Dunia wirausaha di Indonesia kini telah semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang cukup tinggi bagi perekonomian di Indonesia.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan semakin banyaknya jumlah UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang muncul, dimana sampai artikel ini ditulis, Kominfo mencatat ada sebanyak 59,2 juta pelaku UKM.
UKM sendiri merupakan salah satu jenis usaha milik perorangan yang tidak berbadan hukum. Seperti namanya, ada dua golongan usaha dalam UKM yaitu kecil dan menengah.
Yang tergolong sebagai usaha kecil adalah usaha dengan jumlah tenaga kerja antara 5 sampai dengan 20 orang dan omset paling sedikit per tahun sebesar Rp 200.000.000. Sedangkan yang tergolong usaha menengah adalah usaha dengan jumlah tenaga kerja antara 20 hingga 100 orang.
Di balik kebanggaan akan bertumbuhnya UKM, yang secara tidak langsung menunjukkan kemandirian masyarakat dalam kegiatan berekonomi, mau tidak mau para pelaku Usaha Kecil dan Menengah ini saling bersaing untuk menjadi yang paling kuat pasar masing-masing.
Apakah Sahabat Qwords adalah salah satu pelaku UKM tersebut?
Jika iya, kini Anda berada pada artikel yang tepat. Sebab pada artikel ini, kami akan membahas cara jitu untuk mengembangakan UKM sehingga Anda dapat lebih mudah dalam meraih kesuksesan.
Cara Mengembangkan UKM
Setiap permainan pasti memiliki cara tersendiri agar dapat dimenangkan dengan lebih mudah. Begitu juga dalam berbisnis dan mengembangkan UKM, ada cara-cara tersendiri yang dapat Anda terapkan.
Simak pembahasan lengkapnya berikut ini:
1. Membuat Rencana Bisnis yang Matang
Sebuah perencanaan bisnis alias business plan merupakan hal yang sangat krusial dalam menjalankan sebuah usaha.
Ia bagaikan pedoman dalam mengambil setiap keputusan yang akan menjadikan jalannya perusahaan terarah dan terhindar dari pemborosan sumber daya.
Dimulai dengan menentukan visi-misi perusahaan yang kemudian di kembangkan hingga ke profil perusahaan, detail produk, sistem operasional perusahaan, langkah promosi, dan lain sebagainya.
Dengan begitu perusahaan Anda memiliki arah dan tujuan yang jelas untuk jangka panjang serta berbagai skenario alternatif ketika suatu rencana gagal dalam proses eksekusi.
2. Menentukan Target Market
Target market adalah sekelompok konsumen potensial yang dapat menjadi sasaran penjualan produk atau jasa Anda.
Sebab berjualan secara bebas tanpa memiliki target market yang jelas hanya akan membuang-buang sumber daya perusahaan dengan percuma untuk promosi.
Sehingga, tanpa disadari Anda hanya akan membakar uang untuk promosi tanpa mendapatkan ROI (Return of Investment) alias merugi.
Untuk menentukan target market, Anda dapat melakukan segmentasi pasar berdasarkan demografis, geografis, psikologis, dan behavioural.
3. Membaca Tren Pasar
Tren pasar merupakan proses untuk menentukan apakah pasar tumbuh, stagnan, atau menurun juga seberapa cepat pergerakan itu terjadi.
Dengan keadaan pasar yang selalu dinamis, maka analisis ini tidak bisa dilakukan hanya sekali saja di awal.
Anda perlu melakukannya secara berkala agar mengetahui apa yang sedang digemari oleh target market saat ini.
Sehingga, Anda dapat melakukan analisis dan inovasi produk, agar produk atau jasa tidak tertelan kompetitor.
4. Memberikan Produk dengan Kualitas Terbaik di Kelasnya
Memberikan produk dengan kualitas terbaik di kelasnya merupakan kunci utama dalam setiap bisnis agar dapat bertahan dalam jangka panjang.
Mungkin Anda pernah mengalami kejadian kurang mengenakkan dimana Anda tergiur promosi yang dikemas dengan sangat apik, tapi setelah menerima atau menggunakan produknya, produk tersebut tidak seperti yang Anda bayangkan.
Tentu saja Anda merasa kecewa dan enggan untuk melakukan pembelian kembali, bukan?
Untuk itu, menghadirkan produk yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan serta kepuasan konsumen, mereka akan menjadi loyal dan melakukan pembelian kembali.
Nah, kenapa harus menyesuaikan kualitas produk dengan kelasnya? Tentu saja karena Anda harus menyesuaikan biaya produksi dengan harga jual produk.
Tidak mungkin bukan Anda menggunakan kulit sapi asli untuk membuat dompet dan menjualnya hanya dengan harga Rp 50.000 karena target marketnya adalah pelajar hingga mahasiswa?
Anda pasti akan merasa lebih masuk akal untuk menggunakan bahan baku lain yang dapat memenuhi standar kualitas untuk range harga dan target market tersebut.
5. Membangun Brand Awareness
Langkah selanjutnya untuk meroketkan UKM Anda adalah dengan membangun brand awareness.
Brand awareness adalah seberapa familiar konsumen terhadap nama, logo, dan berbagai nilai yang dipegang oleh brand Anda.
Brand awareness sangat penting peranannya dalam sebuah bisnis, sebab target market tidak akan pernah bisa berubah menjadi konsumen sebelum mereka mengetahui keberadaan produk Anda.
Sehingga Anda harus menunjukkan diri kepada target market dengan proses bernama branding.
Dalam proses branding Anda dapat memanfaatkan berbagai platform, baik online maupun offline.
6. Memanfaatkan Platform Online
Nah, dalam proses branding tadi, alangkah baiknya jika Anda tidak terlalu berfokus pada platform offline saja. Karena seperti yang kita semua ketahui, keberhasilan promosi dengan platform offline sangat susah untuk diukur.
Untuk itu sangat disarankan untuk memaksimalkan penggunaan platform online seperti sosial media, market place, atau website.
Masing-masing dari platform online di atas memiliki halaman insight tersendiri, sehingga Anda dapat mengetahui dengan detail jumlah audiens yang melihat promosi Anda hingga melakukan CTA.
Untuk penggunaannya, sosial media dapat dimanfaatkan untuk membangun engagement dengan audiens dan memabangun emotional connection antara calon konsumen dengan brand Anda.
Selanjutnya, marketplace dapat Anda gunakan khusus untuk penjualan dan promosi dagang.
Sedangkan website dapat digunakan untuk membangun citra brand agar terlihat lebih profesional atau membuka toko online.
Agar website terlihat profesional, Anda perlu menggunakan nama domain yang bagus, sebab domain berperan sebagai nama dan alamat bisnis Anda di dalam internet.