Dari sekian banyak library CSS yang bisa Anda gunakan saat ini, sudah menemukan CSS Framework terbaik yang cocok dengan kebutuhan pekerjaan?
Bagi para web developer, istilah satu ini tentu bukan hal yang asing lagi. Pasti Anda berkutat dengan istilah ini setiap harinya.
Namun bagi Anda yang baru mendalami web developing, memahami framework adalah hal yang wajib.
Soalnya penggunaan metode coding satu ini bisa membuat halaman web yang Anda desain jauh lebih indah.
Apa itu CSS Framework?
Sebelum kita melakukan pembahasan lebih jauh terkait CSS Framework, tentu hal pertama yang harus sahabat Qwords pahami adalah pengertian dari istilah itu sendiri.
CSS Framework adalah sebuah kerangka kerja yang biasa digunakan oleh para developer untuk memudahkan proses coding CSS pada website agar lebih terstruktur dan rapi.
Agar lebih detail, kita membaginya menjadi dua kata yakni CSS dan framework.
Sebagaimana namanya, framework ini diambil dari bahasa Inggris frame dan work yang artinya kerangka kerja.
Secara harfiah bisa diartikan kalau framework ini adalah kerangka kerja yang biasa digunakan oleh para web developer pada saat mereka sedang mengembangkan sebuah web.
Sedangkan CSS atau cascading style sheet adalah sebuah bahasa pemrograman komputer yang berfungsi untuk memperindah tampilan website menjadi jauh lebih indah dan menarik.
Sudah tentu tim front end dari web developer menjadi bagian yang paling sering berurusan dengan CSS ini.
Lalu mana kira-kira CSS Framework terbaik saat ini yang digunakan oleh kebanyakan developer website?
Baca juga: Apa Itu CSS, Inilah Pengertian, Cara Kerja dan Kegunaannya
Macam-Macam CSS Framework
Saat ini ada banyak sekali macam-macam kerangka CSS yang bisa Anda gunakan.
Tentu saja setiap macam kerangka tersebut memiliki spesialisasi atau fungsi masing-masing di dalam sebuah website.
Mari kita bahas macamnya satu persatu.
1. Bootstrap
Jenis pertama yang akan kita bahas adalah bootstrap. Framework satu ini banyak digunakan oleh para web developer di seluruh dunia.
Didalamnya terdapat banyak fitur yang menarik dengan segala kelebihannya. Tentu saja dengan penggunaannya proses koding jadi jauh lebih cepat.
Pada mulanya, bootstrap ini dibuat dan dipergunakan oleh para developer di Twitter pada tahun 2010 lalu.
Penemunya adalah Jacob dan Mark Otto. Sebelum dinamai bootstrap, kerangka kerja satu ini dikenal dengan nama Twitter Blueprint.
Sampai saat ini bootstrap sudah dikembangkan hingga ke versi 4.
2. Materialize
Jenis framework lainnya adalah materialize.
Ada yang pernah menggunakan kerangka satu ini? Materialize adalah framework yang dibuat oleh Google Inc.
dalam proses pembuatannya pihak developer mengimplementasikan Google Material Design secara penuh di dalamnya.
Kerangka ini tidak kalah populer di dunia pengembangan website.
Tampilannya juga sangat minimalis, namun tetap terlihat elegan dengan user interface yang ringan seperti android.
Di dalamnya terdapat banyak class dan komponen yang bisa Anda pelajari.
Awal mulanya materialize dikembangkan oleh 4 orang mahasiswa jenius dari Carnegie Mellon University.
Penggunaannya memungkinkan Anda untuk melakukan koding secara cepat dan efektif.
Banyak sekali developer web kelas dunia yang menggunakannya hingga saat ini.
3. Semantic UI
Macam framework CSS lain yang bisa Anda coba adalah Semantic UI.
Jack Lukic adalah orang yang pertama kali merilis kerangka CSS satu ini pada tahun 2013 lalu.
Yang membuat framework satu ini sangat populer adalah kustomisasi dan tema yang melimpah di dalamnya.
Bayangkan saja, ada lebih dari 3000 jenis tema yang bisa Anda pilih pada jenis framework satu ini.
Tentu saja penggunaannya bisa membuat website yang sedang dikembangkan jadi jauh lebih maksimal performanya.
4. Foundation
Jenis CSS Framework lain yang bisa Anda pilih adalah foundation.
