Eril Obeit Choiri Graduating with an IT degree, Eril falls in love with Digital Marketing especially with Search Engine Optimization and Content Writing.

Animasi pada Website, Bagaimana Cara Buat & Plus Minusnya?

5 min read

ilustrasi animasi website

Website tidak hanya berisi kumpulan teks dan gambar saja, animasi menjadi elemen dalam menciptakan pengalaman pengguna yang sangat bagus untuk saat ini. 

Dengan animasi, website bisa lebih bercerita, informatif, dan bahkan menghibur pengunjung. 

Namun, penggunaan animasi juga harus diimbangi dengan antara estetika dan performa website.

Ingin tahu bagaimana cara menambahkan animasi ke website agar lebih menarik?

Mari kita mulai pembahasannya!

Animasi Bisa Meningkatkan User Experience

Cara Membuat Video Animasi 

Animasi, ketika digunakan dengan tepat, dapat memberikan dimensi baru pada desain website menjadi lebih hidup.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua animasi baik untuk user experience jika digunakan dengan tidak benar. 

Animasi yang berlebihan atau tidak relevan justru dapat mengganggu pengguna. 

Paling gampang dulu banyak dijumpai animasi kursor saat mengunjungi website, ditambah dengan efek musik saat membuka website.

Kunci sukses dalam menggunakan animasi terletak pada fungsi animasi, apakah animasi mendukung website secara keseluruhan atau tidak?

Penerapan yang paling banyak dijumpai pada website saat ini adalah “hover animation” pada button.

Saat pointer diarahkan ke button, akan ada efek animasi dengan button bergerak lebih besar dan berganti warna.

Jenis animasi simple seperti inilah yang dibutuhkan untuk meningkatkan experience pengguna.

Lalu apakah ada jenis animasi lain yang bisa sahabat Qwords aplikasikan pada website?

Jenis Animasi Website dan Contohnya

Berikut adalah penjelasan dan contoh masing-masing jenis animasi yang Anda sebutkan:

1. CSS Animation

CSS Animation adalah teknik yang memungkinkan programmer membuat perubahan dan transisi pada elemen HTML menggunakan CSS. 

Animasi CSS dapat membuat antarmuka pengguna lebih dinamis dan menarik, serta dapat digunakan untuk mengarahkan perhatian pengguna dan memberikan feedback visual.

Contoh CSS Animation

<!DOCTYPE html>

<html>

<head>

<title>CSS Animation Example</title>

<style>

@keyframes pulse {

0% {

transform: scale(1);

}

50% {

transform: scale(1.2);

}

100% {

transform: scale(1);

}

}

.element {

animation: pulse 2s infinite;

}

</style>

</head>

<body>

<div class="element"></div>

</body>

</html>

2. JavaScript Animation

JavaScript Animation menggunakan kode JavaScript untuk membuat animasi.

JS memungkinkan programmer untuk membuat animasi yang lebih kompleks dan dinamis, serta dapat diintegrasikan dengan berbagai jenis data dan interaksi pengguna.

Contoh JavaScript Animation

<!DOCTYPE html>

<html>

<head>

<title>JavaScript Animation Example</title>

<script>

document.addEventListener('DOMContentLoaded', function() {

const element = document.querySelector('.element');

element.style.transform = 'scale(1)';

setTimeout(function() {

element.style.transform = 'scale(1.2)';

}, 1000);

setTimeout(function() {

element.style.transform = 'scale(1)';

}, 2000);

});

</script>

<style>

.element {

width: 100px;

height: 100px;

background-color: #007bff;

}

</style>

</head>

<body>

<div class="element"></div>

</body>

</html>

3. SVG Animation

SVG Animation menggunakan elemen SVG untuk membuat animasi. 

SVG memungkinkan programmer untuk membuat grafik yang lebih dinamis dan dapat dianimasikan menggunakan atribut dan elemen SVG.

Contoh SVG Animation

<!DOCTYPE html>

<html>

<head>

<title>SVG Animation Example</title>

<style>

.svg {

width: 100px;

height: 100px;

}

</style>

</head>

<body>

<svg class="svg" viewBox="0 0 100 100">

<circle cx="50" cy="50" r="40" fill="#007bff" />

<animateTransform attributeName="transform" type="scale" from="1" to="1.2" dur="2s" repeatCount="indefinite" />

</svg>

</body>

</html>

4. Canvas Animation

Canvas Animation menggunakan elemen HTML Canvas untuk membuat animasi. 

Canvas memungkinkan programmer untuk membuat gambar lebih dinamis dan dapat dianimaskani menggunakan kode JavaScript.

Contoh Canvas Animation

<!DOCTYPE html>

<html>

<head>

<title>Canvas Animation Example</title>

<script>

const canvas = document.createElement('canvas');

canvas.width = 100;

canvas.height = 100;

document.body.appendChild(canvas);

const ctx = canvas.getContext('2d');

ctx.fillStyle = '#007bff';

ctx.fillRect(0, 0, 100, 100);

function animate() {

ctx.clearRect(0, 0, 100, 100);

ctx.fillStyle = '#007bff';

ctx.fillRect(0, 0, 100, 100);

ctx.fillStyle = '#ff0000';

ctx.fillRect(0, 0, 50, 50);

requestAnimationFrame(animate);

}

animate();

</script>

<style>

.canvas {

width: 100px;

height: 100px;

}

</style>

</head>

<body>

<canvas class="canvas"></canvas>

</body>

</html>

5. WebGL Animation

Animasi WebGL menggunakan WebGL (Web Graphics Library) untuk membuat animasi 3D yang kompleks. 

WebGL memungkinkan programmer untuk membuat aplikasi website yang dapat menampilkan grafik 3D dinamis.

Contoh WebGL Animation

<!DOCTYPE html>

<html>

<head>

<title>WebGL Animation Example</title>

<script id="vertex-shader" type="x-shader/x-vertex">

attribute vec3 position;

void main() {

gl_Position = vec4(position, 1.0);

}

</script>

<script id="fragment-shader" type="x-shader/x-fragment">

void main() {

gl_FragColor = vec4(1.0, 0.0, 0.0, 1.0);

}

</script>

<script>

const canvas = document.createElement('canvas');

canvas.width = 400;

canvas.height = 400;

document.body.appendChild(canvas);

const gl = canvas.getContext('webgl');

const vertexShader = gl.createShader(gl.VERTEX_SHADER);

const fragmentShader = gl.createShader(gl.FRAGMENT_SHADER);

gl.shaderSource(vertexShader, document.getElementById('vertex-shader').textContent);

gl.shaderSource(fragmentShader, document.getElementById('fragment-shader').textContent);

gl.compileShader(vertexShader);

gl.compileShader(fragmentShader);

const program = gl.createProgram();

gl.attachShader(program, vertexShader);

gl.attachShader(program, fragmentShader);

gl.linkProgram(program);

gl.useProgram(program);

const positionAttribute = gl.getAttribLocation(program, 'position');

const positionBuffer = gl.createBuffer();

gl.bindBuffer(gl.ARRAY_BUFFER, positionBuffer);

const positions = new Float32Array([

-0.5, -0.5, 0.0,

0.5, -0.5, 0.0,

0.0, 0.5, 0.0

]);

gl.bufferData(gl.ARRAY_BUFFER, positions, gl.STATIC_DRAW);

gl.vertexAttribPointer(positionAttribute, 3, gl.FLOAT, false, 0, 0);

gl.enableVertexAttribArray(positionAttribute);

function animate() {

gl.clear(gl.COLOR_BUFFER_BIT);

gl.drawArrays(gl.TRIANGLES, 0, 3);

requestAnimationFrame(animate);

}

animate();

</script>

<style>

.canvas {

width: 400px;

height: 400px;

}

</style>

</head>

<body>

<canvas class="canvas"></canvas>

</body>

</html>

 

Dengan demikian, Anda memiliki contoh masing-masing jenis animasi yang dapat digunakan dalam pengembangan website, pilih jenis animasi yang sesuai dengan website Anda.

Kelebihan dan Kekurangan Animasi Website

Penambahan animasi pada website memang membuat website menjadi lebih menari, tetapi dibalik itu ada kekurangan salah satunya website jadi berat.

Berikut pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari animasi pada website secara lengkap.

Kelebihan Animasi Website

  • Meningkatkan daya tarik visual

Animasi akan membuat website lebih menarik dan dinamis sehingga membantu menarik perhatian pengunjung.

  • Meningkatkan pengalaman pengguna (UX)

Selain pengunjung lebih tertarik, animasi akan membuat navigasi website lebih intuitif, sehingga berdampak pada peningkatan interaksi pengguna.

  • Membantu storytelling

Animasi akan mempermudah penyampaian informasi yang kompleks menjadi lebih mudah, sehingga konten lebih mudah diingat dan diterima oleh pengunjung website.

  • Meningkatkan engagement

Animasi mendorong pengguna untuk berinteraksi lebih lama dengan website karena secara visual lebih intuitif.

Dengan engagement rate yang meningkat, angka conversion rate website bisa lebih tinggi.

  • Diferensiasi brand

Animasi akan membantu website lebih unik di antara kompetitor, sehingga identitas brand secara visual bisa unik.

Kekurangan Animasi Website

  • Dapat memperlambat kinerja website

Animasi yang berat bisa meningkatkan waktu loading website, sehingga berpotensi membuat website lebih boros bandwidth.

  • Kompleksitas dalam pengembangan

Animasi membutuhkan keahlian khusus untuk implementasi, akibatnya biaya bisa menjadi lebih mahal dan waktu pengembangan yang lebih lama.

  • Kurang bagus untuk SEO

Terlalu banyak animasi berefek pada loading speed website yang lama, selain itu, animasi kurang bisa dibaca oleh robot Google.

Kombinasikan antara tulisan, gambar dengan animasi.

  • Masalah kompatibilitas

Beberapa animasi mungkin tidak berfungsi di semua browser atau perangkat versi lama, perlu melakukan pengujian dan test agar kompatibel dengan semuanya.

  • Maintenance website

Animasi yang kompleks mungkin memerlukan update dan maintenance yang lebih rumit, pastikan memiliki dokumentasi yang lengkap agar kedepannya tidak kesulitan saat melakukan maintenance website.

Hal Penting dalam Penerapan Animasi Website

Penerapan animasi pada website dapat meningkatkan pengalaman pengguna (UX) jika dilakukan dengan benar. 

Website bisa terasa lebih hidup, interaktif, dan menarik, namun penggunaan animasi harus dilakukan dengan bijak dan benar. 

Pertama, tentukan tujuan dari setiap animasi. Apakah untuk menarik perhatian, menjelaskan fitur, atau mempermudah navigasi? Pastikan animasi selalu mendukung tujuan utama website. 

Kedua, perhatikan kinerja website. Animasi animasi berlebihan memperlambat loading? Pilih format gambar yang ringan dan minimalkan penggunaan JavaScript yang kompleks. 

Ketiga, prioritaskan pengalaman pengguna. Pastikan animasi tidak mengganggu pengguna dan test tampilan animasi pada berbagai perangkat. 

Keempat, pilih tools dan jenis animasi yang tepat untuk membuat animasi website. Ada banyak pilihan, pilih yang paling bagus dan tidak membuat berat performa website.

Kelima, jangan lupa untuk melakukan pengujian animasi secara menyeluruh sebelum diluncurkan dan pertimbangkan masukan dari pengguna.

Animasi telah menjadi elemen penting dalam desain website modern saat ini. 

Kemampuannya bisa untuk membuat website lebih menarik dan interaktif, animasi dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan. 

Namun, penggunaan animasi harus dilakukan dengan bijak agar tidak mengganggu kinerja website. 

Rekomendasi Hosting Untuk Website Animasi

Pastikan menggunakan layanan hosting yang bagus seperti Qwords, karena resource yang dibutuhkan lebih besar.

Dengan perencanaan yang matang dan pemilihan tools yang tepat, Anda dapat membuat animasi yang tidak hanya bagus, tetapi juga berdampak pada bisnis Anda.

Eril Obeit Choiri Graduating with an IT degree, Eril falls in love with Digital Marketing especially with Search Engine Optimization and Content Writing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *