Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Biaya Apa Saja yang Dibutuhkan untuk Membuat Website?

2 min read

Biaya Apa Saja yang Dibutuhkan untuk Membuat Website

Membangun website bisa diibaratkan seperti membangun rumah. Sahabat Qwords membutuhkan berbagai ‘material’ agar proses pembuatannya bisa diselesaikan.

Jika membangun rumah harus menyiapkan uang yang sangat besar, maka tidak apabila Anda ingin membuat website.

Pasalnya, dengan biaya dari Rp25 ribu saja, Anda sudah bisa menggunakannya untuk membeli ‘material’ yang dibutuhkan.

Lantas, apa saja biaya yang dibutuhkan untuk membuat website yang proper? Temukan jawabannya pada artikel berikut ini!

Apa Saja yang Harus Disiapkan Sebelum Membuat Website?

Sebelum memulai proses pembuatan website, Anda akan lebih terbantu jika sudah memiliki gambaran yang jelas tentang biaya yang akan dikeluarkan. 

Seperti halnya dalam membangun sebuah rumah, mengetahui perkiraan biaya adalah langkah awal yang penting untuk mengatur anggaran secara efektif. 

Dengan begitu, Sahabat Qwords bisa merencanakan dan mengalokasikan dana dengan tepat sasaran.

Adapun, biaya-biaya ini mencakup sejumlah elemen penting seperti domain, hosting, SSL, tema, hingga plugin. Untuk lebih jelasnya, kami telah mengulasnya di bawah ini.

1. Domain

Domain adalah alamat yang akan digunakan untuk mengakses website yang Anda buat. Tanpa adanya domain, biasanya website akan sulit untuk diakses. 

Jika diperhatikan, setiap nama domain biasanya menggunakan ekstensi (akhiran yang dituliskan setelah tanda titik), seperti .com, .id, .net, dan masih banyak lagi.

Saat ini, terdapat lebih dari 1000 ekstensi domain yang ada di dunia, dan Anda bisa memilih mana yang paling tepat.

Biasanya orang-orang akan memilih .com atau .id yang relatif lebih cocok untuk berbagai jenis website.

Namun, Anda juga bisa memilih ekstensi yang lebih spesifik, misalnya .blog, .florist, .website, dan sebagainya.

Untuk harganya, Sahabat Qwords bisa menyiapkan kocek mulai dari Rp12 ribu saja per tahun, mengingat sistem pendaftaran domain yang diizinkan minimal adalah satu tahun.

2. Hosting

Setelah biaya untuk domain, Anda juga harus mengalokasikan sejumlah uang untuk biaya hosting.

Jika domain adalah alamatnya, maka hosting adalah ‘tanah’ yang menjadi tempat dibangunnya rumah Anda.

Hosting akan menyimpan semua jenis file website yang Anda buat dan unggah, seperti gambar, teks, plugin, tema, dan file lainnya.

Nah, hosting sendiri memiliki jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Misalnya, jika ingin membuat website toko online dengan perkiraan traffic yang tinggi, Anda bisa menggunakan paket Cloud Hosting Pro. 

Sedangkan untuk kebutuhan website sederhana, misalnya blog maupun portofolio, paket Cloud Hosting Lite sudah bisa Anda pilih dengan harga mulai dari Rp25 ribu per bulannya.

3. SSL

Secure socket layer atau SSL adalah sebuah protokol keamanan yang akan mengenkripsi data website Anda.

Sebagai contoh, jika ingin transaksi di website toko online, pasti Anda akan akan diminta untuk mendaftarkan akun, dan tentunya harus mengisikan alamat dan informasi pribadi lainnya, termasuk membuat kata sandi.

Nah, pada saat Anda mengeklik buat akun, data-data tersebut akan dikirimkan menuju server website untuk kemudian disimpan di sana.

Ketika website tidak memiliki SSL, perjalanan data menuju server bisa ‘dicegat’ oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Maka dari itu, setiap website wajib memiliki sertifikat SSL agar keamanan data pribadi selalu terjamin.

Alasan lainnya, SSL akan membuat website Anda lebih kredibel di mata pengunjung, karena browser biasanya akan mengeluarkan peringatan tidak aman jika website tidak memiliki SSL.

Satu hal lainnya yang tidak kalah penting, sertifikat SSL juga menjadi salah satu faktor yang bisa membuat keberhasilan strategi SEO Anda.

Sebab, mesin pencari seperti Google lebih menyukai website yang sudah aman (salah satu aspeknya adalah memiliki SSL).

Untuk harganya, SSL bisa Anda dapatkan mulai dari Rp0 (gratis) atau juga yang berbayar. Untuk website yang mengelola data dengan jumlah yang besar, kami sangat menyarankan Anda untuk menggunakan SSL berbayar.

Jika kebutuhan website Anda adalah untuk pribadi, rasanya sertifikat SSL gratis sudah lebih dari cukup.

4. Tema

Komponen berikutnya yang harus disiapkan untuk membuat website yaitu tema. Sebenarnya, tema tidak harus selalu membutuhkan biaya tambahan. Jadi, anggaran untuk tema bisa mulai dari Rp0 s.d jumlah tertentu.

Pertimbangkan untuk memilih tema yang paling sesuai dengan kebutuhan website yang ingin dibuat.

Bila menggunakan tema versi gratis dirasa sudah sesuai, maka Anda tidak perlu mencari tema yang berbayar. Begitu pun sebaliknya.

5. Plugin

Hampir sama dengan tema, Anda juga bisa menggunakan plugin secara gratis, tergantung pada fitur yang dibutuhkan.

Secara umum, plugin berbayar menawarkan fitur yang lebih banyak dan dukungan pelanggan yang lebih baik ketimbang versi gratisnya. Jadi, pahami kebutuhan Anda ya, Sahabat Qwords!

Berapa Biaya yang Harus Dikeluarkan?

Setelah mengetahui biaya apa saja yang harus dibutuhkan untuk membuat website, hal ini belum cukup untuk mengetahui secara pasti berapa uang yang harus Anda keluarkan.

Nah, jika Anda memiliki kebutuhan untuk website sederhana, seperti blog, portofolio, hingga website bisnis sederhana, jumlah uang yang harus Anda keluarkan adalah sebesar Rp299.700 per tahun. 

Dengan biaya murah tersebut, Anda sudah mendapatkan nama domain my.id gratis, Elementor Pro, dan tentunya hosting berkapasitas 5 GB.

Barangkali Anda belum tahu, Elementor Pro adalah page builder yang memiliki berbagai kustomisasi tema dan bisa digunakan dengan mudah karena adanya fitur drag-and-drop.

Elementor Pro akan memberikan berbagai opsi desain website yang menarik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Ayo, segera buat website Anda dengan layanan terbaik dari Qwords!

Beli Hosting Murah di Sini!

Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Apa Itu Bare Metal Server? Cocok…

Saat ini, kebutuhan akan layanan cloud terus mengalami peningkatan. Mulai dari penggunaan pribadi hingga bisnis profesional, cloud mulai melekat dalam keseharian pengguna. Nah, dari banyaknya...
Jordy Prayoga
2 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *