Memilih hosting adalah keputusan krusial bagi setiap pemilik website. Sebab, kualitas hosting dapat memengaruhi performa website.
Karenanya, saat ini Sahabat Qwords memiliki banyak pilihan jenis hosting dengan spesifikasi dan harga yang beragam.
Dengan demikian, sebagai pengguna, Anda bisa memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Menariknya, di luar sana Anda juga dapat menemukan hosting yang diklaim 100% gratis dan bisa digunakan, lo.
Namun, apakah hosting gratis benar-benar memberikan solusi yang dibutuhkan oleh pemilik website? Atau justru membawa lebih banyak malapetaka? Temukan jawabannya melalui artikel ini, yuk!
Beberapa Alasan Mengapa Hosting Itu Berbayar
Hosting telah dikenal sebagai komponen utama dalam membuat website. Tanpanya, sulit sekali mewujudkan ‘rumah’ impian di dunia online untuk merepresentasikan bisnis, perusahaan, atau sekadar portofolio pribadi.
Namun, mengapa pengguna tidak dapat menggunakan hosting dengan spesifikasi yang diinginkan secara gratis, ya? Mengapa harus berbayar?
Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita bahas secara mendalam mengenai alasan mengapa hosting itu berbayar.
Dengan memahami alasan di baliknya, diharapkan pengguna akan lebih menghargai pentingnya layanan ini terhadap keberlangsungan website yang akan dibuatnya.
-
Biaya Operasional Itu Tidak Gratis
Alasan pertama hosting itu tidak gratis adalah karena ada biaya operasional yang yang harus ditanggung penyedia (provider).
Tidak sekadar “ada”, tetapi juga sangat tinggi. Biaya ini mencakup kebutuhan untuk membeli perangkat keras seperti server, penyimpanan, dan jaringan.
Masih ada lagi biaya yang dikeluarkan untuk listrik, data center, dan yang tak kalah penting: gaji para staf di belakangnya.
Demi mendapatkan kualitas layanan dan pelayanan kepada pelanggan, maka penyedia harus menyiapkan banyak hal, termasuk operasional yang tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit.
-
Perusahaan Ingin Memperoleh Profit
Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis pastinya bertujuan untuk mencari keuntungan. Ketika sebuah perusahaan hosting memperoleh keuntungan, ini akan digunakan untuk menutupi biaya operasional, sehingga perusahaan tetap berjalan dan terus memberikan layanan berkualitas.
Nah, dari alasan ini pula, perusahaan juga melakukan berbagai cara untuk mempercepat tujuan tersebut, salah satunya dengan memberikan tawaran yang tidak lazim: memberikan layanan hosting gratis kepada pengguna.
Pro dan Kontra Menggunakan Hosting Gratisan
Dari sejumlah hosting gratis yang ada di internet, bisa dipastikan itu adalah bagian dari strategi pemasaran untuk menjangkau calon pelanggan.
Dengan penawaran tersebut, pengguna bisa mencoba layanan gratis yang diberikan, sehingga mereka bersedia untuk berlangganan paket berbayar.
Sama halnya dengan paket hosting berbayar, hosting gratis dapat digunakan dengan normal untuk membuat website. Dari sini, kita sudah tahu bahwa hosting gratis itu bukan gimik, ya, Sahabat Qwords.
Namun, jangan terkejut apabila melihat sejumlah perbedaan yang menjadi pro dan kontra ketika menggunakannya, antara lain:
Pro
Hosting gratis memiliki dua faktor yang menjadikannya layak untuk dicoba.
1. Bisa Menjadi Sarana Belajar untuk Pemula
Keberadaan hosting gratis tidak dapat dimungkiri dapat menjadi sarana yang tepat untuk belajar bagi para pemula.
Pasalnya, mereka bisa ‘terjun’ langsung ke ekosistem website yang memang banyak digunakan oleh banyak perusahaan dan para profesional di industri kerja.
Adapun hal yang dimaksud adalah control panel, content management system, dan sebagainya.
2. Mudah Digunakan
Banyak paket hosting gratis yang ditawarkan memang didesain untuk para pemula, sehingga penggunaannya pun juga sangat mudah.
Hal ini pun sama mudahnya ketika Sahabat Qwords menggunakan hosting berbayar. Poinnya adalah, hosting gratis memudahkan pengguna mengatur dan mengorganisir situs yang dikelolanya, meskipun memiliki sejumlah batasan.
Kontra
Untuk melengkapi pertimbangan Anda sebelum menggunakan hosting gratis, ketahui beberapa kekurangan berikut ini.
1. Banyak Iklan yang Mengganggu
Sebagai bentuk kompensasi atas layanan yang diberikan, penyedia hosting biasanya akan menempatkan iklan produk/layanannya, dan ini adalah hak mereka.
Namun, iklan seringkali ditempatkan pada posisi yang kurang strategis, sehingga mengganggu tampilan dan pengalaman pengunjung, dan bahkan untuk pemilik website itu sendiri.
Pasalnya, iklan-iklan tersebut juga ditemui terpampang di “balik layar” website, seperti di halaman dasbor WordPress, control panel, atau halaman portal pelanggan.
Bagi sebagian pengguna, tentu iklan ini dapat dimaklumi mengingat layanan yang digunakan tidak berbayar.
Namun, ini dapat menjadi poin yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakan hosting gratis.
2. Kurangnya Dukungan Tim Teknis
Konsekuensi kedua yang harus Anda terima ketika memakai layanan hosting gratis adalah kurangnya bantuan dari tim teknis.
Karenanya, setiap masalah yang dialami, mau tidak mau pengguna harus proaktif menanganinya secara mandiri terlepas dari pengetahuan teknis yang dimiliki.
Ini biasanya akan “dimainkan” oleh penyedia hosting untuk memancing para pengguna agar melakukan upgrade layanan yang di dalamnya terdapat bantuan dari tim teknis.
Berbeda dengan hosting berbayar yang menyediakan tim technical support dan aktif selama 24/7.
Dengan kata lain, kita bisa menyebut bahwa sebenarnya layanan ‘hosting gratis’ ini tidak sepenuhnya gratis jika dilihat dari aspek dukungan teknis.
3. Performa Tidak Dapat Diandalkan
Saat menggunakan hosting gratis, Sahabat Qwords pasti akan mendapatkan paket hosting dengan spesifikasi yang rendah dan penuh dengan batasan.
Sekali lagi, ini wajar mengingat layanan yang diberikan tidak berbayar sama sekali. Namun, untuk kebutuhan yang lebih profesional, memilih layanan hosting gratis adalah keputusan yang sangat berisiko besar.
Bagaimana tidak, hosting gratis biasanya hanya menyediakan penyimpanan <1 GB atau bahkan <500 MB, sehingga kurang bisa diandalkan.
Terlebih lagi, karena gratis, maka peminatnya sangatlah banyak, dan ini juga akan berdampak pada performa server yang menampung data-data penggunanya.
Alhasil, website kerap mengalami downtime karena resource yang terbatas digunakan oleh banyak pengguna dalam waktu yang bersamaan.
Alternatif Hosting Gratis Selamanya dari Google
Sampai di sini, artinya Sahabat Qwords sudah memahami bahwa hosting gratis adalah pilihan yang tepat untuk belajar bagi pemula. Namun, tidak bagi pemilik bisnis atau pengembang web profesional.
Pasalnya, batasan-batasan yang ada menjadi poin yang membuat hosting gratis ini kurang dapat diandalkan.
Sebagai gantinya, Anda bisa memilih layanan hosting gratis untuk membangun website yang disediakan oleh Google sebagai alternatif.
Layanan yang dimaksud adalah Blogger atau Blogspot. Tentu saja, layanan ini sangat populer di kalangan blogger dan pengembang web karena selain gratis, fiturnya cukup lengkap.
Dengan layanan gratis ini, Anda akan mendapatkan fitur seperti custom domain yang memungkinkannya untuk mengubah alamat berakhiran .blogspot.com menjadi domain kustom. Menarik, bukan?
Selain itu, penyimpanan yang diberikan juga cukup besar untuk ukuran layanan gratis, yakni 15 GB.
Kendati begitu, jika dibandingkan dengan WordPress, layanan ini masih kalah populer. Kalau Sahabat Qwords sendiri, lebih pilih layanan hosting gratis atau layanan Blogger besutan Google yang satu ini?
Tertarik Mencoba Hosting Berbayar?
Hosting gratis adalah pilihan yang tepat bagi pengguna yang baru ingin memulai belajar membuat website.
Dengannya, Sahabat Qwords akan mengenal control panel, database, hingga CMS seperti WordPress.
Di sisi lain, hosting gratis kurang dapat diandalkan untuk menunjang kebutuhan yang lebih besar.
Sebagai alternatif, ada layanan Google yang juga tak kalah menarik untuk dicoba, meskipun masih kalah populer karena tidak menggunakan WordPress.
Atau Anda juga bisa coba untuk menggunakan layanan hosting berbayar dari Qwords yang mampu menjalankan berbagai jenis website.
Mulai dari Rp25 ribu per bulan, Anda akan mendapatkan domain dan beberapa pilihan premium template secara gratis, lo. Yuk, cek layanan hosting murah di Qwords.com!