Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Memahami Business Model Canvas Secara Lengkap

3 min read

Bisnis yang sukses tentu tidak lepas dari persiapan yang baik. Sebagai orang yang baru ingin menjalankan suatu bisnis, ada sejumlah rancangan yang harus Anda tentukan.

Rancangan ini bisa diibaratkan sebuah navigasi yang akan memastikan bahwa bisnis akan berjalan di ‘rute’ yang tepat.

Di dalam rancangan terdapat konsep, strategi, hingga manajemen yang tentunya memudahkan Anda dalam melakukan aktivitas penunjang bisnis secara efektif dan efisien.

Untuk memudahkan dalam penyusunan rancangan ini, Anda bisa mempelajari pedoman yang dicetuskan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur dalam buku mereka yang berjudul “Business Model Generation” pada tahun 2010.

Nah, rancangan tersebut bernama Business Model Canvas, yang kini telah diadopsi oleh banyak bisnis di seluruh dunia. Lantas, apa itu Business Model Canvas?

Definisi Business Model Canvas

Business Model Canvas (BMC) adalah rancangan bisnis yang berisi ide dan konsep bisnis yang berbentuk visual berupa tabel/kolom.

BMC berisi sembilan rancangan poin pokok yang saling berkaitan satu sama lain.

Umumnya, rancangan bisnis berisi puluhan hingga ratusan lembar halaman. Namun, tidak dengan Business Model Canvas.

Meskipun hanya terdiri dari sembilan poin saja, BMC diyakini tak kalah efektif dibandingkan rancangan model bisnis konvensional dengan jumlah halaman yang lebih banyak.

Dengan mengadopsi model rancangan ini, Sahabat Qwords akan lebih mudah dalam meningkatkan efektivitas kerja yang sesuai dengan tujuan.

Pasalnya, BMC begitu mudah untuk dipahami. Selain singkat, rancangan bisnis model ini sangat to the point.

Tentunya Sahabat Qwords penasaran ‘kan bagaimana wujud dari Business Model Canvas? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga:  10 Aplikasi Bisnis yang Bisa Tingkatkan Produktivitas Anda!

9 Poin dalam Rancangan Business Model Canvas

business model canvas adalah
Ilustrasi visual dari Business Model Canvas. Sumber: pliohub.com

Berikut adalah bentuk visual dan penjelasan dari masing-masing poin dalam Business Model Canvas:

1. Customer Segments

Pada poin ini, BMC coba menggambarkan kelompok pelanggan yang menjadi target audiens Anda.

Maka, tentukanlah segmentasi pasar bisnis Anda agar dapat mengetahui apa yang mereka butuhkan.

Dalam menjalankan bisnis, mengetahui siapa target pasar Anda, mulai dari siapa mereka, kebutuhan dan keinginan mereka, hingga bagaimana mereka berperilaku akan memudahkan dalam menentukan value proposition, yang notabene juga termasuk ke dalam sembilan poin pokok Business Model Canvas.

2. Value Propositions

Value proposition merupakan suatu nilai yang mampu ditawarkan bisnis Anda kepada pelanggan.

Tujuan utama value proposition adalah untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. 

Dengan menjelaskan manfaat dan keunggulan yang ditawarkan, bisnis dapat meyakinkan pelanggan bahwa produk atau layanan mereka adalah pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Tentu saja, value proposition sangat berkaitan erat dengan keunikan produk atau layanan yang ditawarkan.

3. Channel

Setelah target audiens dan proporsi nilai diketahui, lalu bagaimana orang-orang dapat mengetahuinya, dan bagaimana cara Anda menjangkau mereka?

Nah, poin ketiga ini berkaitan dengan saluran atau channel yang bertujuan untuk menyampaikan dan memberikan proporsi nilai kepada pelanggan.

Beberapa contoh saluran yang dapat digunakan untuk menjangkau target pasar Anda adalah website, media sosial, e-commerce, iklan digital (Google Ads, Facebook Ads, atau TikTok Ads), serta sejumlah saluran konvensional, seperti banner, spanduk, brosur, dan sebagainya.

4. Customer Relationships

Ketika menjalankan bisnis, Sahabat Qwords tidak boleh melupakan hal yang tak kalah penting: menjaga hubungan dengan pelanggan.

Sebagai pebisnis, Anda harus selalu membangun komunikasi yang baik untuk mempertahankan loyalitas mereka.

Adapun cara yang bisa dilakukan yakni memberikan promo khusus, webinar, program loyalitas, atau membentuk komunitas online.

Dengan begini, value bisnis Anda akan semakin baik di mata audiens karena mereka merasa dihargai.

5. Revenue Streams

Poin kelima berisi penjelasan tentang bagaimana bisnis yang dijalankan dapat berkontribusi dalam meraih keuntungan.

Anda perlu merinci dari mana keuntungan tersebut akan berasal, apakah dari penjualan produk, jasa, iklan, sponsor, royalti, dan biaya berlangganan.

Setiap bisnis memiliki model bisnis yang unik, dan aliran pendapatan yang paling tepat akan bervariasi tergantung pada jenis bisnis, target pasar, dan proposisi nilai.

Sebagai contoh, Tokopedia bisa menghasilkan pendapatan melalui komisi dari setiap transaksi penjualan di platform Tokopedia, biaya iklan dari penjual, dan pendapatan dari layanan logistik.

6. Key Activities

Aktivitas utama (Key Activities) dalam Business Model Canvas (BMC) adalah aktivitas-aktivitas penting yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan dan menyampaikan proposisi nilai kepada pelanggan.  

Aktivitas-aktivitas ini adalah dasar dari model bisnis dan harus dilakukan secara efektif agar perusahaan dapat mencapai tujuannya.

Berikut adalah beberapa contoh aktivitas utama dalam bisnis:

  • Produksi
  • Pemasaran dan penjualan
  • Pengiriman
  • Pengembangan
  • Dukungan pelanggan

Pemilihan aktivitas utama yang tepat tergantung pada jenis bisnis yang dijalankan.

Dalam hal ini, perusahaan harus memilih aktivitas utama yang efisien dan efektif dalam menciptakan dan menyampaikan proposisi nilai kepada pelanggan.

7. Key Resources

Untuk memastikan rencana bisnis dapat berjalan dengan maksimal, Sahabat Qwords tentunya membutuhkan sumber daya sebagai aset.

Nah, sumber daya ini bisa berupa aset fisik, aset intelektual, aset manusia, dan aset finansial.

Pilihlah sumber daya yang memang dapat bekerja dan berfungsi sesuai kebutuhan Anda dalam menjalankan bisnis.

8. Key Partnership

Key partnership atau kemitraan utama adalah jaringan perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mencapai tujuan bisnis bersama. 

Kemitraan ini dapat membantu perusahaan untuk:

  • Meningkatkan akses ke sumber daya dan pasar baru
  • Mengurangi biaya dan risiko
  • Mengembangkan produk dan layanan baru
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi
  • Memperkuat merek dan reputasi

Pada intinya, pilihlah mitra yang dapat mampu membuat model bisnis Anda berjalan dengan semestinya.

9. Cost Structure

Tanpa adanya poin ke-9 dalam Business Model Canvas ini, bisnis Anda akan sulit untuk menjalankan key activities dan berujung pada kegagalan dalam menyampaikan proposition value dan mendapatkan key resource berkualitas.

Jadi, struktur biaya (cost structure) adalah cara yang digunakan perusahaan untuk mengelola dan mengendalikan biaya yang terkait dengan operasi bisnisnya. 

Catat semua pengeluaran yang akan dibutuhkan untuk menjalankan bisnis secara keseluruhan, misalnya biaya produksi, pemasaran, dan sebagainya.

Sudah Tahu Apa Itu Business Model Canvas?

Business Model Canvas (BMC) adalah alat yang bermanfaat untuk membantu pengusaha mendefinisikan, memvisualisasikan, dan mengkomunikasikan model bisnis mereka. 

Kendati demikian, Sahabat Qwords juga perlu memahami bahwa BMC hanyalah alat bantu, dan itu kurang tepat apabila dipergunakan sebagai pengganti pemikiran dan perencanaan yang matang.

Bagaimana, setelah mengetahui Business Model Canvas, apakah Sahabat Qwords tertarik untuk mengadopsinya sebagai rancangan bisnis?

Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *