Apa itu Open Source?
Open Source merupakan sebuah istilah untuk software yang membuka source code-nya agar dapat dilihat orang lain. Pengguna memiliki kesempatan besar untuk mengintip cara kerja sebuah sistem. Hal ini membuat pengguna bebas untuk mengcopy, mengadopsi, memodifikasi, mendistribusikan, serta mengembangkannya sendiri agar menjadi lebih baik.
Software dengan Open Source sangat ditunjang keberadaannya oleh internet. Pengguna dapat mengunduhnya secara GRATIS, lalu mengolah/memperbaikinya jika terdapat kekurangan atau fitur tambahan, kemudian dapat diunggah lagi ke internet sehingga bisa diakses oleh siapapun– untuk tujuan apapun.
Open source bisa diterapkan di berbagai bidang, seperti sistem operasi komputer (OS), olah foto, olah video/audio, pemutar musik/multimedia, dsb. Salah satu sistem operasi yang terkenal dengan Open Source-nya adalah Linux.
Mari kita perjelas dengan sebuah analogi
Open Source
Anda membuat kue Lumpia lalu membawanya ke kantor. Orang pertama menanyakan resep Lumpia kepada Anda, orang kedua memberi input kalau Lumpia Anda terlalu asin. Orang ketiga memesan Lumpia Anda di kemudian hari.
Sebagai sebuah perbandingan,
Close Source
Anda membeli Lumpia dari seorang pedagang lalu memberikan sejumlah uang kepadanya. Pedagang tersebut tidak membocorkan resepnya kepada Anda. Jika Anda menginginkan Lumpia itu lagi, Anda harus datang ke tokonya. Jika suatu saat Anda membuat salinan utuh Lumpia pedagang tersebut dan menjualnya atas nama Anda, pedagang tersebut bisa melayangkan tuntutan pada Anda.
Lantas, Apa Alasan Orang Membuka Hasil Karyanya?
“Seorang developer yang membuat proyek Open Source dapat bertemu dan membangun relasi dengan developer lainnya ketika menghadapi masalah yang sama.”
Selain itu, alasan sebuah organisasi membuat proyek Open Source antara lain:
-
Kolaborasi
Karena source code-nya dapat dilihat oleh siapapun, proyek Open Source bisa menerima perubahan & modifikasi apapun dari seluruh dunia. Pengembangan terus terjadi hingga seterusnya.
-
Adopsi
Semua orang dapat menggunakan proyek Open Source untuk segala keperluan termasuk menciptakan proyek lainnya.
-
Transparansi
Di beberapa negara khususnya sektor pemerintahan, transparansi adalah hal yang utama. Seperti misalnya dalam hal perbankan, kesehatan, hingga software keamanan. Siapapun dapat menginvestigasi sistem yang salah atau tidak konsisten.
Open Source Bebas Biaya
Software dengan sistem Open Source ini bebas biaya. Namun bukan berarti software tersebut tidak bermutu da kalah dari Close Source. Telah banyak software dengan lisensi Open Source yang populer. Bebas biaya, bukan berarti Anda tidak dapat menarik dana dari Open Source. Dana tetap bisa ditarik dari Lisensi ganda atau fitur tambahan, namun tetap tidak melanggar definisi resmi dari Open Source.
Contoh software Lisensi Open Source:
- Operating System: Linux, Free BSD, CentOS
- Web Application: Joomla, WordPress, Drupal
- Programming/Bahasa Pemrograman: PHP, Java, NodeJS
- Management Basis Data: MySQL, PostgreSQL
- Multimedia: GIMP, Audacity, VideoLAN, Mplayer
- dsb
Ingin tahu peluang Open Source di tahun 2019 ?
Jangan lupa hadiri event sharing session Qtalk Yogyakarta.
Rabu, 5 Desember 2018
Di Gadjah Mada University Club
GRATIS!!
Daftar melalui: bit.ly/qtalkyogyakarta
CP: 08112255383 (Windy)