Dalam optimasi SEO, keyword menjadi elemen penting yang dapat mempengaruhi peringkat website di halaman hasil mesin pencari.
Dua jenis keyword yang sering menjadi perdebatan dalam strategi SEO adalah long-tail dan short-tail keywords.
Meskipun keduanya penting, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal tujuan, jangkauan, dan potensi lalu lintas organik yang dapat dihasilkan.
Mari kita mulai bahas perbedaan keduanya beserta rekomendasinya!
Long-tail Keyword
Long-tail keyword adalah kata kunci yang terdiri dari tiga atau lebih kata yang lebih spesifik dan detail.
Long-tail keyword biasanya digunakan oleh pengguna yang memiliki niat yang jelas atau mencari informasi yang lebih spesifik.
Contoh long-tail keyword yang terkait dengan keyword utama “hosting” adalah:
- “Web hosting murah untuk situs e-commerce”
- “Layanan hosting WordPress terbaik di Indonesia”
- “VPS hosting dengan kapasitas penyimpanan besar”
- “Hosting cloud dengan skala yang mudah disesuaikan”
- “Panduan memilih hosting untuk blog pribadi”
Dalam contoh-contoh di atas, long-tail keywords memberikan informasi lebih rinci tentang kebutuhan pengguna.
Dengan menggunakan long-tail keywords ini dalam strategi SEO, website dapat menjangkau pengguna yang lebih spesifik dalam pencarian mereka.
Jadi, tingkat konversi dari keyword-keyword ini lebih tinggi.
Short-tail Keyword
Short-tail keyword adalah kata kunci yang terdiri dari satu atau dua kata saja.
Short-tail umumnya lebih umum dan luas dalam cakupannya.
Contoh-contoh short-tail keyword terkait dengan industri hosting adalah:
- “Hosting”
- “Web hosting”
- “Hosting murah”
- “Hosting terbaik”
- “Server hosting”
Dalam contoh-contoh di atas, short-tail keywords memberikan gambaran umum tentang topik hosting.
Short-tail mencakup istilah-istilah umum yang sering dicari oleh pengguna yang belum memiliki niat atau kebutuhan yang spesifik. Pengguna yang mencari dengan short-tail keywords ini mungkin sedang mencari informasi dasar tentang hosting atau sekedar mencari penyedia hosting dan membandingkannya.
Namun, penting untuk dicatat bahwa persaingan untuk short-tail keywords ini cenderung lebih tinggi dan lebih susah.
Banyak website dan bisnis yang bersaing untuk mendapatkan peringkat dalam hasil pencarian untuk kata kunci ini.
Oleh karena itu, bagi website baru atau kurang dikenal, sulit untuk bersaing secara langsung dengan short-tail keywords.
Meskipun demikian, short-tail keywords masih penting dalam strategi SEO karena dapat membantu meningkatkan visibilitas dan awareness, serta mendatangkan lalu lintas yang lebih luas.
Perbedaan Long-tail Keyword vs Short-tail Keyword
Berikut tabel perbandingan antara Long-tail Keyword dan Short-tail Keyword:
Long-tail Keyword | Short-tail Keyword |
Terdiri dari tiga atau lebih kata | Terdiri dari satu atau dua kata |
Lebih spesifik dan detail | Lebih umum dan luas |
Menggambarkan niat atau kebutuhan yang lebih detail | Tidak memberikan informasi spesifik tentang niat pengguna |
Volume pencarian biasanya lebih rendah | Volume pencarian biasanya lebih tinggi |
Persaingan biasanya lebih rendah | Persaingan biasanya lebih tinggi |
Mampu menarik pengunjung yang lebih terarah dan memiliki niat yang detail | Mampu menarik lalu lintas yang lebih luas dan banyak |
Cocok untuk website dengan niche atau produk/layanan spesifik | Cocok untuk website dengan topik yang lebih umum |
Membutuhkan strategi SEO yang lebih khusus untuk menarik lalu lintas dan peringkat yang baik | Membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk bersaing dalam persaingan yang lebih ketat |
Tabel di atas memberikan gambaran perbedaan kunci antara long-tail keyword dan short-tail keyword dalam beberapa aspek seperti jumlah kata, volume pencarian, persaingan, dan jenis lalu lintas yang dapat dihasilkan.
Dengan memahami perbedaan ini akan membantu dalam memilih dan mengoptimalkan kata kunci yang sesuai dengan strategi SEO Anda.
Lalu bagus mana antara Long-tail keyword dan Short-tail keyword?
Bagus Mana Long-tail vs Short-tail
Penggunaan long-tail keywords dalam strategi SEO dapat membantu mendapatkan lalu lintas yang lebih berkualitas.
Long-tail keywords terdiri dari frasa yang lebih panjang dan spesifik sesuai kebutuhan dan minat pengguna.
Misalnya, website Qwords menjual layanan “Hosting”, jadi menggunakan long-tail keyword seperti “hosting terbaik untuk WordPress” akan membantu menjangkau pengguna yang memiliki minat khusus pengguna CMS WordPress.
Dengan menargetkan audiens yang lebih spesifik, Anda memiliki peluang yang lebih tinggi untuk meningkatkan konversi penjualan.
Di sisi lain, penggunaan short-tail keywords dalam strategi SEO dapat membantu meningkatkan visibilitas dan brand awareness.
Short-tail keywords terdiri dari kata kunci yang lebih umum dan pendek.
Short-tail keywords memiliki volume pencarian yang lebih tinggi dan mampu menjangkau audiens yang lebih luas tetapi memiliki persaingan yang berat.
Misalnya, website Qwords menjual layanan “Hosting, contoh keyword yang bisa digunakan seperti “web hosting, hosting terbaik, rekomendasi hosting”.
Dengan menargetkan keyword dengan pencarian tinggi, Anda dapat memperluas jangkauan dan brand awareness.
Namun, untuk mencapai hasil optimal dalam strategi SEO, disarankan untuk mengkombinasikan keduanya.
Dengan menggabungkan long-tail dan short-tail keywords, Anda dapat menciptakan pendekatan yang seimbang.
Anda dapat menarik lalu lintas tinggi konversi melalui long-tail keywords, sementara untuk meningkatkan visibilitas merek melalui short-tail keywords yang lebih umum.
Dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing jenis kata kunci, Anda dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam hal lalu lintas, konversi, dan kesadaran merek.
Tidak lupa agar performa website Anda tetap stabil, pastikan menggunakan layanan hosting yang handal dapat diakses setiap waktu.
Qwords merupakan provider hosting yang memiliki data center tier 3 dengan uptime server diatas 99,99% sehingga memastikan website selalu online.
Cek sekarang disini Qwords.com dan dapatkan paket hosting yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda.