Apabila Sahabat Qwords adalah pengguna aktif internet, pasti Anda pernah melihat URL sebuah website yang menggunakan HTTP alih-alih HTTPS.
Meski keduanya sama-sama dapat mengantarkan Anda ke website tujuan, tetapi faktanya HTTP tidak lebih aman dibanding HTTPS.
Akibatnya, bila Anda memasukkan informasi pribadi pada situs yang masih menggunakan HTTP, kemungkinan data Anda dicuri oleh orang lain sangat besar, lho.
Lantas, mengapa HTTP tidak aman?
Temukan jawabannya pada artikel ini, yuk. Bagi Anda yang kebetulan sebagai pemilik website, kami juga akan menjelaskan bagaimana cara mengubah HTTP menjadi HTTPS.
Kenali Apa Itu HTTP
HTTP adalah akronim dari hypertext transfer protocol, sebuah protokol yang dapat menghubungkan ke web server atau jaringan lokal.
Setiap kali mengakses internet, sudah dipastikan bahwa Anda telah menggunakan protokol HTTP ini.
Singkatnya, HTTP adalah protokol yang digunakan untuk mentransfer segala jenis file, seperti teks, gambar, video, dan sebagainya, serta untuk mengakses halaman web melalui world wide web (WWW).
HTTP berjalan pada port 8080 atau sering dikenal dengan port 80 untuk berkomunikasi.
Adapun komunikasi yang dilakukan adalah permintaan HTTP dan respon HTTP.
Permintaan HTTP adalah sebuah cara berkomunikasi pada internet yang bertujuan untuk meminta informasi yang dibutuhkan pengguna melalui browser.
Sementara itu, respon HTTP adalah jawaban atas permintaan HTTP yang dilakukan.
Contohnya, Anda ingin mengunjungi situs Wikipedia menggunakan browser Chrome.
Di sini, Chrome berperan sebagai client yang akan melakukan permintaan HTTP agar server menampilkan situs http://wikipedia.com.
Kemudian, server akan merespon permintaan HTTP oleh client dengan menampilkan situs Wikipedia.
Namun, bila server sedang mengalami gangguan, mungkin respon HTTP yang akan diberikan adalah berupa error, entah itu error 500, 404, dan sebagainya.
Intinya, HTTP mempermudah para pengguna yang ingin mengakses sebuah website karena tidak perlu menghafalkan baris angka alamat IP.
Perbedaan HTTP dan HTTPS
Meski sama-sama berfungsi mengatur dalam proses mengakses sebuah situs, tetapi HTTP dan HTTPS (S: Secure) memiliki beberapa perbedaan yang dampaknya sangat besar, lho.
Apa saja?
- Penggunaan Port
Perbedaan HTTP dan HTTPS yang pertama terletak dari port yang digunakan untuk mengirimkan data (permintaan dan respon).
HTTP masih berjalan di port 80 sedangkan HTTPS menggunakan port 443, sebuah protokol virtual yang dapat mengalihkan lalu lintas jaringan dan mengenkripsi setiap informasi yang dikirimkan.
Sementara itu, port 80 belum menerapkan enkripsi setiap kali melakukan transfer data dari server menuju client, dan sebaliknya.
Jadi semua informasi yang dikirimkan masih dalam teks biasa, dan pihak ketiga bisa melihatnya.
- Keberadaan SSL
SSL adalah sertifikat keamanan yang mampu membuat koneksi dari server menuju website menjadi lebih aman.
Adanya SSL pada sebuah website dapat diketahui secara mudah dengan melihat ikon gembok terkunci di sebelah atas sudut kiri.
Bagi situs yang sudah memiliki SSL, bisa dipastikan bahwa semua permintaan dan respon yang diberikan akan melalui port 443 (terenkripsi).
Sementara itu, situs yang masih HTTP biasanya akan ditandai dengan tanda seru (peringatan) atau ikon gembok yang disilang.
Semua bentuk komunikasi baik itu permintaan atau respon dilakukan melalui port 80.
Baca Juga: Ketahui Pentingnya SSL untuk Website Agar Lebih Tepercaya
- Keamanan Data
Karena HTTPS sudah menerapkan enkripsi pada tiap informasi yang dikirimkan, maka HTTPS dapat menghindarkan Anda dari pencurian informasi atau beberapa ancaman seperti man in the middle (MITM).
Sementara itu, HTTP sangat rentan untuk disusupi peretas karena informasi yang dikirimkan masih bersifat terbuka dan mudah untuk dibaca oleh siapa saja.
Di sini, jelas HTTPS jauh lebih aman dibandingkan HTTP.
Jadi, Mengapa HTTP tidak Aman?
HTTP tidak aman karena protokol ini masih berjalan di port 80, serta belum menerapkan enkripsi pada setiap informasi yang dikirimkan.
Berbeda dengan HTTPS yang sudah menggunakan port 443 dan mengenkripsi setiap informasi.
Lagi pula, HTTP akan sangat berpengaruh terhadap strategi SEO yang telah diterapkan, lho.
Pasalnya, Google lebih menyukai situs yang sudah menggunakan HTTPS alih-alih HTTP.
Hal itu dapat dibuktikan dengan keterangan resminya pada laman Google Search Central.
Namun, HTTPS bukanlah faktor utama dalam pemeringkatan situs pada hasil pencarian, ya.
Kendatipun demikian, Anda juga harus tetap memperhatikan setiap faktornya ya, Sahabat Qwords.
Masih ada banyak faktor lain yang tak kalah penting, yakni dari segi kualitas konten dan sebagainya.
Nah, untuk mengatasi masalah ini, kami akan memberikan cara bagaimana agar website memiliki keamanan yang lebih baik yaitu dengan HTTPS.
Baca Juga: Jangan Dibuka! Ini Ciri-Ciri Website Tidak Aman & Berbahaya
Cara Mengubah HTTP Menjadi HTTPS
Setelah mengetahui alasan mengapa HTTP tidak aman, Anda sebagai pemilik website wajib mengetahui cara mengubah HTTP menjadi HTTPS.
Sehingga keamanan website Anda bisa lebih baik untuk menjaga setiap informasi yang dikirimkan/diterima.
Caranya adalah dengan memasang sertifikat SSL pada saat Anda baru saja membangun sebuah website.
Hal ini bisa dilakukan melalui cPanel hosting Anda. Simak tutorialnya berikut ini, yuk.
Oh iya, untuk mendapatkan sertifikat SSL gratis, Sahabat Qwords harus melakukan pembelian hosting murah terlebih dahulu.
Dengan harga mulai dari Rp14.500 saja, Anda sudah bisa mendapatkan SSL gratis, lho.
Yuk, segera amankan website dari ancaman kejahatan online dengan memasang SSL sekarang!