi

Ketika website Anda sedang maintenance atau juga sedang melakukan promosi, Anda bisa memanfaatkan pengalihan sementara (redirect 302) untuk mengalihkan traffic.

Setelah kembali normal, Anda bisa menonaktifkan redirect.

Manfaat Redirect

Redirect adalah strategi yang sangat penting dalam pengelolaan website agar memastikan penerapan SEO tetap terjaga, pengalaman pengguna yang baik, dan konsistensi dalam navigasi website. 

Dengan menggunakan redirect secara tepat, Sahabat Qwords dapat menghindari berbagai potensi masalah yang merugikan.

Siap Coba Redirect?

Demikianlah pembahasan mengenai redirect beserta jenis-jenisnya. Setelah mengetahiunya, semoga Anda bisa menerapkan redirect dengan tepat agar performa website Anda tetap dalam kondisi terbaik.

Jika ada pertanyaan seputar redirect, Anda bisa mengisi kolom komentar di bawah ini, ya!

Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

2 Replies to “Dari 301 dan 302, Ini Jenis-Jenis…”

  1. ini sebuah pengalaman pribadi dari websitesaya yang sudah uzur, pasca terjadi perubahan algoritma google dan perubahan url domain dari http menjadi https, maka muncul masalah besar terjadi eror 404, 302, 503, broken link. Dampaknya, artikel hilang dan tidak terindeks lagi, upaya redirect sudah dilakukan namun tetap saja eror terbaca. mohon solusinya

    1. Nunggu indexnya berubah dulu kak, karena setelah rubah tidak bisa langsung jadi.
      Terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *