Keberadaan UKM dan UMKM di Indonesia memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi negara ini.
Hal ini terbukti saat kasus krisis moneter (krismon) di tahun 1997 silam, bisnis UMKM dianggap sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia di kala satu per satu perusahaan besar tumbang.
Usai peristiwa yang menumbangkan perekonomian Indonesia tersebut UKM pun mengambil kontribusi besar dalam perekonomian negara ini.
Bahkan menurut World Bank, sumber penghidupan Indonesia sendiri sangat bergantung pada sektor UKM.
Sejumlah UKM di Indonesia tercatat dominan terkonsentrasi pada bidang perdagangan, olahan pangan, kayu dan produk kayu, tekstil serta garmen, dan produksi mineral nonlogam.
Keseluruhan UKM tersebut diperkirakan menyumbang lebih dari 50% PDB (Produk Domestik Bruto) dan sekitar 10% dari ekspor.
Apa Itu UKM?
Hadirnya UKM dan UMKM untuk menyokong perekonomian di Indonesia ini tak jarang membuat orang bertanya-tanya mengenai kedua jenis usaha ini.
Bahkan, tak jarang banyak orang yang menganggap kedua jenis usaha ini serupa. Namun, perlu Sahabat Qwords ketahui kedua istilah di bidang bisnis ini dari definisi saja sudah berbeda.
Melansir dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), definisi UMKM dan UKM dibedakan berdasarkan besarnya modal dan omzet.
- Usaha Mikro merupakan usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro di antaranya memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, memiliki omzet tahunan paling banyak Rp300 juta.
- Usaha Kecil merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil di antaranya, yakni memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50 juta hingga paling banyak Rp500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Selain itu memiliki omzet tahunan lebih dari Rp300 juta hingga paling banyak Rp2,5 milyar.
- Usaha Menengah merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung atau tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana yang diatur, yakni memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta hingga paling banyak Rp10 milyar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Selain itu memiliki omzet tahunan lebih dari Rp2,5 milyar hingga paling banyak Rp50 milyar.
Sementara itu UKM juga diatur dalam beberapa peraturan lainnya, contonya, Inpres. Dalam konsep Inpres, UKM merupakan kegiatan merupakan kegiatan ekonomi dengan kriteria memiliki aset sejumlah Rp50 milyar. tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta memiliki omzet tahunan sebesar Rp250 milyar.
Selain dari segi jumlah nominal aset yang berbeda, perbedaan UKM dan UMKM juga terletak dari berbagai segi lainnya seperti jumlah tenaga kerja, pembinaan usaha hingga pajak.
Persamaan dan Perbedaan UKM dengan Startup
Seiring dengan perkembangannya, keberadaan UKM di Indonesia selama beberapa tahun belakangan ini pun kerap kali disandingkan dengan startup lantaran adanya dorongan dari pemerintah untuk menggenjot perkembangan kedua jenis usaha ini.
Akan tetapi, meski kedua jenis usaha ini merupakan usaha rintisan yang berasal dari ide seseorang yang melihat adanya peluang, kedua jenis usaha ini memiliki beberapa persamaan dan perbedaan.
Persamaan antara UKM dan startup yang pertama terletak pada modal yang diperlukan. Modal yang diperlukan cenderung kecil. Ada pula yang tidak memiliki modal sama sekali.
Persamaan lainnya pun biasanya di awal didirikan manajemen bisnisnya masih sederhana dan hanya dibantu oleh orang terdekat.
Namun, UKM dan startup juga memiliki perbedaan pada jenis usaha yang dihasilkan. UKM cenderung menghasilkan suatu produk sedangkan startup cenderung mengutamakan jasa.
Perbedaan lainnya juga dapat ditemukan pada penggunaan koneksi internet. Penggunaan koneksi internet pada UKM hanya digunakan sekadarnya dalam pemasaran produknya.
Sementara itu, pada startup koneksi internet sangat penting hingga diibaratkan jantungnya bisnis tersebut.
Apa Saja Kriteria UKM Itu?
Seiring dengan perkembangan UKM di Indonesia, jenis usaha yang satu ini pun dibedakan menjadi empat kriteria sebagai berikut.
- Livelihood Activities adalah UKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja guna mencari nafkah dan dikenal sebagai sektor informal, misalnya, pedagang kaki lima.
- Micro Enterprise adalah UKM yang bersifat pengrajin, namun belum memiliki sifat kewirausahaan.
- Small Dynamic Enterprise merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
- Fast Moving Enterprise merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar atau UB.
Contoh-Contoh UKM
Bagi Sahabat Qwords yang ingin berkecimpung di dunia bisnis kini pun sudah banyak contoh-contoh UKM yang dapat digunakan sebagai inspirasi.
Berikut ini kami ulas mengenai beberapa contoh UKM yang kerap ditemukan di Indonesia.
1. UKM Kuliner
UKM kuliner menjadi salah satu jenis usaha yang rasanya tak akan pernah mati lantaran setiap manusia pasti membutuhkan keberadaan usaha yang satu ini.
Selain itu UKM kuliner pun dinilai dapat dikembangkan lebih jauh. Anda pun bisa berinovasi lantaran usaha yang satu ini memerlukan kemampuan untuk selalu mengikuti perkembangan zaman.
Untuk membuka bisnis ini pun modal yang dibutuhkan cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis UKM lainnya.
2. UKM Kecantikan
Seiring dengan perkembangan zaman kini banyak kaum perempuan sudah pandai untuk mempercantik dan merawat diri.
Oleh sebab itu seiring perkembangannya UKM kecantikan pun kini juga kerap kali dilirik oleh para pelaku bisnis.
UKM kecantikan ini pun tidak hanya berupa produk-produk kecantikan, namun juga bisa berupa salon kecantikan yang menjadi salah satu solusi bagi para perempuan dengan menggunakan jasanya untuk merawat diri.
3. UKM Kerajinan Tangan
Contoh UKM yang terakhir adalah UKM kerajinan tangan. Sahabat Qwords pasti kerap menemukan cendera mata berupa kerajinan tangan saat berkunjung ke suatu tempat atau daerah wisata.
Produk-produk UKM kerajinan tangan ini memang kerap kali dinikmati oleh para konsumen sebagai buah tangan untuk para kerabat.
Bukan hanya itu tak jarang produk-produk UKM kerajinan tangan kerap kali diekspor sehingga pendapatan yang masuk pun dapat semakin banyak.
Tips Mengembangkan
Untuk mengembangkan bisnis UKM yang Sahabat Qwords geluti, Anda pun dapat mengikuti beberapa tips berikut ini.
1. Kenali Kompetitor
Tips pertama yang perlu Sahabat Qwords lakukan adalah tentunya kenali kompetitor. Anda dapat mempelajari kekurangan serta kelebihan kompetitor, baik kompetitor lama maupun kompetitor baru.
Dengan mengenali dan mempelajari kompetitor pastinya akan ada banyak informasi bermanfaat untuk membuat UKM yang digeluti menjadi semakin berkembang.
Namun, perlu digarisbawahi mengenali dan mempelajari kompetitor bukan berarti menjiplak produk atau jasa yang ditawarkan oleh kompetitor.
2. Promosi
Tips selanjutnya tentunya dengan melakukan langkah promosi yang efektif dan optimal. Anda dapat melakukan segala cara untuk mengenalkan produk atau jasa yang ditawarkan.
Langkah promosi ini dapat dilakukan dengan cara memberikan diskon, gratis ongkir atau cara yang lainnya.
Hal yang pasti lakukan promosi sesuai dengan jenis usaha dan kemampuan usaha dalam memberikan promosi agar tidak mengalami kerugian.
3. Perluas Jaringan
Untuk membuat semakin bertambahnya orang yang mengenal UKM yang Anda tekuni, memperluas jaringan tentunya menjadi langkah yang harus dilakukan.
Untuk memperluas jaringan ini Anda dapat melakukannya dengan mencari investor atau dengan membuka cabang.
Selain itu, Anda juga dapat membangun sebuah website agar para konsumen bisa lebih mudah menemukan produk atau jasa yang dibutuhkan.
4. Meningkatkan Sumber Daya
Untuk mengembangkan sebuah UKM tentunya memerlukan sumber daya yang lebih berkecukupan.
Peningkatan sumber daya ini pun dapat dilakukan dengan melakukan inovasi pada produk atau jasa yang ditawarkan, verifikasi usaha, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia atau SDM.
5. Memberikan Layanan yang Optimal
Tips yang terakhir namun penting untuk dilakukan adalah mempertahankan konsumen dengan selalu memberikan pelayanan yang optimal.
Melalui pelayanan yang optimal ini Anda dapat menciptakan hubungan yang baik dengan konsumen dan membuat konsumen tidak mudah berpaling ke kompetitor.
Sekian informasi mengenai pengertian UKM, contoh beserta tips untuk mengembangkannya. Jika Sahabat Qwords mempunyai ide contoh UKM dan tips lainnya untuk mengembangkan UKM silakan beri komentar di bawah ya.
Terima kasih dan semoga membantu.