Terjun ke dunia bisnis memang tak mudah. Harus siap dengan untung-rugi, kritik pelanggan, dan kompetitor. Sesama kompetitor akan ada pertarungan memperebutkan pelanggan. Anda tentu ingin pelanggan anda bertahan di toko anda, bukan? Ingin pelanggan anda datang kembali lagi dan lagi? Ada caranya! Ingin tahu? Yuk, simak sampai habis artikel berikut ini.
Before & after sales
Memanjakan pelanggan tidak hanya sebelum dan pada saat transaksi saja. Setelah deal dan pembelian, anda juga harus melakukan tindakan after sales, seperti menanyakan kepuasan pelanggan, menanyakan saran, dan menerima kritik. After sales juga dapat dilakukan dengan memberikan katalog produk, tujuannya tak lain agar mereka tahu barang lain yang anda jual, lalu memutuskan untuk datang kembali ke toko anda.
Pemberian garansi juga akan meningkatkan trust pelanggan loh, mengapa? Itu artinya, pelanggan percaya bahwa toko anda hanya memberikan barang dan perawatan yang terbaik. Jangan lupa untuk menawarkan kartu member kepada pelanggan, tujuannya agar brand/toko anda menempati top of mind pelanggan sehingga mereka memiliki alasan untuk datang lagi.
Follow up pelanggan
Melakukan follow up kepada pelanggan harus didahului dengan persiapan, yakni memahami kebutuhan pelanggan dengan melihat database. Teliti kebutuhan mereka menurut data demografis seperti jenis kelamin dan usia. Dari data ini anda dapat memperkirakan hal apa saja yang mereka butuhkan.
Misalnya, pelanggan merupakan seorang wanita usia 20-30 tahun, maka anda dapat menawarkan pakaian, make up, tas dan sejenisnya. Follow up dapat dilakukan dengan cara email marketing, pesan singkat (SMS), dan telemarketing atau telepon. Grab your customer! Gunakan media-media yang sering mereka gunakan untuk meningkatkan awareness mereka. Seperti melalui media iklan dan gadget yang dibawa sehari-hari.
Buat konten yang bertarget (targeted content)
Brand atau produk anda sudah memiliki website? Jika belum, buatlah sekarang juga. Mengapa brand Anda harus memiliki website? Karena website memiliki fungsi sebagai portal informasi tentang produk anda. Anda dapat mengatur konten website sesuai keinginan anda, termasuk untuk membuat pelanggan datang lagi dan lagi.
Tipsnya, buatlah konten artikel atau promo untuk target market tertentu. Misalnya, diskon spesial untuk produk ibu hamil, membuat artikel tips memasak yang ditargetkan untuk ibu rumah tangga, hingga tips mix and match pakaian untuk usia remaja, dan sebagainya. Jika target anda umum, tak perlu khawatir, buatlah konten yang berbeda-beda setiap waktu. Jika pekan ini spesial untuk anak-anak dan remaja, maka di pekan berikutnya giliran konten untuk usia produktif atau pekerja.
Siapkan konten-konten edukatif
Mengapa harus konten edukatif? Siapa yang harus diberi edukasi? Edukasi di sini maksudnya adalah sesuatu untuk meningkatkan brand awareness dan brand knowledge calon pelanggan. Buat hal-hal positif seperti kegunaan dan manfaat yang didapat dari produk sejenis produk anda. Yakinkan bahwa pelanggan membutuhkan dan harus memilikinya. Tumbuhkan rasa ingin tahu dan minat beli pelanggan dari konten-konten edukatif tersebut.
Cross-sell
Cross-sell sebenernya lebih dekat dengan hard selling. Pembeli yang telah memilih suatu produk akan ditawarkan barang lain sebagai pelengkap barang yang sudah ada. Singkatnya, pelanggan akan diajak untuk membeli lagi dan lagi di toko yang sama. Misalnya orang tersebut membeli burger, sebelum transaksi berakhir, tawarkan produk lain seperti kentang atau minuman.
Cara ini jitu untuk meningkatkan penjual dan membuat para pelanggan datang lagi. Sebab, mereka merasa bahwa penjual sangat memahami keinginannya.
Upsell
Jika cross-sell menawarkan barang lain sebagai penunjang, maka upsell adalah kegiatan menawarkan peningkatan barang yang sama. Barang yang ditawarkan adalah versi lebih upgrade dari barang yang sudah dibeli, misalnya dari kualitas atau kuantitas. Seorang pelanggan sudah lama memiliki akun hosting, maka anda dapat menawarkan kapasitas hosting yang lebih besar atau yang lebih upgrade.
Marketing 3.0
Dalam dunia marketing dikenal istilah marketing 3.0. Seperti yang kita tahu, marketing adalah sebuah strategi untuk meningkatkan penjualan produk. Marketing 3.0 hadir untuk menyempurnakan pendahulunya yakni marketing 1.0 yang hanya konsentrasi pada produk & benefit, dan marketing 2.0 yang lebih mengutamakan bagaimana cara sebuah produk dijual (how you sell it).
Marketing 3.0 mementingkan human spirit yang menjual nilai (value). Di sini yang lebih penting adalah nilai-nilai positif dan kejujuran, daripada cara penjualan dan kualitas produk.
Masa telah berubah, pelanggan kini tak lagi raja, tapi teman. Keberhasilan penjualan harus dilakukan dengan usaha keras dan waktu yang lama, tidak instan. Sebagai marketing, anda sebaiknya meningkatkan human spirit anda seperti ikut bergaul dan bersosialisasi dengan pelanggan.
Pahami karakter, persona, dan minatnya untuk anda gunakan sebagai insight. Sebagai contoh, perusahaan kopi terbaik tidak hanya gencar melakukan promosi produk secara hard selling, namun juga melakukan kegiatan kemanusiaan. Perusahaan kopi tersebut memberdayakan kepala keluarga di daerah terpencil sebagi penyambung hidup. Selain itu, keuntungan yang didapatkan dari penjualan akan disumbangkan kepada petani-petani kopi tersebut. Hal inilah yang kini banyak diterapkan sebagai kampanye marketing.
Testimoni
Banyak yang menyarankan untuk mengajak salah satu public figure untuk memberikan testimoni. Hmm, hal itu dilakukan untuk menarik pelanggan baru. Jika tujuannya mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan membuat mereka datang kembali, maka ajak mereka untuk berikan testimoni.
Manjakan mereka yang setia
Lebih mempertahankan yang setia daripada harus mencari lagi yang baru. Eh, ini bicarain apa sih? Maksudnya, akan 10 kali jauh lebih mudah mempertahankan pelanggan yang sudah ada dibandingkan harus mencari pelanggan baru. Pelanggan yang sudah mengenal brand kita hanya perlu diberikan servis terbaik untuk mempertahankan kesetiaan dan loyalitasnya.
Curahkan konsentrasi anda untuk maintain mereka sebaik mungkin agar tidak kecewa dan kabur ke kompetitor. Dekati mereka secara personal, artinya pahami needs and wants mereka. Buat mereka merasa bahwa anda sedang berusaha mewujudkan sesuatu yang mereka inginkan.