Kerangka satu ini pertama kali dikembangkan oleh ZURB pada tahun 2011 lalu.
Peluncuran kerangka satu ini disambut dengan baik oleh para web developer di seluruh dunia.
Bukan tanpa alasan, framework satu ini memiliki segudang kelebihan yang jauh melampaui jenis framework lainnya.
Diantara kelebihannya tersebut adalah fitur mobile first, aksesibilitas, editing yang mudah, serta fitur responsive yang ada di dalamnya.
Tak heran kalau kemudian jenis framework satu ini dianggap sebagai salah satu yang paling profesional saat ini.
Penggunanya juga tersebar di seluruh penjuru dunia. Mantapnya, foundation ini juga dilengkapi dengan fitur HTML email yang sangat menarik.
5. Bulma
Selain beberapa nama di atas, ada juga kerangka CSS pendatang baru yang dikenal dengan nama Bulma.
Meskipun terbilang sebagai “anak baru”, framework satu ini terbilang sangat unggul dengan berbagai fitur yang ada di dalamnya.
Bulma adalah sebuah framework pure CSS yang tidak menggunakan javascript sama sekali di dalamnya.
Framework satu ini banyak digunakan oleh mereka yang jarang menggunakan bootstrap. Soalnya bootstrap sendiri memang mengharuskan penggunanya menerapkan javascript.
Baca juga: Perbedaan Internal, External dan Inline CSS Dalam Website
6. UIKit
Rekomendasi framework CSS selanjutnya adalah UIKit. UIKit merupakan framework CSS yang ringan bersifat modular, bisa membuat interface website yang cepat dan powerful.
Untuk Anda yang tertarik mencobanya bisa buka websitenya di getuikit.com.
Style desain dari CSS Framework website ini lebih ke desain yang simpel dan clean.
Keunggulan dari UIKit seperti tampilan minimalis, komponen yang lengkap, fitur kustomisasi dan responsive di berbagai browser.
7. Tailwind
Tailwind bisa menjadi rekomendasi framework CSS lain, kelebihannya pada kecepatan.
Tailwind populer dikalangan pada developer, walaupun tergolong baru meluncur pada pertengahan tahun 2020.
Tailwind tidak menyediakan tampilan preview seperti framework lain, sesuai dengan klaim mereka “utility-first”.
8. PureCSS
PureCSS memberikan kumpulan modul CSS yang responsif sesuai dengan kebutuhan dalam project membangun website.
Contohnya seperti Layouts, Base, Forms, Button, Tables, Menus dan lainnya.
Framework CSS buatan Yahoo tahun 2014 ini cocok untuk Anda yang baru mulai belajar membuat website sendiri.
9. Skeleton
Sedikit berbeda dengan framework CSS lain, Skeleton merupakan framework CSS yang hanya memiliki 400 baris kode.
Tujuannya untuk optimalisasi bagi para pengguna perangkat mobile.
Skeleton tidak perlu melakukan installasi dan tidak membutuhkan compile file.
Skeleton cocok untuk Anda yang sedang membuat proyek skala kecil sehingga tidak membutuhkan kerangka kerja yang terlalu besar.
10. Milligram
Terakhir, rekomendasi framework CSS datang dari Milligram.
Framework ini berbeda dari kebanyakan karena menggunakan standar tata letak flexible box layout module.
Filenya diklaim hanya 2kb saja, sangat kecil bukan?
CSS Framework Terbaik
Sudah tentu masih banyak jenis CSS Framework untuk website lain yang bisa dicoba.
Namun, beberapa nama di atas merupakan deretan kerangka CSS terbaik yang bisa Anda pilih untuk memaksimalkan tampilan dan performa website yang sedang Anda buat.
Sekian untuk pembahasan pada kesempatan kali ini.
Jika sahabat Qwords punya pertanyaan atau hal-hal yang ingin disampaikan, jangan ragu untuk meninggalkan jejak di kolom komentar.
Adapun, setelah membuat desain website menggunakan CSS Framework terbaik pilihan Anda.
Jangan lupa untuk memanfaatkan paket hosting murah dari Qwords.com yang sudah dilengkapi dengan teknologi masa kini untuk mengakomodir kebutuhan sehari-hari.
Semoga bermanfaat.
Makasih gan buat info mengenai jenis CSS framework.
Sama-sama kak
Kalau butuh hosting untuk website bisa pesan langsung di Qwords.com saja kak.
Terima kasih