Memiliki beberapa website di dalam satu hosting memang hal yang lumrah bagi pengguna. Selain hemat, pengelolaannya jadi lebih efisien karena bisa dilakukan dari satu ‘pintu’.
Namun, memiliki banyak website dalam satu hosting juga dapat memunculkan tantangan, terutama ketika Sahabat Qwords harus membedakan database masing-masing website.
Jika nama database tidak diatur dengan baik, Anda bisa kesulitan mengelola atau memperbaiki masalah yang muncul, serta pada saat ingin melakukan backup.
Nah, salah satu solusinya adalah mengganti nama database agar lebih terstruktur dan mudah dikenali.
Dalam artikel ini, Anda akan belajar cara mengganti nama database WordPress dengan aman, tanpa merusak website. Mari kita mulai!
Cara Mengganti Nama Database pada WordPress
Untuk mengganti nama database WordPress, ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan secara berurutan.
Proses ini melibatkan pengelolaan database melalui phpMyAdmin, penyuntingan file wp-config.php WordPress, serta pengaturan ulang akses pengguna ke database baru. Berikut adalah tahapan yang perlu Anda ikuti:
1. Mengubah Nama Database di phpMyAdmin
Langkah pertama adalah mengganti nama database melalui phpMyAdmin. Proses ini memastikan database Anda memiliki nama baru yang lebih terstruktur.
Sebelum itu, pastikan Anda sudah tahu nama database WordPress Anda, ya. Jika belum, pelajari cara mengetahui nama database.
- Buka phpMyAdmin melalui control panel hosting yang Anda gunakan, entah itu cPanel, DirectAdmin, CyberPanel, dan sebagainya. (Panduan ini menggunakan cPanel).
- Kemudian, klik database yang ingin kita ganti namanya. Pada panduan ini, kita akan mengubah nama database berkreasi_wp813. Maka, langkah selanjutnya adalah mengeklik database berkreasi_wp813.
- Setelah terbuka, tekan pada tab Operations. Pada kolom Rename database to, masukkan nama database yang baru. Setelah itu, tekan Go.
- Kemudian, akan muncul peringatan yang harus dikonfirmasi. Isinya mengatakan bahwa nama database lama Anda akan diubah ke yang baru. Tekan Ok untuk melanjutkan.
Setelah diubah, nama database akan menjadi berkreasi_contoh_kreasi. Yang berubah hanya nama wp813 menjadi contoh_kreasi, sebab beberapa hosting menerapkan penamaan database menggunakan prefix berupa nama domain. Pada panduan ini, kebetulan prefix yang digunakan adalah berkreasi_.
- Tahap pertama berhasil dilakukan. Sekarang, mari lanjut ke tahap kedua:
2. Menyunting File wp-config.php
Setelah mengganti nama database di phpMyAdmin, Anda harus memperbarui file wp-config.php agar WordPress dapat terhubung dengan database baru yang sudah diubah.
- Buka File Manager pada control panel hosting.
- Akses direktori utama website Anda, lalu buka folder public_html.
- Cari file wp-config.php, lalu klik kanan dan pilih Edit.
- Cari baris yang berisi nilai define( ‘DB_NAME’, ‘nama_database_lama’ );
- Silakan ubah nama database lama Anda menjadi nama yang Anda pakai pada phpMyAdmin sebelumnya.
- Jika sudah, tekan Save Changes.
3. Menambahkan User untuk Database Baru
Terakhir, pastikan pengguna dengan hak akses yang sesuai terhubung ke database baru, agar situs Anda tetap berfungsi tanpa kendala. Begini caranya:
- Sebelum menambahkan pengguna dan memberikan hak akses, langkah pertama yang harus Sahabat Qwords lakukan adalah mengetahui nama pengguna pada database website Anda. Caranya adalah dengan membuka wp-config.php seperti sebelumnya.
- Cari baris yang berisi nilai ‘DB_USER’, dan Anda bisa lihat nama pengguna database berikut ini.
- Selanjutnya, buka MySQL Databases di control panel yang Anda gunakan.
- Gulir ke bawah hingga menemukan menu Add User To Database.
- Pada kolom User, pilih nama pengguna yang sama seperti di wp-config.php sebelumnya. Lalu untuk kolom Database, pilih nama database Anda yang sudah Anda ubah. Tekan Add jika sudah.
- Setelah itu, centang All Privileges dan pilih Make Changes.
- Selamat, Anda berhasil mengubah nama database dan website tetap berjalan normal.
Meski tampak seperti tugas yang rumit, tetapi dengan panduan yang tepat, proses ini dapat dilakukan dengan mudah dan aman, bukan?
Pastikan selalu melakukan backup sebelum melakukan perubahan apa pun pada database untuk menghindari risiko kehilangan data.
Dengan database yang terstruktur dan nama yang jelas, pengelolaan website menjadi lebih efisien, terutama jika Anda memiliki banyak situs di dalam satu hosting.
Semoga panduan ini membantu Anda dalam mengelola database WordPress dengan lebih baik, ya, Sahabat Qwords. Selamat mencoba!