Optimisasi SEO merupakan salah satu praktik penting dalam meningkatkan visibilitas dan peringkat website di mesin pencari.
Strategi untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam halaman hasil pencarian SERP, ada faktor-faktor penting yaitu penggunaan struktur data dan skema markup.
Struktur data dan skema markup menjadi salah satu elemen penting dalam teknikal SEO, sayangnya belum banyak yang menerapkan optimasi dari segi backend website.
Artikel ini akan membahas mengenai struktur data dan skema markup serta penerapannya secara benar.
Mari kita mulai!
Mengenal Struktur Data Schema Markup
Schema Markup adalah bentuk dari struktur data yang digunakan dalam konteks SEO untuk memberikan konteks tambahan kepada mesin pencari tentang informasi pada halaman web.
Struktur data ini membantu mesin pencari memahami dan konten halaman dengan lebih baik, sehingga meningkatkan peluang untuk mendapatkan hasil pencarian yang lebih relevan dan informatif.
Optimasi Schema Markup berhubungan dengan backend website, biasanya menyisipkan script tambahan pada halaman website.
Schema Markup menggunakan format markup yang terstandarisasi dari Schema.org.
Schema.org adalah proyek kolaborasi antara Google, Bing, Yahoo!, dan Yandex yang bertujuan untuk menyediakan struktur data yang jelas dan konsisten untuk membantu mesin pencari memahami konten web.
Markup Schema dibuat dengan menggunakan bahasa markup seperti JSON-LD, Microdata, atau RDFa.
Schema Markup bisa Anda custom sesuai dengan kebutuhan, walaupun sama-sama Schema jenis artikel, bisa saja isinya berbeda tetapi menggunakan format yang sama.
Dengan menerapkan Struktur Data Schema Markup pada halaman website, Anda dapat memberikan informasi tambahan kepada mesin pencari tentang isi konten seperti judul artikel, penulis, tanggal publikasi, ulasan produk, harga, penilaian bintang, acara, lokasi, dan banyak lagi tergantung jenis markupnya.
Dengan memberikan informasi secara terstruktur, mesin pencari dapat menggunakan data tersebut untuk membuat tampilan khusus di halaman hasil pencarian, seperti Rich Snippets, Knowledge Graph, dan fitur pencarian lainnya.
Berikut contoh penerapan Schema Markup untuk artikel:
<script type="application/ld+json"> { "@context": "https://schema.org", "@type": "NewsArticle", "mainEntityOfPage": { "@type": "WebPage", "@id": "https://www.example.com/article" }, "headline": "Judul Artikel", "datePublished": "2022-01-01", "dateModified": "2022-01-05", "author": { "@type": "Person", "name": "Nama Penulis" }, "publisher": { "@type": "Organization", "name": "Nama Penerbit", "logo": { "@type": "ImageObject", "url": "https://www.example.com/logo.png", "width": 600, "height": 60 } }, "description": "Deskripsi artikel." } </script>
Untuk contoh Schema Markup lain silahkan cek langsung di website Schema.org.
Manfaat Menggunakan Schema Markup untuk SEO
Jika Anda belum menerapkan Schema Markup pada website, Anda perlu membaca manfaat dari Schema, salah satunya meningkatkan ranking di SERP.
1. Meningkatkan visibilitas di hasil pencarian
Schema Markup dapat membantu website Anda muncul di rich snippets.
Rich snippets seperti ulasan bintang, gambar, dan informasi produk, dapat menarik perhatian pengguna dan membuat website Anda menonjol di antara kompetitor.
Dengan tampilan yang lebih menarik, peluang untuk mendapatkan klik dari pengguna akan meningkat.
2. Meningkatkan peringkat di mesin pencari
Google dan mesin pencari lainnya menggunakan Schema Markup sebagai salah satu faktor dalam ranking website.
Dengan menerapkan Schema Markup dengan benar, Anda dapat memberikan informasi yang relevan kepada mesin pencari tentang konten halaman Anda.
Sehingga dapat membantu mesin pencari memahami konten lebih baik dan meningkatkan peringkat yang lebih baik di hasil pencarian.
3. Memberikan informasi yang lebih kontekstual
Schema Markup membantu mesin pencari memahami konteks konten website Anda.
Dengan memberikan informasi yang lebih terstruktur dan kontekstual, mesin pencari dapat menampilkan informasi yang lebih relevan kepada pengguna dalam hasil pencarian sebelum mengklik halaman website.
4. Meningkatkan pengalaman pengguna
Rich snippets yang dihasilkan dari Schema Markup membuat hasil pencarian lebih menarik dan informatif bagi pengguna.
Dengan informasi yang lebih kaya dan tampilan yang berbeda, pengguna dapat dengan cepat melihat dan memahami konten website.
Sehingga meningkatkan pengalaman pengguna dengan memudahkan dalam menemukan informasi yang mereka cari.
5. Meningkatkan Awareness Website
Schema Markup juga dapat digunakan untuk menampilkan informasi merek, seperti logo, nama merek, alamat, dan kontak.
Dengan menampilkan informasi yang konsisten di hasil pencarian, Anda dapat membangun branding yang lebih baik kepada pengguna.
Pengguna yang familiar dengan merek Anda mungkin lebih cenderung lebih memilih website Anda dibanding lainnya.
Penerapan Schema Markup dalam SEO memberikan banyak manfaat dan dapat membantu optimasi website di mesin pencari.
Cara Identifikasi Konten yang Bisa Dioptimasi dengan Struktur Data dan Schema Markup
Hampir semua konten yang dapat dioptimasi dengan Struktur Data dan Schema Markup.
Tetapi sebelum menerapkannya, berikut langkah untuk mengidentifikasi konten yang bisa dioptimasi dengan Schema Markup:
1. Cek Jenis Konten
Cek konten dan identifikasi jenis yang bisa ditambahkan dengan penerapan struktur data.
Beberapa contoh jenis konten yang sering dioptimasi dengan struktur data meliputi artikel, ulasan produk, resep makanan, acara, video, organisasi, dan banyak lagi.
2. Cek hasil di SERP
Lakukan pencarian di mesin pencari untuk jenis konten yang ingin Anda optimalkan.
Perhatikan apakah hasil pencarian menampilkan rich snippets atau fitur khusus lainnya seperti Knowledge Graph untuk jenis konten tersebut.
Jika hasil pencarian menampilkan fitur khusus, berarti konten mendukung penggunaan struktur data.
3. Gunakan Tools
Gunakan alat bantu seperti Google’s Structured Data Testing Tool atau Rich Results Test untuk memeriksa halaman dan melihat apakah struktur data terpasang pada halaman tersebut.
4. Cek Panduan Schema.org
Kunjungi website Schema.org untuk melihat berbagai jenis struktur data yang tersedia.
Panduan ini menyediakan informasi tentang jenis struktur data mulai dari orang, tempat, produk, organisasi, acara, dan lainnya.
Jika ada berarti bisa menerapkan Schema markup pada website.
5. Identifikasi Informasi yang Relevan
Setelah menentukan jenis konten yang ingin Anda pasang, identifikasi informasi yang dapat ditambahkan melalui struktur data.
Misalnya, jika Anda memiliki halaman ulasan produk, informasi yang relevan bisa mencakup nama produk, deskripsi, harga, penilaian dan ulasan pengguna.
Jika Anda memiliki halaman acara, informasi yang relevan bisa mencakup tanggal, lokasi, waktu, deskripsi dan pembicara.
Setelah Anda menemukan konten yang bisa dioptimasi dan menentukan jenis struktur data, langsung saja implementasikan struktur data tersebut ke halaman website.
Implementasi Struktur Data Schema Markup
Cara implementasi Schema Markup dengan menyisipkan langsung di halaman website.
Tambahkan elemen <script> di antara tag <head> atau <body> halaman.
Pastikan untuk menyertakan data yang sesuai dengan format markup JSON-LD dan mengikuti struktur yang benar untuk jenis struktur data yang Anda terapkan.
Setelah itu jangan lupa melakukan test apakah penerapan Schema sudah benar dan sesuai.
Cara lain yang bisa lebih gampang dan mudah adalah dengan menggunakan bantuan plugin WordPress.
Cara ini khusus untuk Anda pengguna website berbasis CMS WordPress, Anda bisa menggunakan plugin Schema & Structured Data for WP.
Schema Markup menjadi elemen penting dalam optimasi teknikal SEO, karena saat ini belum banyak yang menerapkannya.
Jadi peluang Anda untuk bisa mendapatkan ranking di SERP masih semakin besar.
Jangan lupakan urusan hosting pada website Anda, karena akan berpengaruh pada kecepatan website.
Qwords menjadi penyedia hosting yang memiliki data center Tier 3 dengan uptime 99,99% menjamin website dapat diakses setiap waktu.
Cek sekarang di Qwords.com dan temukan paket hosting yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda saat ini.