Sudah pernahkah Sahabat Qwords merasa bahwa suatu aplikasi membutuhkan fitur tambahan agar dapat dimanfaatkan secara optimal?
Jika iya, pada saat itu, Anda memerlukan software yang disebut sebagai plugin.
Apa sih yang dimaksud dengan plugin? Bagaimana bisa ia dipasang pada aplikasi lain?
Langsung saja temukan jawabannya pada pembahasan di bawah ini!
Apa Itu Plugin?
Plugin adalah software tambahan yang dapat dipasang pada aplikasi utama agar kinerjanya menjadi lebih optimal.
Software tambahan ini sifatnya melengkapi, sehingga tidak akan mengubah atau merusak fungsi dasar aplikasi utama.
Justru, dengan memasang plugin, Anda bisa menikmati manfaat fitur yang tadinya belum tersedia pada aplikasi utama.
Yang perlu Anda garis bawahi adalah, setiap aplikasi memiliki plugin-nya masing-masing. Jadi, plugin tidak dapat digunakan untuk lintas aplikasi.
Penamaan plugin untuk tiap aplikasi pun berbeda-beda. Seperti sebutan extension untuk Google Chrome, add-on untuk Mozilla, dan plugin untuk CMS WordPress.
Plugin pada WordPress
WordPress merupakan CMS (Content Management System) yang paling banyak digunakan untuk membangun dan mengelola website di seluruh dunia.
CMS satu ini hadir dengan banyak template dan plugin yang dapat diunduh dan dipasang secara cuma-cuma.
Plugin WordPress sendiri ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang dapat langsung terintegrasi dengan WordPress.
Nah, hingga saat artikel ini ditulis, ada sebanyak 59.557 plugin yang tersedia di halaman WordPress Plugins Directory dan dapat diunduh secara cuma-cuma.
Selain plugin gratis, ada pula plugin berbayar yang dibuat oleh pihak ketiga yang umumnya akan memberikan fitur premium.
Fungsi Plugin pada WordPress
Plugin dalam WordPress memberikan kemudahan bagi Anda yang tidak memiliki latar belakang dalam bahasa pemrograman agar dapat mengelola website dengan mudah. Sehingga, pekerjaan yang rumit dapat dieksekusi dengan satu kali klik saja.
Jenis-Jenis Plugin WordPress
Seperti yang sudah Anda ketahui, ada puluhan ribu plugin yang tersedia untuk mengoptimasi WordPress, baik yang gratis maupun yang berbayar.
Nah, dari sekian banyak plugin tersebut, mereka dikelompokkan menjadi 6 jenis yang berbeda, yaitu:
1. Plugin SEO
Plugin SEO merupakan software tambahan yang akan membantu Anda untuk membuat konten yang sesuai dengan kaidah SEO.
Apabila telah dipasang, plugin secara otomatis akan memberikan parameter penilaian atas konten Anda.
Sehingga konten Anda memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berada di peringkat awal SERPs (Search Engine Result Pages).
Plugin SEO yang paling populer digunakan antara lain adalahYoast SEO (rating 5/5), Rank Math SEO (rating 5/5), dan All in One SEO Pack (rating 4,5/5).
2. Plugin Keamanan
Plugin keamanan merupakan software tambahan yang berfungsi untuk melindungi website dari serangan siber.
Contoh dari plugin keamanan yang memiliki rating tinggi adalah Really Simple SSL (rating 5/5), Wordfence (rating 4,5/5), dan Jetpack (rating 4/5).
3. Plugin Backup
Untuk menghindari kehilangan data, sangat disarankan kepada para pemilik website untuk mengamankan data-data pentingnya menggunakan fitur backup WP.
Beberapa plugin backup yang banyak dipercaya oleh users adalah Jetpack (rating 4/5), UpdraftPlus (rating 5/5), dan Duplicator (rating 5/5).
Selengkapnya dapat Anda baca dalam artikle kami yang berjudul “8 Plugin Backup WordPress Terbaik Saat Ini“.
4. Plugin Anti Spam
Pernahkah Anda mendapati kolom komentar penuh dengan spam? Berisi kata-kata rancu atau tautan-tautan sampah?
Tentu saja hal tersebut membuat situs Anda terlihat sangat tidak profesional.
Untuk mencegah terjadinya hal ini, Anda dapat menggunakan plugin anti spam seperti Akismet Spam Protection (rating 4,5/5), Jetpack (rating 4/5), dan Antispam Bee (rating 5/5).
5. Plugin Booster Kecepatan Website
Kecepatan website dipengaruhi oleh banyak hal seperti paket hosting yang diambil, ekstensi domain yang dipakai, jumlah konten, jumlah file multimedia, dan lain sebagainya.
Nah, kecepatan waktu muat suatu website ternyata sangat berpengaruh terhadap upaya optimasi SEO.
Oleh karena itu, banyak user yang memilih menggunakan plugin Jetpack (rating 4/5), WP Super Cache (rating 4.5/5), dan W3 Total Cache (rating 4,5/5) untuk mempercepat waktu muat website.
6. Plugin Media Sosial
Siapa yang tidak menggunakan media sosial di zaman serba digital ini?
Untuk itu, sangat penting untuk memiliki tombol sharing ke media sosial di dalam website Anda.
Sehingga, siapapun yang merasa tergugah dengan konten Anda dapat dengan mudah membagikannya melalui media sosial mereka.
Nantinya hal ini akan berpengaruh langsung pada brand awareness dan kenaikan trafik website Anda.
Plugin media sosial yang banyak dipakai saat ini antara lain adalah Blog2Social (rating 4,5/5), Social Media Share Buttons Popup & Pop Up Social Sharing Icons (rating 5/5), dan Social Sharing plugin (rating 4,5/5).
Baca juga: 8 Plugin WordPress Untuk Toko Online Terbaik Saat Ini
Yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Plugin
Walaupun plugin berfungsi untuk mengoptimalkan kinerja aplikasi utama, dalam kasus kali ini WordPress, namun sebaiknya Anda tidak sembarangan dalam memasangnya.
Apabila tidak berhati-hati dalam memasang plugin, performa website Anda bisa menurun atau malah mengalami kerusakan.
Untuk itu, sebelum memasang plugin Anda harus memperhatikan:
1. Kapasitas Disk
Setiap pemasangan plugin akan memakan sejumlah ruang pada disk website.
Maka, sangat penting bagi Anda untuk memastikan bahwa space disk memadai untuk dipasangi plugin baru.
Karna disk yang terlalu penuh akan memperlambat waktu muat halaman website Anda dan meningkatkan persentase bounce back.
2. Fungsi Plugin
Kemudian, Anda juga sebaiknya memperhatikan fungsi setiap plugin yang akan dipasang.
Hindari memasang plugin dengan fungsi yang hampir sama karena bisa memicu error saat dijalankan.
Selain memicu error, memasang plugin dengan fungsi yang hampir sama akan memakan space disk dengan percuma.
3. Review Users Lain
Seperti halnya saat berbelanja online, Anda dapat memastikan kualitas produk melalui kolom review. Begitu pula yang seharusnya Anda lakukan saat akan memasang suatu plugin.
Ada baiknya Anda menggunakan plugin yang telah dipercaya oleh user lain. Terlebih lagi jika Anda tidak memiliki keahlian dalam bahasa pemrograman.
4. Susunan Kode Software
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam memilih plugin adalah kode software-nya.
Lebih baik hindari plugin yang tersusun dari dari kode software yang unik dan jarang diperbaharui oleh developer-nya.
Pasalnya, plugin dengan ciri seperti yang telah dijelaskan di atas memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk error.
Plugin Gratis VS Plugin Berbayar
Setelah mengetahui poin apa saja yang harus diperhatikan saat memilih sebuah plugin, Anda pasti juga bertanya-tanya plugin mana yang lebih baik untuk digunakan? Apakah plugin gratis atau plugin berbayar?
Jawabanya adalah kembali kepada kebutuhan dan ketersedian dana Anda.
Walau begitu, memang ada beberapa hal yang tidak dapat ditemukan pada plugin gratis seperti fungsi premium, ketersediaan layanan bantuan 24/7, dan ketersediaan file dokumentasi yang lengkap.
Nah, yang perlu diperhatikan adalah, untuk dapat menggunakan plugin gratis Anda harus menggunakan nama domain dan layanan hosting sendiri. Bukan layanan hosting gratis dari WordPress.
Setelah memiliki domain dan hosting mandiri, Anda dapat segera mengoptimasi website dengan plugin dan mengelola website dengan lebih mudah.
Plugin apa yang ingin Sahabat Qwords pasang? Tuliskan di kolom komentar ya!