Eril Obeit Choiri Graduating with an IT degree, Eril falls in love with Digital Marketing especially with Search Engine Optimization and Content Writing.

Pengertian Tier Data Center dan Tingkatannya

2 min read

Tier Data Center dan Tingkatannya

Bagi sahabat Qwords pengguna hosting, pasti tidak asing dengan istilah tier data center dalam spesifikasi hosting.

Tetapi sudah tahukah apa yang dimaksud dengan tier data center?

Saat membeli layanan hosting biasanya disebutkan data center dengan Tier 1, Tier 2, Tier 3 dan Tier 4, lalu mana yang terbaik?

Jika Anda tahu pemilihan tier dalam server ini sangat penting, karena ada kaitannya dengan keamanan data website yang Anda simpan pada server hosting.

Jika sudah berurusan dengan data Anda tidak boleh main-main, apalagi data yang Anda simpan bersifat penting.

Bahkan ada beberapa perusahaan yang memiliki data center sendiri untuk menjamin keamanan data pelanggannya seperti Bank, Insurance, Marketplace dan lainnya.

Nah daripada semakin bingung langsung saja kita bahas penjelasan tier data center pada artikel dibawah, simak sampai akhir ya!

Apa Itu Tier Data Center

Tier adalah tingkatan teknologi dan keamanan dari data center, semakin tinggi angka tiernya maka semakin bagus data center.

Ibaratnya tier ini seperti hotel, semakin bagus dan lengkap fasilitas yang dimiliki maka semakin bagus pula bintangnya.

Tentunya semakin tinggi tingkatan tier maka harganya tentu lebih mahal.

Klasifikasi tier ini mulai muncul pada tahun 1990an dari terminologi industri data center dalam standar global untuk validasi bagi pihak ketiga yang menyelenggarakan infrastruktur data center.

Tier ini menjadi patokan untuk membandingkan kualitas kinerja dari infrastruktur data center dengan data center lain.

Uptime institute adalah pendiri sekaligus pencetus dan menjadi rujukan untuk sertifikasi data center.

Baca juga: 8 Penyebab Server Down dan Cara Mengeceknya

Tingkatan Tier Data Center

data center
data center

Tingkatan tier data center terbagi menjadi empat tingkatan meliputi maintenance, power, cooling dan fault capabilities.

Setiap tingkat bersifat progresif, artinya tingkat yang lebih tinggi memiliki fitur yang dimiliki tingkat di bawahnya.

Berikut penjelasan mengenai 4 tier data center:

1. Tier 1 – Basic Capacity

Tier 1 merupakan standar data center dengan jalur distribusi non-redundant.

Artinya data center tier satu hanya dilayani oleh 1 jalur distribusi dan 1 uplink per-server.

Data center tier 1 kebanyakan dimiliki oleh perusahaan yang memiliki data center sendiri.

Tingkat uptime dalam setahun dibatasi 99,671% atau sekitar 28,8 jam dalam satu tahun.

Persyaratan untuk data center tier 1 meliputi:

  • Genset untuk antisipasi pemadaman listrik
  • Perangkat UPS
  • Peralatan pendinginan khusus seperti raised floor

Ketersediaan genset, UPS dan raised floor ini sifatnya opsional, tetapi lebih baiknya memang ada untuk backup.

2. Tier 2 –  Redundant Capacity

Tier 2 data center pada dasarnya mirip dengan tier 1, yang membedakan semuanya sudah memiliki redundant (sumber daya cadangan).

Data center tier dua harus memiliki UPS, generator cadangan dan raised floor untuk pendinginan.

Tingkat uptime server tier 2 dibatasi 99,741% atau sekitar 22 jam dalam satu tahun.

Beberapa persyaratan untuk tier 2 meliputi:

  • Generator listrik
  • Pendinginan dengan raised floor
  • UPS
  • Penyimpanan energi
  • Peralatan penolak panas,
  • Tangki bahan bakar
  • Sel bahan bakar
  • Pompa

Jika terjadi gangguan, tier 2 harus dilakukan shutdown sampai proses selesai.

3. Tier 3 – Concurrently Maintainable

Tier 3 memiliki persyaratan seluruh data center harus memiliki lebih dari satu sumber listrik dan jaringan sehingga tidak ada shutdown.

Tingkat uptime server juga dibatasi maksimal 99,982% atau sekitar 1,5 jam dalam satu tahun.

Untuk urusan uptime server antara tier 2 dan tiga terpaut perbedaan yang cukup jauh.

 Untuk tier 3 keatas, saat terjadi maintenance atau penggantian komponen tidak perlu dilakukan shutdown.

4. Tier 4 – Fault Tolerant

Tier 4 data center merupakan level tier tertinggi dengan uptime server minimal 30 menit dalam satu tahun atau uptime server 99,995%.

Secara persyaratan tidak berbeda jauh dari tier 3, tetapi dari segi pendinginan, UPS dan generator cadangan memiliki jalur khusus untuk mengeluarkan udara panas.

Tingkat keamanannya lebih tinggi karena dipantau 24 jam sehingga aman dari gangguan teknis dan non-teknis.

Jika kita berbicara masalah biaya, untuk membangun data center dengan tier 4 memiliki biaya yang paling besar dan membutuhkan waktu yang lebih lama.

Untuk itu banyak para perusahaan lebih memilih menyewa provider hosting yang memiliki data center dengan tier bagus salah satunya Qwords.com.

Memang ada beberapa perusahaan yang membangun data centernya dengan tingkatan tier yang tinggi, tetapi biasanya perusahaan yang memiliki data bersifat sensitif.

Untuk kalangan personal, pilihan terbaik adalah dengan menyewa layanan hosting daripada bingung majanemen server.

Baca juga: 10 Kekurangan Mengurus Server Sendiri yang Perlu Diketahui

Hosting Tier 3 Murah Berkualitas

Status Server Monitoring

Untuk sahabat Qwords yang sedang mencari layanan hosting berkualitas dengan uptime yang tinggi, kami memiliki rekomendasi di Qwords.com.

Qwords memiliki Private Data Center Tier 3 dengan full monitoring 24/7 didukung upstream tier 1 provider.

Untuk uptime servernya di atas 99,99%, bagaimana menarik bukan?

Silahkan cek di Qwords.com dan dapatkan promo-promo menariknya.

Terima kasih

Eril Obeit Choiri Graduating with an IT degree, Eril falls in love with Digital Marketing especially with Search Engine Optimization and Content Writing.

Mengenal Local Citation dan Cara Membangunnya

Dalam era digital yang terus berkembang, bisnis lokal dituntut harus memiliki strategi pemasaran online untuk tetap bersaing dan menarik perhatian calon pelanggan.  Salah satu...
Eril Obeit Choiri
4 min read

Mau Berkarier di Bidang IT? Ini…

Pernahkah Anda membayangkan bekerja di perusahaan yang dinamis, inovatif, dan bergerak di bidang teknologi? Jika demikian, maka Qwords bisa menjadi pilihan tepat bagi Anda...
Jordy Prayoga
1 min read

Mengenal Canonical URL, Fungsi dan Penerapannya

Canonical URL menjadi salah satu faktor yang sering kelewat saat optimasi SEO. Apalagi untuk website yang memiliki banyak halaman, duplikat konten menjadi hal yang...
Eril Obeit Choiri
3 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *