Vendor merupakan salah satu istilah umum dalam “Supply Chain Management“, yang sepertinya juga sudah sering Anda dengar.
Pada bidang bisnis, event organizer, decor, venue, dan fotografer merupakan vendor. Bagi konveksi, toko benang dan resleting atau kancing juga merupakan vendor.
Namun, sebenarnya apa itu vendor? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Vendor
Vendor adalah orang atau badan usaha yang memasok barang atau jasa dari suatu produsen untuk dijual lagi ke customer/klien.
Dengan kata lain, vendor adalah pihak ketiga yang menjadi perantara antara produsen dan customer.
Beberapa vendor adalah wiraswasta yang memiliki bisnis sendiri, sementara yang lain dipekerjakan oleh perusahaan dan bekerja di toko, pusat perbelanjaan, event tertentu, atau pameran.
Cara Menjadi Vendor
Jika Anda tertarik mengejar karir di bidang penjualan, inilah beberapa cara sederhana menjadi vendor:
-
Tentukan Jasa / Layanan yang Akan Dijual
Langkah pertama adalah menentukan jasa / barang yang akan Anda jual dan carilah produsen yang tepat.
Pastikan bahwa produk yang Anda ambil dari supplier dibuat dengan kualitas yang baik, lolos kontrol kualitas, dan dikemas serta dikirim ke customer dalam keadaan baik.
-
Miliki Keterampilan Penjualan
Anda membutuhkan keterampilan penjualan yang baik agar bisa menjadi vendor yang sukses. Tanggung jawab Anda meliputi:
- Menjelaskan produk atau layanan kepada klien
- Menulis deskripsi produk
- Mengelola karyawan
- Memesan dan melacak inventaris
- Mengumpulkan uang pembayaran dari klien
-
Kemampuan Komunikasi
Menjadi vendor membutuhkan banyak softskill, salah satunya adalah kemampuan komunikasi.
Komunikasi dengan klien adalah yang paling penting, karena Anda harus bisa meyakinkan klien untuk membeli jasa / barang dari Anda.
Anda harus mendengarkan secara aktif mengenai kebutuhan / keinginan klien dan menawarkan solusi jika mengalami suatu kendala.
Anda juga harus bisa berbicara dengan berbagai macam orang dari segala usia dan karakter. Satu lagi, Anda harus mampu bersikap positif, bahkan saat sedang lelah atau bad mood.
-
Dirikan Perusahaan
Jika Anda serius untuk terjun di bidang ini, akan lebih baik untuk mendirikan perusahaan terlebih dahulu, bisa CV atau PT.
Langkah-langkah untuk mendirikan perusahaan cukup bervariasi tergantung pada jenis barang / jasa yang ingin Anda jual dan tempat Anda ingin menjualnya.
Anda bisa datang ke BPPT atau Kantor Panitera Daerah untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
-
Promosikan Merk Anda
Ada banyak cara untuk mempromosikan bisnis Anda, mulai dari cara klasik seperti “Dari mulut ke mulut”, lewat media sosial dan website, atau dengan penawaran menarik seperti beli satu gratis satu, happy hour setengah harga, sampel gratis, kupon gratis untuk pembelian berulang, dan sebagainya.
-
Pendidikan dan Pelatihan
Sebenarnya tidak ada persyaratan pendidikan universal untuk menjadi vendor. Siapapun bisa mulai menjual barang atau jasa bahkan sebelum lulus SMA.
Namun biasanya, semakin tinggi pendidikan Anda, semakin banyak ilmu dan keterampilan yang Anda miliki dan semakin mudah untuk Anda meyakinkan klien.
Terutama jika Anda memiliki gelar sarjana jurusan bisnis, kemampuan Anda untuk menjual ke tingkat senior atau manajemen akan lebih tinggi.
Jika dibutuhkan, Anda juga bisa mengikuti pelatihan khusus bersertifikat.
Baca juga : Jenis Perusahaan di Indonesia dan Contohnya
Tips Memilih Vendor
Jika disini Anda adalah sebagai orang yang sedang mencari vendor, mengetahui apa itu vendor tidaklah cukup, karena ada beberapa hal penting lain yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
-
Harga
Sasaran Anda adalah mendapatkan nilai maksimum dengan biaya serendah mungkin.
Namun, berhati-hatilah dengan vendor yang menawarkan harga jauh lebih rendah dari yang lain.
Karena mungkin saja Anda akan menerima produk atau layanan yang kurang bagus.
-
Kualitas Produk atau Layanan
Jika memungkinkan, mintalah contoh pekerjaan dari calon vendor Anda.
Misalnya, jika Anda menyewa suatu kantor jasa untuk renovasi ruang kantor Anda, mintalah daftar proyek serupa yang telah mereka selesaikan dan lakukan kunjungan lapangan untuk melihat apakah pekerjaan yang sudah selesai sesuai dengan harapan Anda.
-
Minta Rekomendasi Teman / Keluarga
Cara paling aman agar Anda terhindar dari kesalahan memilih vendor adalah dengan meminta rekomendasi dari kenalan Anda.
Tanyakan pada kenalan Anda mengenai pengalamannya saat bekerjasama dengan vendor tersebut, seperti ketepatan waktu saat membuat janji, keprofesionalan karyawannya, dll.
-
Periksa Portofolio dan Situs Web Vendor Anda
Vendor yang bagus biasanya memiliki situs web dan media sosial yang menyimpan hasil pekerjaan, desain, dan testimoni dari para klien.
Lakukan pemeriksaan secara menyeluruh sebelum Anda benar-benar melakukan kerjasama, periksa juga apakah itu asli atau rekayasa.
Untuk Anda yang saat ini sedang berencana membuat website, kami memiliki rekomendasi penyedia domain hosting murah di Qwords.com. Langsung saja pesan sekarang mumpung sedang lagi banyak promo menarik.
-
Baca Kontrak dengan Cermat
Poin akhir dan terpenting adalah membaca kontrak dengan cermat dari awal hingga akhir dan pastikan kontrak tersebut memenuhi semua persyaratan Anda. Jika ada sesuatu yang belum jelas, tanyakan sejak awal.
Pastikan juga kontrak tersebut menuliskan tentang bagaimana vendor Anda menangani hal-hal seperti biaya tambahan, detail paket yang Anda pilih, dan rencana cadangan jika tiba-tiba hal buruk terjadi.
Jangan lupa untuk meminta salinan kontrak sebelum Anda memberikan tanda tangan.
Nah bagaimana sudah paham mengenai apa itu vendor dan bagaimana cara memilih vendor yang baik?
Jika masih ada pertanyaan dari sahabat Qwords bisa dituliskan pada kolom komentar dibawah.
Terima kasih