Baik pasar modern maupun pasar tradisional, keduanya menyediakan produk yang beraneka ragam. Namun, ada perbedaan pasar tradisional dan pasar modern yang perlu diperhatikan.
Secara umum, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan proses transaksi.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kondisi pasar pun juga turut mengalami perubahan berdasarkan tingkat ekonomi.
Di Indonesia, saat ini pasar dibagi menjadi dua, yakni pasar tradisional dan pasar modern. Ada banyak kekurangan maupun kelebihan dari keduanya yang bisa kita cermati.
Namun, sebelum itu yuk kita pahami dulu perbedaan pasar tradisional dan pasar modern berdasarkan fungsinya.
Perbedaan Pasar Modern dan Pasar Tradisional
Pada kesempatan kali ini, kami membedakan Pasar Modern dan Pasar Tradisional menjadi 5 poin kategori. Mulai dari fasilitas, metode pembayaran, hingga jam operasioanl.
1.Tingkat Persaingan
Karena biasanya para penjual di pasar tradisional masih satu daerah, maka solidaritas dan keakrabannya relatif lebih kental.
Tak ada persaingan berarti antara penjual di pasar tradisional, karena masing-masing sudah sama-sama tau karakter dan kebiasaan.
Sementara itu, kondisi berbeda akan dialami penjual di pasar modern. Biasanya antara penjual satu dan penjual lainnya akan saling berkompetisi untuk mendapatkan pelanggan, bahkan jika perlu melakukan monopoli pasar.
Hal ini sebenarnya bukan masalah selagi tidak sampai merugikan orang lain, terutama dari sisi calon pelanggan. Karena bagaimanapun juga baik pasar modern maupun tradisional juga butuh pelanggan, bukan?
Baca juga: Menilik Pasar Bisnis Syariah di Indonesia
2.Kondisi Produk yang Dijual
Karena pasar tradisional lebih identik dengan produk buah dan sayuran, maka banyak orang lebih percaya dengan tingkat kesegaran di pasar tradisional.
Koleksi buah dan sayur di pasar modern memang tidak kalah lengkap, namun beberapa jenis buah biasanya sudah melalui proses panjang sebelum akhirnya masuk ke display penjualan.
Terlepas dari itu, jika bicara soal produk lain maka baik pasar tradisional maupun pasar modern masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.
3.Banderol Harga
Banderol harga yang lebih murah memang sejak lama identik dengan pasar tradisional, pasalnya tidak ada harga pasti yang dipatok oleh penjual.
Sahabat Qwords bisa mendapatkan berbagai kebutuhan dengan harga lebih miring jika pandai melakukan aksi tawar-menawar.
Di sisi lain, harga jual di pasar modern sudah dibanderol dengan pasti sehingga tidak bisa melakukan aksi tawar-menawar lagi.
4.Fasilitas Pasar
Bicara soal fasilitas, pasar tradisional tentu kalah jauh dibandingkan fasilitas pasar modern.
Bahkan, hal ini bisa dilihat dari bagian luar dimana pasar modern biasanya memiliki desain bangunan lebih megah dan estetik.
Kendati demikian, saat ini banyak juga pasar tradisional yang sudah berbenah menjadi pasar semi modern. Contohnya bisa dilihat di Pasar Bantul yang sekarang dibangun lebih teratur dan rapi.
Selain itu, sahabat Qwords juga bisa melihat pesatnya perkembangan di Pasar Senen Jakarta Pusat yang sekarang sudah dilengkapi dengan fasilitas AC untuk menambah kenyamanan ketika berbelanja.
5.Sistem Penjualan
Perbedaan pasar tradisional dan pasar modern berikutnya ada pada sistem jual-beli atau lebih tepatnya pada metode transaksi pembayaran.
Jika berbelanja di pasar tradisional masih menggunakan uang cash, maka pedagang di pasar modern sudah mengakomodir pembayaran cashless melalui uang digital atau e-wallet.
Di Indonesia sendiri saat ini ada banyak provider e-money, contohnya seperti gopay, OVO, LinkAja, Dana, dan lain sebagainya, dimana semuanya sudah bisa terhubung menggunakan kode QRIS (Quick Response Indonesian Standard).
Keberadaan QRIS tentu sangat membantu pedagang maupun pembeli di pasar modern, karena mereka bisa melakukan pembayaran lintas platform e-wallet dengan kode QR yang sama.
Sebagai provider Cloud Hosting terbaik di Indonesia Qwords juga sudah mendukung pembayaran melalui QRIS untuk setiap pembelian paket hosting, VPS, Domain, VPN, dan Sertifikat SSL.
Jadi, sahabat Qwords bisa lebih mudah dalam membayar tagihan.
6.Waktu Operasional
Waktu operasional atau jam buka juga bisa menjadi pembeda antara pasar tradisional dan pasar modern.
Sebagaimana kita ketahui, untuk waktu operasional pasar tradisional sendiri hampir tidak ada jadwal pasti karena pedagang bisa buka di pagi atau sore hari.
Sementaa itu, jam buka pasar modern biasanya lebih teratur, yakni dari pagi hingga sore atau malam hari, tergantung daerah dan kebijakan pengelola pasar.
Jenis-Jenis Pasar Modern
1.Hypermarket
Jenis pasar modern yang paling besar di Indonesia bisa disebut juga sebagai Hypermarket. Contoh dari hypermarket adalah Carrefour, Giant, Lotte Mart, dan lain-lain.
Terobosan baru coba dibuat oleh Transmart dengan menghadirkan wahana bermain untuk anak dan keluarga agar aktivitas belanja kebutuhan bulanan semakin nyaman dan menyenangkan.
2.Supermarket
Contoh supermarket yang cukup populer di Indonesia adalah Superindo. Ada banyak produk yang dijual di supermarket, namun bisa dikatakan 70%-nya adalah barang-barang rumah tangga dan makanan pokok.
Baca juga: Perbedaan E-Commerce dan Marketplace
3.Minimarket
Seperti kita ketahui, minimarket adalah jenis pasar modern yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari. Ciri paling mencolok dari toko ini adalah ukurannya yang tidak lebih dari 200 meter persegi.
4.Departement Store
Dengan luas toko hingga 400 meter persegi, membuat department store menjadi salah satu pilihan untuk mendapatkan produk lifestyle anak muda dan keluarga. Biasanya ANda akan menemukan pasar modern ini di mall atau plasa.
5.Factory Outlet
Jenis pasar modern ini biasanya menjual berbagai kebutuhan fashion jadi dari brand terkenal.
6.Convenience Store
Meskipun masih terdengar asing di telinga, namun saya yakin Anda pasti sudah pernah berbelanja atau minimal melihat jenis pasar modern yang satu ini.
Convenience Store adalah toko yang menjual produk makanan ringan, snack, minuman, dan kebutuhan pokok mirip seperti minimarket.
Bedanya, Convenience Store berada di tempat-tempat publik seperti SPBU, Rest area toll, stasiun, atau bandara. Contoh dari Convenience Store adalah Bright milik Pertamina,a tau Indomaret Point di bandara.
Kesimpulan
Itulah penjelasan terkait perbedaan pasar tradisional dan pasar modern yang perlu diketahui agar aktivitas belanja Anda semakin nyaman.
Selain berbagai contoh di atas, ada satu lagi jenis pasar yang beberapa tahun terakhir mulai ramai digunakan, yakni pasar digital.
Apa itu pasar digital? Pasar digital atau biasa disebut marketplace adalah jenis pasar yang transaksinya dilakukan secara online melalui aplikasi atau website.
Contoh dari pasar digital adalah tokopedia, bukalapak, Blibli, dan lain sebagainya.
Sebagai generasi millennial yang melek soal teknologi digital, sahabat Qwords juga bisa lho membuat pasar digital atau website marketplace sendiri.
Jangan lupa, gunakan paket VPS Murah dan nama domain premium dari Qwords.com agar performa marketplace Anda semakin optimal, ya!
Semoga bermanfaat.
pasar tradisional dan pasar modern memiliki kelebihan dan kelamahannya masing masing. saat ini pasar tradisional itu masih ramai dikunjungi oleh para orangtua sedangkan anak muda zaman sekarng membeli barang atau apapun menggunakan pasar modern seperti lazada,bukalapak, dan lainnya. serta di tahun ini semua nya serba online, dikarnakan adanya virus tersebut. tetapi masih ada kesalahan dalam pasar modern, yang sembuat sangat kecewa pelangggan, seperti salah benda, rusak dan lainnya. oleh karna itu system nya harus dikembangkan.
Thanks tambahannya kak