Investasi adalah kebutuhan penting yang wajib disiapkan untuk masa depan. Ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, baik instrumen investasi tradisional maupun digital.
Sebelum memutuskan untuk melakukan investasi, ada baiknya jika sahabat Qwords terlebih dahulu membaca artikel terkait jenis-jenis investasi berikut ini.
Tak hanya untuk menambah wawasan, namun bisa juga dijadikan sebagai tolok ukur apakah Anda benar-benar sudah siap untuk menanggung segala resiko yang akan terjadi.
Secara umum, investasi sendiri dibedakan menjadi dua, yakni investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
Sesuai namanya, perbedaan keduanya terletak pada jangka waktu tunggu untuk mendapatkan hasil maksimal.
Jenis Investasi Populer di Era Digital
Berikut ini merupakan beberapa jenis investasi terbaik yang banyak digunakan. Anda bisa memilih instrumen investasi sesuai resiko dan kebutuhan.
Dalam jangka panjang saham sangat direkomendasikan, sementara jika Anda ingin mempertahankan kekayaan maka emas cocok jadi pilihan.
1. Saham
Bicara soal jenis investasi tentu tidak bisa dilepaskan dari saham. Pasalnya, instrumen investasi yang satu ini sudah terbukti mampu memberikan profit tinggi dengan resiko yang bisa diukur melalui skala kinerja perusahaan.
Selama pandemi, tercatat transaksi saham di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat mulai dari penambahan jumlah user, volume transaksi, hingga total dana yang berputar setiap hari.
Investasi saham sendiri artinya Anda membeli sebagian porsi kepemilikan dari perusahaan.
Sebagai contoh, Anda bisa membeli saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dan mendapatkan hak untuk menerima dividen atau bagi hasil setiap kali perusahaan mencetak laba.
Selain mendapatkan profit dalam bentuk dividen, sahabat Qwords juga bisa mencari keuntungan dari aktivitas jual-beli (trading).
Anda bisa membeli saham di harga rendah, kemudian menjual kembali saham tersebut ketika dirasa sudah menyentuh harga tertinggi.
2. Cryptocurrency
Cryptocurrency adalah salah satu mesin pencetak uang yang beberapa bulan terakhir sedang ramai diperbincangkan.
Beberapa contoh cryptocurrency yang populer digunakan adalah Bitcoin, Ethereum, Litecoin, Dogecoin, dan Tokenomy atau TEN yang merupakan salah satu coin asli Indonesia.
Bagi sebagian orang, aset crypto sendiri sebenarnya masih diperdebatkan. Apakah layak untuk masuk sebagai salah satu instrumen investasi atau tidak.
Perdebatan tersebut berdasarkan fakta bahwa volatilitas aset Crypto seperti Bitcoin, ETH, dan Dogecoin sangat tinggi.
Dalam beberapa bulan terakhir misalnya, nilai Bitcoin dari sekitar Rp 200 jutaan bisa melonjak sampai Rp 800 juta, kemudian turun lagi ke angka Rp 500 juta per tanggal 20 Mei 2021.
Begitu juga dengan Dogecoin, fluktuasi harga dari cryptocurrency berlambang kepala anjing tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh cuitan Elon Musk di Twitter.
Sehingga sangat beresiko bagi pemilik dana pas-pasan yang ingin terjun sebagai spekulan.
Baca juga: Mengenal Cryptocurrency, Mata Uang Digital Terbaru
3. Reksa dana
Bagi sahabat Qwords yang baru mulai terjun ke dunia investasi, reksa dana bisa menjadi solusi terbaik untuk belajar manajemen keuangan.
Dari segi keuntungan, reksa dana memang bukan yang terbaik, tapi resiko kehilangan uang bisa diminimalisir karena ada manajer keuangan yang membantu mengelola aset.
Secara umum, reksa dana sendiri merupakan instrumen investasi berbasis pada pasar saham. Bedanya, Anda tidak membeli saham secara langsung, tapi dalam bentuk portofolio gabungan antara beberapa saham perusahaan.
4. Properti
Investasi properti hampir sama dengan emas atau logam mulia lainnya. Sahabat Qwords akan mendapatkan bentuk fisik yang bisa dilihat, digunakan, atau dimanfaatkan untuk keperluan lain.
Sejak dari dulu, properti memang terkenal sebagai instrumen investasi yang minim fluktuasi. Bisa dipastikan setiap tahun akan mengalami kenaikan sesuai dengan pertumbuhan ekonomi.
Beberapa contoh invest properti yang bisa Anda lakukan di antaranya adalah membeli sawah, rumah, apartemen, atau kavling siap bangun.
Meski diklaim memiliki resiko rendah, Anda harus tetap mempertimbangkan potensi kerugian lain seperti kerusakan bangunan, bencana alam, hingga kondisi lingkungan sekitar seiring perkembangan jaman.
Terakhir, jenis investasi ini tergolong dalam jangka waktu panjang, jadi harus benar-benar memikirkan dengan matang, apalagi dana yang dibutuhkan juga sangat besar.
Baca juga: Panduan Cara Mining Bitcoin dengan Mudah
5. Jenis Investasi Obligasi
Obligasi atau surat utang adalah salah satu jenis investasi yang mulai digandrungi oleh generasi milenial. Anda bisa memilih antara obligasi perusahaan swasta, atau obligasi dari negara.
Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan, namun yang paling umum bisa dilihat dari besaran suku bunga, jangka waktu pembayaran, serta track record pihak penerbit surat utang.
Obligasi dari pemerintah biasanya relatif lebih aman, karena sepanjang negara masih berdiri maka hutang Anda pasti akan terbayar.
Meski begitu, obligasi dari negara biasanya menawarkan sukuk bunga yang relatif lebih rendah.
6. Emas dan Logam Mulia
Setiap orang pasti tau kalau emas merupakan salah satu instrumen investasi aman untuk kebutuhan masa depan.
Banyak orang menggunakan emas sebagai cara untuk menangkal inflasi sehingga kekayaan kita sekarang masih relevan di masa depan.
Melakukan investasi emas sendiri bisa dilakukan setiap waktu dan dalam kondisi ekonomi apapun.
Sebagai contoh, di tengah pandemi virus corona covid-19 seperti sekarang ini, harga emas lumayan fluktuatif karena banyaknya aktivitas jual beli.
Hal ini tentu menjadi indikator bahwa kondisi ekonomi sedang tidak pasti, sehingga wajar bila masyarakat ingin mengamankan aset agar tidak tergerus inflasi.
7. Jenis Investasi P2P Lending
Bagi sebagian orang, istilah P2P (Peer to Peer) Landing mungkin masih terdengar asing. Hal ini sangat wajar, karena jenis investasi digital ini masih tergolong baru di Indonesia.
Cara kerja investasi P2P Lending sendiri sebenarnya cukup sederhana, yakni Anda sebagai investor meminjamkan dana kepada pihak yang membutuhkan, kemudian Anda mendapatkan profit dari pembayaran suku bunga.
Sebagai informasi, layanan fintech P2P Lending biasanya menawarkan potensi keuntungan hingga 18% per tahun dengan setoran investasi awal mulai dari Rp100 ribuan.
Investasi Nama Domain
Tidak banyak orang yang tahu bahwa nama domain juga bisa dijadikan sebagai instrumen investasi.
Hal ini memungkinkan karena sistem registrasi domain yang menganut asas First Come First Serve dan hanya bisa didaftarkan satu kali.
Ada banyak kisah sukses yang berhasil meraup ratusan juta dari jual-beli domain. Salah satunya adalah insurance.com yang dibeli sebesar Rp 500 miliar pada bulan Agustus 2010 silam.
Meski sangat menggiurkan, investasi dengan cara membeli domain potensial sifatnya lebih mengarah ke tujuan spekulasi.
Sehingga selain perlu insting dan ketajaman intuisi, Anda juga wajib tahu daftar layanan penyedia jual beli dan lelang domain terbaik di seluruh dunia.
Kesimpulan
Banyaknya pilihan jenis investasi terbaik di era digital pastinya semakin memudahkan masyarakat untuk memilih instrumen sesuai kebutuhan.
Apalagi saat ini proses investasi juga semakin mudah dilakukan berkat adanya dukungan teknologi. Sehingga bisa melakukan investasi kapanpun dan dimanapun melalui website dan aplikasi.
Terlepas dari beberapa pilihan di atas, para pebisnis online juga bisa melakukan investasi aset digital dengan membeli layanan hosting terbaik dan nama domain populer.
Domain adalah salah satu aset penting dalam bisnis digital untuk memudahkan branding. Sementara penggunaan web hosting terbaik mampu meminimalisir error yang menyebabkan kegagalan transaksi.
Dengan investasi nama domain dan performa hosting optimal, bisnis online Anda tentu akan jauh lebih berkembang di tengah pesatnya perkembangan zaman.
Jadi, apakah saat ini Anda sudah berinvestasi untuk menunjang kinerja bisnis di era digital?
Semoga bermanfaat.