Teknik Pemilihan Angle Foto Terbaik

5 min read

Anda salah satu hal terpenting dalam dunia fotografi adalah angle foto? Ya, dengan menerapkan angle yang tepat, maka Anda bisa menghasilkan foto yang estetik, bervariasi atau tidak monoton.

Selain itu pemilihan sudut yang tepat akan menentukan bisa atau tidaknya sang fotografer menyampaikan pesan kepada penontonnya. Untuk menghasilkan foto yang bagus, ada beberapa teknik angle yang bisa dipakai.

Apa saja teknik tersebut? Silahkan simak teknik pengambilan sudut foto di bawah ini ya?

Definsi Angle Foto

Definisi Angle Foto

Pernahkah Anda melihat fotografer mengarahkan kameranya pada suatu objek namun tidak langsung menakan tombol shutter nya? Jika pernah ternyata hal itu bukan tanpa sebab lho dan buka hanya gaya-gayaan. ang fotografer baru berusaha untuk mendapatkan angle terbaik untuk objek yang ingin dibidiknya.

Memotret bukanlah hal yang mudah namun juga bukan hal yang rumit. Meskipun terlihat sepele tinggal jepret-jepret, nyatanya ada ilmu yang minimal harus Anda ketahui jika ingin menggunakan kamera. Salah satu hal mendasar adalah memahai teknik pengambilan sudut atau angle.

Angle foto adalah sudut pengambilan tertentu yang diterapkan pada saat kamera akan membidik objek. Dengan memperhatikan posisi kamera ketika akan membidik objek tersebut.

Sebuah objek yang sama jika dipotret dengan sudut yang berbeda maka akan menghasilkan interpretasi yang berbeda-beda. Tergantung pesan apa yang akan disampaikan oleh sang fotografer.

Apa saja angle foto terbaik yang bisa digunakan?

Baca Juga: 15 Aplikasi Cetak Foto Terbaik

Jenis-Jenis Angle Foto

Jenis Angle Foto

Ada beberapa macam angle foto yang bisa digunakan:

1. Eye Level

Sudut pengambilan gambar paling normal dan sering digunakan adalah eye normal atau sudut pandang normal. Dengan angle ini maka lensa kamera akan dibidik secara sejajar dengan tinggi objek yang dipotret.

Karena sudut pengambilan ini normal maka foto yang dihasilkan kurang lebih sama dengan apa yang Anda lihat dengan mata Anda dalam keadaan normal.

Teknik eye normal atau normal angle ini lebih sering digunakan untuk memotret manusia dengan segala aktivitasnya atau human interest. Maka wajah manusia atau objek tersebut lebih terlihat.

Termasuk juga senyuman, sorot mata serta kerutan. Hasil pemotretannya pun akan menghasilkan ciri khas objek yang difoto. 

2. Low Angle

Low Angle merupakan teknik pengambilan gambar yang mana posisi kamera lebih rendah dari pada objek yang difoto. Atau pengambilan sudut dari bawah ke atas. Dengan sudut pengambilan ini, maka objek tersebut akan terlihat elegan, tangguh, kuat, dominan serta mewah.

Sudut pengambilan gambar ini paling sering digunakan pada tipe fotografi cityscape. Yaitu jenis fotografi yang memotret keindahan dari sudut perkotaan serta suasana yang khas. Misalnya objek gedung-gedung bertingkat atau pencakar langit, pepohonan dan lainnya.

Selain objek yang memang sudah terlihat besar, low angle juga sering digunakan untuk memotret objek berukuran biasa. Yang tujuannya adalah menonjolkan objek tersebut.

Low angle dengan komposisi yang tepat maka akan menghasilkan dimensi objek yang tidak biasa. Apalagi jika Anda menggunakan lensa wide angle dengan 28 mm atau 35 mm.

Jika Anda ingin memotret objek dengan low angle maka jangan takut bereksperimen. Tidak sedikit fotografer yang rela berbaring di tanah untuk menghasilkan foto low angle yang mengagumkan.

3. High Angle

Kebalikan dari low angle, high angle merupakan teknik pengambilan objek dengan sudut yang lebih tinggi dari objek tersebut. Pengambilan objek dari atas akan menonjolkan komposisi dengan leluasa ke dalam frame yang akan Anda potret.

Teknik ini pun akan menghasilkan objek terlihat kecil. Dengan kesan yang rendah, lemah, inferior serta sepi. Namun objek yang dihasilkan terlihat lebih terfokus, sederhana serta tidak melebar.

Efek dari high angle bisa menyampaikan ciri khas atau aktivitas yang sedang dilakukan oleh objek tanpa menghilangkan latar belakang di sekitarnya.

Pada posisi sudut pandang yang tidak biasa ini maka karya yang dihasilkan lebih berfokus pada objek itu sendiri daripada lainnya. Pada umumnya teknik ini bisa diterapkan untuk berbagai objek yang ada disekitar Anda.

Banyak hal yang bisa Anda potret dengan teknik ini termasuk fotografi portrait, street photography maupun landscape. Namun objek ini lebih cocok digunakan untuk memotret buku, makanan atau objek yang bentuknya pipih.

Bagi Anda yang suka dengan teknik ini maka lengkapi dengan monopod serta remote control sebagai pengganti shutter.

4. Bird Eye Level

Sama seperti namanya bird eye level adalah teknik pengambilan gambar dengan sudut pandang burung yang sedang terbang. Maka dari itu proses pengambilan sudutnya harus dilakukan lebih tinggi dari objek.

Namun apa perbedaan teknik ini dengan high angle? Teknik high angle menempatkan posisi kamera diatas objeknya. Sama seperti high angle, bird eye juga menempatkan kamera di atas objek namun posisinya lebih tinggi lagi.

Biasanya foto tersebut diambil dari tempat dengan ketinggian yang cukup tinggi seperti di atas pohon, gedung, helikopter maupun pesawat. Pada era digitalisasi ini pun, Anda dengan mudah menghasilkan foto bird eye dengan menggunakan drone.  

Jika high angle berfokus pada satu objek saja. Berbeda dengan bird eye dimana cakupan kamera bisa menangkap dinamika dari berbagai objek di bawahnya. Cakupan frame bird eye  lebih luas akan menghasilkan presentasi gambar yang luas pula. Namun tidak mendetail seperti high angle.

 Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengambil gambar landscape, pemandangan perkotaan, keramaian atau formasi tertentu.  Angle ini paling cocok digunakan untuk mengambil gambaran keadaan sekitar secara ringkas. Maka tidak jarang teknik ini digunakan sebagai shot awal film, pemantauan kondisi dan lainnya.

5. Frog View Angle

Frog view angle ini merupakan kebalikan dari bird eye level. Dimana teknik ini diambil dari sudut pandang yang lebih rendah dari objeknya. Apa bedanya dengan teknik low angle?

Sama seperti namanya frog atau kata. Jadi Anda akan memposisikan kamera sejajar dengan mata kata atau posisi kamera hampir menyentuh tanah.

Untuk menghasilkan foto frog view angle maka tidak jarang sang fotografer harus tiarap atau berbaring di atas tanah. Hal ini akan memberikan sudut pandang yang berbeda dari biasanya. Karena Anda jarang kan melihat objek dari bawah.

Teknik ini paling sering digunakan untuk mengambil objek di sekitar Anda seperti manusia hewan, pemandangan langit dan lainnya. Jika Anda bisa mengambil objek dengan presentasi yang tepat maka foto Anda menghasilkan nuansa misterius.

Maka dari itu gunakan kamera dengan LCD yang fleksibel. Sehingga Anda tidak akan kesulitan untuk melihat hasil bidikan dari posisi yang relatif menyentuh tanah ini.

6. Canted Angle

Anda mungkin sering menggunakan sudut pengambilan gambar yang satu ini, namun tidak mengetahui namanya. Nama lain dari canted angle adalah german angle atau oblique angle.

Dimana pemilihan sudut pengambilan gambar ini sengaja dimiringkan. Dengan teknik ini maka akan menghasilkan gambar yang bersudut. Sehingga garis horizon pada foto tidak akan paralel pada batas bawah frame kamera.

Teknik ini bisa digunakan pada berbagai jenis fotografi misalnya potrait, landscape, street photography dan lainnya. Jia diterapkan pada dunia sinematografi, maka penonton akan diajak untuk merasakan tensi atau ketegangan yang tinggi dari sebuah konflik dari suatu scene.

Untuk menghasilkan gambar yang bagus dengan teknik ini, maka Anda harus mempertimbangkan beberapa hal. Yaitu sudut kemiringan, level vertikal beserta depth of field.

Namun yang tidak kalah untuk diperhatikan adalah jangan menggunakan angle yang berlebihan. Karena akan membuat foto tersebut tidak bisa dinikmati.

Baja Juga: Tips Membuat Foto Bokeh

Tips Mengambil Angle Foto Menarik

Tips Mengambil Angle Foto

Untuk menghasilkan foto yang bagus dan menarik, Anda tidak perlu sekolah fotografi maupun memiliki kamera yang mahal kok. Terapkan tisp berikut untuk memaksimalkan angle foto terbaik:

1. Gunakan Sudut Simetris

Secara umum, manusia pasti suka melihat sesuatu yang rapi. Maka dari itu teori ini juga bisa diterapkan dalam dunia fotografi. Dimana Anda bisa menciptakan foto yang simetris, sehingga bisa menarik perhatian.

Namun yang dimaksud dengan simetris di sini bukanlah gambar yang seimbang atau sama persis satu sisi dengan sisi lainnya. Simetris yang dimaksud disini adalah ketika ada dua bagian gambar dengan bobot yang hampir sama.

2. Meluruskan Horizon dengan Straighten

Garis horizon adalah sebuah titik terjauh yang bisa dijangkau dengan mata manusia. Atau sederhananya adalah garis pertemuan antara daratan serta langit. Garis ini akan semakin terlihat jika Anda sedang berada di ruangan terbuka.

Foto yang bagus harus bisa menampilkan apa yang benar-benar dilihat oleh mata. Maka dari itu untuk menciptakan kesan realistis maka foto tersebut harus memiliki unsur yang juga terlihat oleh mata manusia.

Garis horizon yang miring akan membuat foto terlihat tidak seimbang. Bukankah sia-sia jika Anda sudah lelah memotret namun hasilnya tidak optimal karena garis horizonnya miring?

3. Terapkan Rule of Thirds

Untuk mendapatkan hasil foto yang indah maka Anda harus memberikan komposisi yang pas dengan cara menerapkan rule of thirds. Yang mana bidang fot terbagi menjadi tiga bagian baik secara vertikal maupun horizontal.

Dari pembagian tersebut akan menghasilkan sembilan area dengan ukuran yang sama. Area tersebut berfungsi untuk menentukan objek yang ada di dalam foto.

Setelah itu Anda bisa menentukan point of interest atau POI. Letakkan objek utama ke salah satu dari sembilan area tersebut. Sehingga Anda bisa membuat foto terlihat seimbang.

4. Maksimalkan Teknik Panorama

Jika Anda ingin memotret objek yang luas maka bisa menggunakan teknik panorama tanpa harus mengganti lensa lebar atau wide. Karena teknik ini sudah tersedia di kamera maupun smartphone Anda.

Anda cukup berdiri pada satu titik dan ambil gambar satu persatu dari berbagai sudut. Selanjutnya Anda bisa menyatukan atau mengedit gambar tersebut dengan software atau aplikasi edit foto.

5. Manfaatkan Bingkai Alami pada Foto

Sebuah bingkai ternyata bisa memperindah foto di dalamnya. Namun bingkai yang kami maksud adalah bingkai alami. Bingkai alami adalah objek lain di dalam foto yang bisa membuat objek utama terletak di dalamnya.

Ada banyak bingkai alami yang bisa Anda gunakan misalnya pintu, jendela, dahan pohon dan lainnya. Dengan bingkai ini maka hasil foto Anda semakin cantik lagi.

6. Menggunakan Tongsis

Bagi pecinta selfie pasti tidak asing dengan yang namanya tongsis, tongkat selfie atau tongkat swafoto. Alat ini tidak hanya bisa untuk memotret diri sendiri namun juga untuk memperluas angle foto.

Penutup

Sudah pahamkah Anda cara mengambil angle foto yang bagus? Bagi Anda, fotografer pemula jangan bingung dengan berbagai teknik angle foto yang berbeda-beda ya. Jangan berpatokan pada teori pengambilan sudut pandang serta pengambilan foto.

Karena hampir semua objek di dunia bisa dipotret dengan berbagai angle yang berbeda-beda. Tergantung kreatifitas dari fotografernya. Cepat atau lambat, Anda akan menemukan sudut pengambilan objek yang paling tepat.

Hasil karya atau foto Anda tidak boleh disimpan begitu saja lho. Buatlah portofolio khusus hasil fotografi Anda. Maka dari itu buatlah website portofolio. Jika Anda bingung, gunakan saja hosting murah dari Qwords untuk membuat website terbaik.

4 Replies to “Teknik Pemilihan Angle Foto Terbaik”

  1. artikelnya bagus Kak, cuma kurang gambar contoh dari masing2 rincian. biar lebih ngerti maksud dari rincian2 tadi

  2. Wah ternyata banyak yaa teknik dalam memilih angle foto. sangat bermanfaat untuk para pemula seperti saya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *