Jika Anda akan memasang iklan, pasti Anda akan dikenakan biaya tertentu. Jasa pemasangan iklan ini dulu hanya ada di media TV, radio, dan juga koran.
Namun, seiring perkembangan jaman, iklan di platform digital pun semakin diminati oleh perusahaan.
Di sisi lain, pebisnis pun tetap harus membayar tarif/rate card sendiri bagi pemilik website atau influencer media sosial dimana produknya akan diiklankan.
Apa Itu Rate Card?
Laman Wikipedia menyebut jika Rate card adalah istilah umum dalam dunia iklan dan marketing. Rate card atau daftar tarif adalah rincian biaya iklan yang dipatok oleh sebuah perusahaan periklanan baik cetak atau elektronik.
Jadi jika Anda akan memasang iklan di media cetak ataupun elektronik, Anda bisa memilih sesuai dengan tarif yang disediakan dan juga kemampuan finansial perusahaan Anda.
Seiring dengan perkembangan jaman, istilah rate ini bukan hanya berpatokan pada jasa iklan saja.
Tapi jasa-jasa lain yang melibatkan perundingan harga akhirnya juga masuk dalam istilah ini, hingga akhirnya secara umum istilah ini biasa disebut dengan “tarif/harga”.
Fungsi Rate Card Bagi Influencer
Pada beberapa tahun kebelakang dunia bisnis punya media lain untuk mengiklankan produk, yakni melalui influencer atau content creator.
Influencer adalah orang-orang yang punya pengaruh di media sosial seperti Facebook, Instagram, ataupun Twitter.
Content creator adalah orang-orang yang berkecimpung menciptakan konten digital baik di platform media sosial ataupun youtube.
Baca juga: 12 Tools Instagram Untuk Meningkatkan Penjualan
Para influencer ataupun content creator ini umumnya memiliki pengikut/followers yang sangat banyak.
Para pengikut mereka di media sosial dan juga youtube bisa mencapai ribuan hingga jutaan orang. Nah, dari sinilah celah kesempatan berbisnis dimulai.
Influencer bisa memanfaatkan para pengikut mereka sebagai “pasar potensial” untuk memasarkan produk. Mayoritas yang dipromosikan bukanlah produk mereka sendiri, tapi milik orang lain.
Jika pihak lain tertarik untuk bekerjasama memasarkan iklan atau bahasa kekiniannya “endorse”, maka ada tarif tertentu yang harus disepakati kedua belah pihak.
Mengapa rate card itu penting? Sebagai seorang influencer profesional, tentunya Anda harus mematok tarif yang profesional juga.
Itulah kenapa Anda harus membuat rate card yang sesuai dengan kemampuan pemasaran Anda. Tarif yang Anda patok juga bisa menjadi pertimbangan bagi calon mitra yang ingin mengendorse Anda.
Daftar tarif juga memudahkan kedua belah pihak. Dari segi influencer bisa menyeleksi perusahaan yang benar-benar serius ingin bekerja sama dan setuju dengan tarif Anda.
Sementara dari sisi perusahaan juga bisa meninjau lebih dulu trafik dan prestasi endorsemen Anda sebelum mereka memutuskan akan menggunakan jasa Anda.
Cara Menentukan Rate Card Bagi Blogger / Influencer
Umumnya antara satu influencer dengan influencer lainnya memiliki daftar tarif atau rate card yang berbeda untuk tiap endorsemen.
Biasanya tarif akan semakin mahal kalau influencer tersebut semakin terkenal dan followersnya sangat banyak.
Jika Anda ingin mengikuti jejak menjadi influencer sukses, Anda bisa mempelajari bagaimana menentukan daftar tarif untuk jasa endorsmen Anda:
Baca juga: Macam-Macam Hobi yang Bisa Menghasilkan Uang di Era Digital
1. Cost per Action (CPA)
Cost per action (CPA) adalah biaya yang harus dibayarkan pihak pengiklan dengan ketentuan mereka hanya akan membayar jika ada konsumen yang melakukan action/tindakan.
Rate didasarkan pada berapa jumlah konsumen yang melakukan action seperti subscribe, download, mengisi kuesioner, ataupun membeli produk.
2.Cost per View (CPV)
Cost per view (CPV) kini menjadi patokan baku bagi para influencer untuk menentukan rate iklan mereka. Mitra yang beriklan akan membayar per-kepala.
Artinya berapa jumlah orang yang melihat iklan, itulah yang akan dibayarkan oleh mereka.
Platform media sosial seperti Youtube, Instagram, Twitter, hingga Blog memiliki fasilitas untuk melihat rata-rata viewer per postingan Anda.
Jumlah tersebut bisa Anda jadikan dasar untuk menentukan rate iklan bagi layanan endorsmen.
3.Uniqueness
Kalau Anda merasa memiliki keunikan yang tidak dimiliki influencer lain, Anda sah-sah saja mematok rate iklan yang tinggi.
Hal ini bisa terjadi karena pebisnis tidak punya banyak pilihan akan beriklan pada siapa kecuali Anda.
4. Niche
Apakah Anda punya followers yang unik atau dengan kata lain Anda punya target konsumen yang spesifik?
Misalnya saja seorang influencer bidang kuliner, otomotif, dan lain sebagainya yang tentunya punya followers dengan hobi yang sama. Mereka adalah contoh target market yang spesifik.
Anda bisa menerapkan rate iklan yang berbeda jika memang memiliki niche ini. Bahkan banyak pihak yang memaklumi jika Anda mematok rate iklan cukup tinggi meski metrik platform Anda tidak begitu memadai.
Pasalnya, dengan melakukan campaign ke target pasar spesifik bisa menjadi magnet keuntungan untuk pemilik bisnis yang mengutamakan efisiensi.
5.Personal Brand Value
Misalnya Anda sebagai pihak perusahaan yang ingin memasang iklan pada instagram.
Ada 2 pilihan yaitu orang biasa (kurang terkenal) dengan followers mencapai 100.000 orang atau seorang artis papan atas dengan followers mencapai 100.000 orang juga. Mana yang akan Anda pilih?
Kemungkinan besar pihak perusahaan akan memilih mengendorse artis atau orang yang lebih terkenal meskipun perusahaan harus mengeluarkan rate yang lebih mahal untuk sekali mengiklankan produk.
Hal inilah yang disebut dengan personal brand. Artis terkenal secara tidak langsung sudah memiliki brand awareness atau reputasi dan kepopuleran dirinya.
Jadi, Berapa Rate Card Anda?
Menjadi influencer adalah ladang bisnis yang cukup menjanjikan bagi generasi milenial. Pemilik bisnis pun juga mendapatkan solusi baru untuk memasarkan produk mereka secara lebih efisien.
Di sisi lain, rate card menjadi alat yang bisa menjembatani antara kebutuhan pebisnis dan juga influencer sehingga kehadirannya perlu dipermudah untuk diakses banyak orang.
Nah, salah satu platform terbaik yang sangat recommended untuk menampilkan rate card adalah melalui website personal.
Cara membuat website personal pun saat ini sudah sangat mudah, Anda tinggal mencari layanan beli domain dan web hosting terbaik untuk menjaga agar konten agar tetap live, kemudian menginstal CMS WordPress.
Bagaimana menurut Anda? Apakah sudah siap membuat rate card dengan tampilan yang lebih professional?
Semoga bermanfaat.
Makasih informasinya mas, saya baru ngerti apa maksud rate card
Terima kasih kembali sudah berkunjung di blog Qwords kak
Jangan lupa share ke teman-teman agar yang lain juga tahu.
Terima kasih
kak kira-kira pada rate card kita itu perlu ga kita bikin feedback dari orang-orang yang collab sama kita??
Bisa saja kak biar lebih percaya aja sama rate card yang kita berikan.
Terima kasih